Vol 01.5 - T or D

1.2K 198 22
                                    

"KOK NGGAK ADA SIH! " Seru jennie seperti toa berhasil membuat murid IPA 1 yang belum pulang itu berahli melihat jennie

"JEN! JANGAN TERIAK-TERIAK DONG! " Seru Jeongyeon yang terganggu dengan game ML-nya.

"LO JUGA BERTERIAK GEBLEK! " Sahut nayeon, cewek yang paling cerewet di kelas.

"Eh.. Kok jadi salah gue sih, emang ya cewek ganteng selalu salah" Sewot Jeongyeon.

"Dasar gak tau malu! Udah asal bicara malah kepedeaan lagi!" Balas nayeon tak kalah sewot.

Murid di kelas itu pun tertawa mendengar celetuk sepasang kekasih itu. Emang kedua sepasang itu selalu tak akur jika di dalam kelas berbeda kalau diluar kelas mereka menjadi pasangan bucin hingga lupa dengan orang yang disekitar.

Jeongyeon melipat kedua tangannya dengan mencurutkan bibirnya."Woi..Nggak lucu "

Murid yang masih tersisa di kelas itu tertawa termasuk nayeon yang berstatus kekasih Jeongyeon berbeda dengan jennie yang panik mencari surat kesayangannya di dalam laci.

"Cari apaan jen? " Ujar seulgi melihat jennie tengah sibuk meraba laci mejanya. Dia duduk tepat di bangku belakang Jennie makanya merasa gemas untuk bertanya.

"Nyari irene" Jawab jennie asal. Dia malas berurusan dengan siapapun yang mengganggunya saat mencari sesuatu yang menurutnya berharga.

Dengan tampang bodohnya seulgi membulatkan matanya. "E.. Emang si irene ada didalam laci ya? Wah daebak emang si Rene terjebak di dunia fantasi kayak komik yang gue baca? "

Jennie menghentikan aktivitasnya menatap seulgi seraya menghela napas dan seolah berkata 'nih anak bego atau emang nggak punya otak''.

Seulgi yang paham dengan arti tatapan jengah jennie pun angkat suara. " Sorry.. Sorry lo juga kalau ngejawab jangan ngasal kali".

"Lo juga jadi orang jangan sok ikut campur kali" Sindir jennie lalu kembali mencari-cari di buku paketnya pikirnya mungkin surat itu terselip.

Seulgi tak lagi menjawab, dia menggeleng kepala seraya membenarkan perkataan Jeongyeon tadi 'cewek ganteng selalu salah'.

Sampai akhirnya, sisa murid yang tadinya tinggal dikelas sudah pada keluar untuk pulang karena sudah sangat sore sementara jennie masih sibuk mencari hingga ke laci meja murid lainnya.

"Bisa mampus gue kalau dia sampai baca" Batin jennie yang masih sibuk mencari.

"Jennie! " Tegur lisa sambil menepuk pundak jennie pelan membuat jennie tersentak kaget hingga badannya yang tadi membungkuk kini menegak.
Memutar tubuh seraya melototkan mata menatap kesal pada lisa sementara lisa hanya menyengir mendapatkan tatapan itu.

"Jangan.kagetin.gue! " Ujar jennie penuh penekan tiap katanya dengan masih melototkan matanya.

"Iya.. Ia sorry deh, emang kenapa siih.. PMS ya? " Tebak lisa asal membuat jennie makin kesal.

"Lo bisa diam nggak?! Gue lagi nyari bareng gue" Keluh jennie sambil melirik meja yang belum ia periksa lacinya

"Barang apa? Yaudah gue bantu nyari deh"

Jennie membulatkan matanya, raut wajahnya kembali mendadak panik. "Eh.. Eh nggak usah gue bisa cari sendiri".

"Hah? Kenapa? "

"Ya karna itu barang gue. Udah lo pulang duluan aja"

"Benar nih? Tapi sekarang udah mau setengah empat loh, papa kan selalu bilang kalau lo harus di rumah jam empat"

"Ia gue tau, ntar gue naik angkot pulangnya. Udah sana pulang"

"Eh tapi angkotan umum nggak ada jal-"

Evidence loVe | Jenlisa ] End√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang