Tring....
Tring....
Gadis berpakaian rapi itu sudah siap dengan seragam nya. Bunyi ponsel membuat gerakan tangan mungil itu tertunda memasang nametag.
"Fandraaa lo dimana ha? Ini udah hampir jam 8 tapi Lo belum nyampe juga!"
"Iya gue udah di jalan." Bohong Fandra, padahal ia masih tengah bersiap.
"Buruannnn!!!"
Tut..
Tut..
Fandra Khalisa. Gadis 22 tahun yang kini bekerja sebagai resepsionis disalah satu Hotel berbintang lima.
Diambil kembali nametag tadi, lalu memasang pada bagian kanan atas seragam.
"Gue udah telat!" Fandra mengeluarkan sepeda yang terletak di halaman rumah.
"Bu, Fandra pergi dulu ya." pamit Fandra mencium telapak tangan sang Ibu yang sedang duduk di warung kecil-kecilannya.
Fandra meleset mengayuh sepeda tuanya. Sepeda inilah teman setia Fandra jika hendak bepergian kemanapun.
15 menit kemudian Fandra sudah sampai di Luxury hotel. Memarkirkan sepeda di basement hotel.
Fandra harus bergegas sebelum Bu Jesi datang mendahuluinya. Jika terlambat sedetik saja, dia bisa diamuk.
Lift hotel pagi ini sangat ramai. Jika bukan hari ini ada tamu terhormat yang katanya ialah pewaris tunggal, Fandra tidak akan datang tergesa-gesa seperti ini.
Sial!
Dihadapan Fandra dipenuhi oleh pria berbadan besar. Siapapun mereka Fandra tidak peduli. Pikirannya saat ini hanya bagaimana agar tidak terlambat.
"Eh, kan saya duluan." potong Fandra kesal melihat orang dibelakang nya memotong antrian dan maju kedepan.
Merasa terhimbau pria berpakaian lengkap itu memiringkan tubuhnya menghadap Fandra.
"Maaf saya buru-buru." bisiknya singkat lalu masuk pada lift. Meninggalkan Fandra tanpa rasa bersalah. Bahkan melambaikan tangan pada Fandra."Dasar pria tidak tahu sopan santun!" ujar Fandra pelan, namun masih bisa di dengar sang pria.
---------------------
"Maaf saya terlambat." dengan nafas terengah-engah Fandra menunduk meminta maaf. Bagaimana tidak dia berlari naik tangga dari lantai satu hingga lantai tiga.
Dilihatnya Jesi sudah duduk manis dibangku kebesaran. Jesi berjalan maju kearah Fandra yang masih sibuk menetralkan detak jantung. Akibat berlari pagi-pagi Fandra sudah olahraga jantung.
"Jam berapa sekarang Fandra?" tanya Jesi dengan gaya angkuh. Tangan dilipat diatas dada.
"J-jam 08.13 Buk!" cicit Fandra sambil menunduk takut.
"Taukan dimana salah kamu?" bentak Jesi membuat Fandra terkejut.
"I-iya buk, saya tauu."
"Ok, kamu boleh duduk. Tapi setelah selesai kamu harus tinggal sendiri nanti." titah Jesi dan kembali duduk.
"Baik rapat ini kita mulai." buka Jesi.
"Hari ini kita kedatangan tamu terhormat pewaris tunggal Luxury corp. Beliau adalah pewaris tunggal satu-satunya dari Luxury Corp atau lebih detailnya dari cabang Hotel Luxury. Jadi, selama beliau berada di ranah hotel ini, kalian semua harus berlaku sopan dan melaksanakan semua perintahnya." jelas Jesi dan diangguki semua bawahan dan karyawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love
General Fiction-CINTA TERLARANG- Ketika kamu bertemu dengan orang yang sudah bertahun-tahun kamu tunggu, apa yang kamu rasakan? Of Course, bahagia tentunya! Tapi semua tak seindah yang diharapkan. Dia kembali dengan kebahagiaan barunya. Dunia barunya. Janji yang p...