Vol 01.7 - kenyataan yang pahit

1.3K 204 51
                                    

Suara alunan musik you are the reasons bergema di sepanjang ruangan. Dengan santainya lisa mematikan alarm dari ponselnya lalu mengubah posisi menjadi duduk.
Lisa sangat menyukai lagu you are the reasons sebagai alarm-nya. Entah kenapa, dia selalu merasa tenang dan bersemangat untuk menjalankan aktivitas setiap mendengar lagu itu.

Melirik ponselnya sebentar , dilihatnya sekarang pukul lima lewat enam menit. Lisa masih punya waktu untuk bermesraan dengan kasur kesayangannya. Sebelum kembali menidurkan diri lisa tersadar akan sesuatu .
Gitar akustiknya yang berstiker Lalisa Manoban member blackpink sebagai pemanisnya berada tepat di sebelahnya. ia tersenyum kecil rupanya semalam tanpa sadar tertidur bersama dengan gitar kesayangannya.

Lisa mengambil gitarnya lalu beranjak dari kasur, ia berjalan ke pojok kamar tempat dimana biasanya gitar kesayangannya diletakkan . Di masuki gitar itu kedalam tas hitam khusus menyimpan gitar lalu menggantung gitar itu dengan hari-hati di dinding kamarnya.

Tiba-tiba kejadian kemarin terlintas di benak lisa meski sudah berusaha untuk melupakannya tapi dia tidak bisa.
kemarin, karena perasaannya yang terombang-ambing. Lisa menuangkan segala keresahannya lewat gitar. Padahal hari ini di kelas ada Try Out tapi lisa tidak peduli akan hal itu. Lisa memilih untuk memetik senar gitar selama berjam-jam dan menyanyikan lagu you are the reasons lagu kesukaannya dan jennie . ia bernyanyi berulang kali sampai kantuk melandanya.

Sebagai siswa yang memiliki standar kepintaran lisa masih dapat mengingat semua materi yang ia pelajari di sekolah membuat dirinya tak terlalu panik karena tidak mempelajari soal-soal TO. Gadis satu ini memiliki kemampuan ingatan yang cukup tinggi hanya saja dia tidak menyadari akan kesempurnaannya.

Lisa mendesah pelan. Hanya dengan mengingat kejadian kemarin kantuknya langsung hilang begitu saja bagai di terpa angin. Sungguh dirinya sangat menyesal mengetahui barang berharga yang selama ini jennie cari.

FlashBack ON

"lo yuna kan?.." tanya lisa menghampiri Yuna yang berdiri sendiri di depan gerbang sekolah.

Yuna menoleh lalu tersenyum manis sambil sesekali menyelipkan poni rambutnya ke belakang telinga.

"iya kak"

Mengangkat alis satu melihat Yuna hanya menunduk malu lisa akhirnya kembali bersuara."apa tujuan lo nyuruh gue kembali kesini?" tanya lisa lagi namun kali ini raut wajahnya judes.

ia memegang prinsip kakak kelas harus galak kepada adik kelas.

Yuna menggit bibir bawahnya."k..kayak yang aku bilang di Chat kak, kalau aku menemukan barang berharga kak jennie"

Lisa mengangkat kedua alisnya seraya berdecak pinggang. ia memperhatikan gerak gerik Yuna hanya untuk memastikan kalau yang adik kelasnya itu mengatakan sebenarnya. lisa hanya parno siapa tahu Yuna hanya ingin mengungkapkan perasannya seperti yang dilakukan siswi lainnya. hingga sampai akhirnya lisa tersadar kalau Yuna kali ini bersungguh-sungguh sebab adik kelasnya itu mengetahui kalau jennie kehilangan barang berharga dan dirinya pun masih belum tau barang apa yang di cari jennie selama ini.

Seolah membaca pikiran lisa, Yuna buru-buru menambahkan."kemarin aku nggak sengaja dengar percakapan kak jennie sama kak irene soal barang berharganya yang hilang. makanya aku tau"

"terus kenapa harus manggil gue?"tanya lisa yang masih mempertahankan tampang judesnya.

Yuna menarik nafasnya dalam-dalam sebelum mengatakannya pada lisa. "karena entah kenapa kayaknya kakak mesti tau barang berharga kak jennie"

Lisa kembali menaikkan satu alisnya, ia bingung dengan apa yang dikatakan Yuna."maksud lo?"

"aku tau kak, kalau kakak suka kak jennie" Peryataan yuna berhasil menohok lisa, saking terkejutnya lisa hampir tersedak dengan ludahnya sendiri. "karna itu" . Yuna mengambil sesuatu di saku seragam sekolahnya lalu memberikan sobekan kertas yang sedikit lecet karna habis di remas."aku kasih ke kakak".

Lisa menerima kertas tersebut ." makasih, btw lo kesini cuma buat ini doang kan?" tanya lisa yang sudah tidak judes lagi kepada adik kelasnya.

"iya kak"

"sipp..kalau begitu gue duluan ya" ujar lisa lalu berlalu pergi begitu saja meninggalkan Yuna tersenyum lirih kepadanya.

FlashBack OFF

Lisa menghampiri meja belajarnya, dimana barang berharga jennie tersimpan manis di laci . perlahan lisa membuka lacinya mengambil barang berharga jennie yang merupakan sebuah kertas.
walau menyakitkan baginya, lisa ingin membaca isi surat itu berulang kali. Rasanya dia seperti kecanduan narkoba yang setiap dikomsumsi pasti akan menimbulkan rasa candu, padahal semakin sering mengkomsumsinya semakin rusaklah organ tubuh. sama halnya dengan membaca surat jennie, semakin dia membacanya semakin sakit pulah hatinya yang seperti di iris dengan benda tajam.

Aku masih ingat ketika kamu menyanyikan lagu favorite girl di depan kelas saat istirahat berlangsung

kalimat itu lisa membacanya berulang-ulang bahkan sudah beribu kali. dia tidak pernah bosan membaca tulisan jennie, mungkin karna kata itulah yang sangat penting. melalui kalimat itu , lisa jadi tau siapa yang diceritakan jennie dalam surat tersebut.
bahkan kemarin, orang yang di maksud jennie menyanyikan lagu itu lagi di kelas.

Orang itu Jisoo, sahabatnya sendiri. Memang tidak mengeherankan, jisoo memiliki suara merdu bahkan lebih merdu di banding beberapa artis papan atas sekalipun.
Terkadang, jika jisoo bosan di kelas, gadis itu pasti akan mengambil gitar kelas tanpa izin terlebih dahulu di ketua kelas dan mulai larut dalam nyanyiannya. Tidak sedikit murid terpukau dengan suaranya, bahkan ada juga yang menari-hari tidak jelas saking asiknya.

Dan memang tiap jisoo mulai bernyanyi jennie senyum-senyum sendiri sampai irene yang ada di sebelahnya mengira sahabatnya itu kerasukan setan begitu juga dengan lisa.
Lisa bahkan sempat mengira kalau jennie senyum-senyum sendiri karena merasa senang bisa dekat dengan dirinya.

padahal nyatanya tidak.

Lisa menggepalkan tangannya, dia masih tidak percaya dengan kenyataan kalau jennie menyukai jisoo.

Sahabatnya sejak mereka baru mengenal perkalian dan pembagian,
sahabatnya yang suka menolongnya dari jeratan adik kelas,
sahabatnya yang tidak bisa lisa benci.

Andai jennie menyukai orang lain, lisa tidak akan perlu risau seperti ini. dia tidak akan pusing memikirkan dirinya harus menjauhi sahabatnya atau tidak.
sudah pasti lisa akan membenci orang yang disukai jennie bahkan kalau bisa dia akan menerkamnya. tapi, orang yang disukai jennie itu jisoo. bukan yang lain dan lisa tidak bisa membenci jisoo, sama sekali tidak bisa.

Lisa melipat kertas itu dengan rapi lalu menaruhnya di tempat pensil. saatnya untuk bersiap-siap ke sekolah dan meminta maaf pada jennie.
Lisa yakin, jennie pasti masih merasa terganggu dengan peryataannya di chat waktu itu.

Dan mulai hari ini, lisa akan membuktikan kepada semua orang khususnya jennie kalau dia bisa menutupi perasaannya dengan baik.

Menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya pelan. "Aku pasti bisa"

---

TBC

Evidence loVe | Jenlisa ] End√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang