Hari ini tahun ajaran baru dimulai di SMA Bina Bangsa. Begitulah yang dirasakan Fandra. Hari ini dia mulai bersekolah ditempat kakaknya.
Hari yang ditunggu akhirnya tiba juga.
"Fandra sama kakak aja ya berangkat nya" Ucap Risa pada Fandra yang sedang melahap sarapan.
"Nggak ma, Fandra bawa sepeda Fandra aja." Jawab Fandra setelah menguyah rotinya.
"Iya Fan, kamu kakak bonceng aja." Setuju Audrian yang baru bergabung.
"Jangan deh ka. Kakak nanti pasti pulangnya lama." Tolak Fandra karena Audrian memang pulang lebih lama darinya.
"Tapi hati-hati ya."
"Siap Ma" ucap mereka serentak lalu menggoes sepeda masing-masing.
Selama diperjalanan Audrian lah yang memimpin di depan. Sedangkan Fandra selalu mengeluh karena jalanan yang mereka lewati banyak batu besar.
"Kak jangan ngebut dong!" Teriak Fandra pada Audrian didepannya.
"Buruan nanti kita telat." Jawab Audrian.
"Capek tau. Jalannya banyak batu." Fandra mengerucutkan bibir kesal dengan kakaknya yang mulai ngebut mengendarai sepeda nya.
"Makanya dibilangin biar kakak bonceng gak mau." Sindir Audrian menghentikan sepedanya.
"Ya Fandra mana tahu bakal begini." Ucapnya menyesal tak mengiyakan perintah mamanya.
"Yaudah kalau gitu Fandra duluan. Biar kakak yang dibelakang."
Tak mau protes lagi, Fandra menggoes sepeda pink nya. Sudah tidak ada waktu untuk mengeluh jika tidak ingin dicap buruk saat pertama kali masuk sekolah.
Sesampainya di sekolah Fandra merasa kagum dengan bangunan sekolah nya sangat mewah dan luas. Ada beberapa lantai atas berdasarkan penglihatan Fandra.
Audrian membawa Fandra menuju papan informasi. Karena disana sudah ada nama-nama peserta didik yang dibagi atas beberapa gugus dan disertai kakak pembimbing masing-masing gugus.
"Fandra!" Pekik seorang gadis lalu memeluk Fandra setelah memastikan bahwa dia tidak salah orang.
"Lo sekolah disini juga Ran?" Semenjak paskah libur Ujian Nasional Fandra tidak ada berkontak dengan Rani. Apalagi mereka sibuk dengan liburan keluarga.
"Iya. Gue nggak nyangka ternyata kita satu sekolah lagi." Ujarnya semangat.
"Bahkan kita segugus lagi." Ya saat Fandra mencari namanya tak sengaja dia membaca nama Afrani Syakilla. Awalnya dia berpikir itu sahabat nya. Tapi setelah dipikir ada banyak orang yang mempunyai nama yang sama. Jadi tidak mungkin Rani.
Dan ternyata-- ya Afriani Syakilla itu benar sahabatnya yang sejak kecil selalu bersama. Bahkan sudah seperti sendal swalow yang dijual di warung. Kemana-mana selalu berdua.
"Yey. Kalau gitu kita bisa barengan lagi Fan."
Merasa diacuhkan oleh dua gadis yang sibuk berbicara, Audrian memilih undur diri. Dibandingkan harus menjadi kambing congek diantara mereka.
"Hm. Kalau gitu kakak tinggal ya Fan."
"Iya ka Fandra sama Rani aja."
"Ran titip Fandra ya."
"Siap bos."
-----
Tanpa terasa telah seminggu masa orientasi siswa berlangsung. Ada banyak hal yang diperoleh Fandra selama MOS. Penat, letih, bahagia, semuanya dia rasakan. Sekarang Fandra juga memiliki banyak teman baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love
Fiksi Umum-CINTA TERLARANG- Ketika kamu bertemu dengan orang yang sudah bertahun-tahun kamu tunggu, apa yang kamu rasakan? Of Course, bahagia tentunya! Tapi semua tak seindah yang diharapkan. Dia kembali dengan kebahagiaan barunya. Dunia barunya. Janji yang p...