first

598 137 57
                                    

I fall in love with that sweet smile

- Alka Ravindra

•••

Langit pagi diselimuti oleh mendung ketika sepasang sepatu converse putih berada didepan gerbang sekolah. Deira Gabrioletta nama dari pemilik sepasang sepatu tersebut. Gadis itu melirik jam putih yang melingkar manis ditangan kirinya. Masih ada 30 menit lagi sebelum bel masuk berbunyi. Ia memutuskan untuk pergi ke kantin dahulu, memilih kursi duduk dekat dengan tukang nasi goreng yang tidak berpenghuni.

"Bu! Pedes satu ya sama es teh manisnya, jangan terlalu manis karna Dei udah manis."

Bu Iga selaku penjual nasi goreng mengacungkan jempolnya menanggapi ucapan Deira dan segera membuat pesanan gadis itu.

Deira memperhatikan sekitar kantin yang cukup ramai. Maklum saja hari sabtu memang hari santai disekolahnya, dimana semua murid selama jam sekolah hanya masuk ke kelas selama 3 jam dan setelah itu memasuki kelas eskulnya masing-masing jika sudah jam 10.00 mereka sudah diperbolehkan untuk pulang.

Kebanyakan dari mereka lebih memilih menongkrong cantik dikantin sambil membuat video tiktok atau Warung Belakang sekolah untuk para cowo yang biasa disebut 'Warbel' dari pada memasuki kelas eskul. Ada beberapa murid yang hanya sekedar absen wajah tanpa mau repot masuk ke kelas eskulnya, bahkan ada juga yang hanya menitip absen kepada temannya contohnya seperti Deira ini.

Tidak lama Bu Iga datang dengan nampan yang berisi pesanannya. Deira mengucapkan terimakasih dan segera memakan dengan lahap tanpa memperdulikan sekitar. Menurutnya nasi goreng bikinan Bu Iga sangat enak hampir sama dengan buatan Bundanya. Setelah selesai makan serta membayarnya Deira pergi ke kelas karena bel masuk sebentar lagi akan berbunyi.

Tanpa dia sadari terdapat sepasang mata yang memperhatikannya mulai dari dirinya memasuki kantin sampai pergi menuju ke kelas. Tatapannya pun terputus oleh tikungan tembok kantin. Sosok tersebut tersenyum tipis dan segera bangkit mengikuti temannya yang lain untuk menuju ke kelas.

•••

"Woi Deirong dari mana aja lo?"

Sapaan pertama dari teman sebangkunya yang bernama Netta membuat Deira berdecak kesal karena namanya yang bagus itu diganti menjadi 'Deirong'. Netta ini kalau memanggil nama orang suka seenak jidat dia sendiri, menyebalkan memang.

"Kantin, belum sarapan tadi," jawab Deira sekenanya.

"Gak ngajak," ucap Netta dengan wajah cemburutnya yang diangguki Lala.

Deira menatap Lala bingung dan bertanya dengan nada yang meremehkan, "Lah emang lo udah dateng? Biasa telat mulu."

"Dei, lo harus tau temen kita yang satu ini tuh dateng pagi loh. Gak nyangka gua, salud banget rekor lo nih!" seru Talitha dengan pandangan bangga kepada Lala.

Deira menatap tidak percaya kepada Lala, karena selama setengah tahun lebih sekolah di SMA Harapan Bangsa, Lala yang notabennya memiliki rumah tidak jauh dari lokasi sekolah merupakan orang yang dateng ke sekolah suka mepet terus dengan waktu masuk. Kenapa? Entah Lala rasa tidak berguna saja jika pagi-pagi sudah berada diarea sekolah lebih baik dia menghabiskan waktu setengah jam terlebih dahulu untuk bersantai ria dirumah.

"Apaan si lo pada berasa gua abis dapet giveaway Lamborghini aja." Lala terkekeh melihat ketiga temannya itu terkejut dengan perubahan dirinya.

Tatapan mata ketiga temannya menuntut jawaban dari Lala yang dibalas dengan cengiran polos, "Gua terpilih jadi calon osis kata Kak Ijad, dan kemaren sore dia bilang ke gua buat jangan tidur malem-malem karena besok harus dateng pagi paling telat jam 06.05."

Cappucino GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang