3. Rencana Tian🍁

46 7 0
                                    

Pagi ini Fandra tak ingin terlambat lagi. Pagi sekali dia sudah siap untuk berangkat bekerja.

Fandra menyiapkan pakaian ganti. Karena hari ini bisa saja dia lembur. Akibat tamu terhormat yang masih belum diketahuinya, para karyawan harus lembur menjadi imbasnya. Selalu siap 24jam.

"Woy keluar lo bangsat." Teriak seseorang dari luar.

Dilla, Ibu Fandra yang sedang melipat kain langsung berdiri tegak mendengar teriakan itu.

Fandra dan Ibunya sudah tahu siapa pelakunya. Dia adalah rentenir yang meminjamkan uang pada Abang Fandra. Hampir setiap hari mereka datang untuk menagih hutang.

Warung Ibu Fandra sudah hancur berantakan. Mereka melemparkan semua barang. Banyak yang melihat hal itu. Tapi mereka tak mau ikut campur dan berurusan lebih lanjut. Apalagi tiga orang itu berbadan besar.

"Cukup." Ucap Dilla berusaha menyelamatkan barang yang masih bisa diambil.

"Mana anak mu si Faris?" Tanya salah satu dari mereka.

"Dia tidak ada di rumah." Jawab Dilla.

"Jangan bohong kau. Suruh anak mu itu keluar!" Ucapnya tak terima.

Fandra hanya bisa mengintip dibalik pintu. Melihat Ibunya diperlakukan kasar, Fandra tak terima.

"Abang saya tidak ada di rumah." Fandra berlari memeluk sang Ibu yang sudah terduduk di lantai. Bahkan ada banyak orang yang ikut menyaksikan hal itu.

"Boleh juga nih bos!" Ucap pria berkepala plontos.

"Hey mana Faris Abang mu?" Ucap pria yang dipanggil bos. Dengan menarik dagu Fandra.

Fandra langsung menepis tangannya.
"Kurang ajar berani sekali kau menyentuh putri ku!" Dilla tak terima perlakuan orang itu pada Fandra.

"Kau boleh menyiksaku. Tapi jangan pernah kau menyentuh putriku sejengkalpun."

"Brengsek!!!" Umpat Fandra pada si pria.

"Fandra masuk!"

"MASUK!" Ulang Dilla pada Fandra. Karena Fandra tak mau mengikuti ucapannya. Justru dia berdiri tegak dihadapan sang pria.

"Tapi Bu--" Dilla menggerakkan tangan agar Fandra segera masuk.
Fandra mengalah dan masuk kedalam rumah.

"Apa mau kalian?" Ucap Dilla selepas Fandra pergi.

"Dimana kau sembunyikan Faris?" Tanyanya.

"Sudah 2 hari Faris tidak pulang."

"Bilang pada anakmu, jika masih tidak bisa melunasi hutangnya, putrimu lah taruhannya." Akhirnya mereka meninggalkan Ibu Fandra.

"AKU TIDAK AKAN MEMBERIKAN PUTRI KU PADA KALIAN BAJINGAN!" Teriak Dilla agar didengar tiga orang itu.

-------------------

"Cia itu kamar mu. Dulu itu kamar Audrian. Tapi setelah dia kembali, kamar ini sudah kosong. Audrian sibuk dengan pameran lukisan!" Jelas Risa pada tunangan sang anak.

"Apa Audrian mengizinkan Cia untuk tidur di kamarnya Tante?" Tanya Cia ragu.

"Tentu saja. Lagian dia sudah tidak disini lagi."

"Audrian biasa pulang kapan, Tan?"

"Audrian jarang sekali pulang. Mungkin pulang kalau ada sesuatu yang tertinggal. Apalagi sekarang Tiara sudah tidak disini. Tante semakin merasa kesepian."

"Tenang aja Tante, 2 hari ini Cia yang akan nemanin Tante." Cia tersenyum tulus.

"Terima kasih Cia."

Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang