Abang Reno

23 5 1
                                    

"Kalo abang pergi jauh, adek rindu gak?." -Reno Alfamugi.

***

Pagi telah tiba. Matahari bersinar terang,  menembus kaca yang ada di kamar Farah. Farah terbangun dan melakukan aktivitas biasanya. Setelah bersiap-siap, seperti biasa ia menemui kakak nya yang ada di bawah.

"Pagi adek-ku yang cantik." Sapa Reno pada adiknya itu.

"Eh abang lagi, bosen." Sahut Farah. Reno membulatkan mata nya terkejut, karena jawaban adik nya seperti itu. Farah langsung duduk di meja makan mengambil Roti yang ingin ia santap. sebelum memakan nya, Farah lebih mengutamakan mengecek Expayer pada roti tersebut.

"20 08 17." Gumam Farah, Farah bangkit dari duduk nya dan mengambil Roti tersebut segera ingin membuang nya. Kakak nya menahan tangan Farah. "Mau di kemanain dek rotinya?abang laper." Kata Reno. "Sekarang tanggal berapa?." Tanya Farah. Reno mengecek kalender yang ada di Handphone nya dan terkejut. "Allahuakbar,Untung belum di makan." Ucap reno lagi. "Makanya di cek dulu. udah ah, Farah berangkat." Farah mengambil tas nya langsung pergi keluar rumah tanpa menyalami kakaknya itu. Farah kesal karena kecerobohan sang kakak.

"Eh adek! Abang lupa, sekarang abang lembur lagi. Pulang sekolah ke Anin aja ya. Entar malem abang jemput ke sana." Teriak Reno dari dalam rumah.

***

Saat sampai di sekolah, Farah langsung berjalan melewati koridor yang ramai oleh siswa-siswi yang sedang berada di luar kelas. Farah seperti menyenggol dan di senggol, tetapi farah hanya acuh dengan itu. "Cantik-cantik Sombong, Jual mahal banget kaya mantan gua." Kata siswi itu. Farah hanya tersenyum sinis tanpa menengok siswi tersebut. Bukan takut, Melainkan ini masih pagi. Percuma saja buang-buang tenaga.

Di kelas 11 Mipa 4, Adalah kelas terfavorite di sekolah SMAN 1 Sribaduga. Farah memang ingin memasuki kelas itu, Tapi Apa daya dengan otak yang pas-pasan dengan nilai akademiknya. Begitu juga dengan Anin. Mereka seperti Langit dengan bumi nya, tidak terpisah namun sering kali mengganti cuaca. Seperti Farah yang cuek namun sayang, Dan anin si periang namun jahil.  Lengkap sudah.

"Beli es dipadang pasir, Tak---." Anin belum selesai berpantun Farah sudah langsung memotong nya "Kejauhan kali nin beli es di padang pasir." Ucap farah jahil. "Ish, Farah mah. Lagi mau latihan pantun buat ikut lomba FlS2N nanti." Kata anin lagi. Farah hanya tertawa kecil melihat begitu konyol kelakuan temannya itu. Padahal, Lomba Fls2n itu sudah berlalu pada bulan februari. Sekarang saja sudah masuk ke bulan agustus. "Anin-anin." Gumam farah sambil tertawa kecil.

Farah menuju kantin untuk membeli teh hangat pagi ini sebelum bel masuk. Mau pagi ataupun istirahat pasti kantin akan ramai. "Mas rudi, mau teh hangat satu." Ucap farah yang hanya di acungi jempol oleh Mas rudi itu. Sambil menunggu, farah melihat keadaan sekolah yang semakin lama semakin ramai. Mas rudi yang selesai membuat teh hangat itu mengejutkan farah yang sedang melamun. "Neng, ini teh nya. Tiga ribuan ya neng." Ucap Mas rudi. Farah langsung mengasihkan uang nya pada mas rudi dan langsung berjalan menuju loker sekolah untuk mengambil beberapa buku di sana. Aneh bukan? Buku sekolah taro di loker, Farah doang emang.

Setelah tiba di loker, Farah mengambil buku pelajaran untuk hari ini, dan tiba-tiba ada seseorang di samping nya yang badannya tinggi menutupi sinar lampu di area loker itu. "Buku taro di loker?dasar aneh." Ucap Afgar. Farah terkejut, langsung melirik orang yang di samping nya dengan tatapan malas. "Bisa gak si gausah ketemu gue, sehari aja. Muak gue liat muka lo." Kata farah.  Afgar mengacuhkan perkataan farah tadi dan langsung pergi dari area loker itu. "Apa gue keterlaluan?." Tanya farah dalam hati. "Ah bodoamat." Ucap nya lagi.

*** 

Teeeetttt teeetttt!!!! --bel pulang sekolah.

"Alhamdulillah merdeka. Akhirnya gue bisa nonton drakor lagi, Aaaaa rindu sama choi jun woo." Anin yang sangat antusias dengan film korea itu membuat farah memutar bola matanya malas. "Belajar nin, besok ada ulangan harian Matematika." Kata farah seperti menasehati namun tak dihiraukan oleh anin. "Hffft. Oia nin, gua ke rumah lo ya. Abang gue lembur lagi." Ucap farah lagi. "Oke, tapi lu harus temenin gue nonton drakor ya. Bodoamat gak terima penolakan." Balas Anin yang langsung pergi dari kelas.

Setibanya diRumah Anin, Farah langsung menyalami Tante Ella yang sedang duduk di kursi pijat. "Eh farah, Bentar ya tante ella dipijit dulu. Langsung ke kamar anin aja, Nanti tante buatin cemilan." Kata tante ella yang sedang di pijit dengan mata tertutup. "Ughh. Enak." Kata tante ella lagi. Farah yang melihatnya hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum kecil.

----Antusias nonton film korea by anin dan Farah.

"Omaygat!!! Gilaaaaa, Aaaaa Farah ini sumpah ya gemeshhh bangett!!" Anin berteriak sambil mencengkram sprei kasur yang sudah tidak terbentuk lagi dan memukuli guling bertanda gemesh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Omaygat!!! Gilaaaaa, Aaaaa Farah ini sumpah ya gemeshhh bangett!!" Anin berteriak sambil mencengkram sprei kasur yang sudah tidak terbentuk lagi dan memukuli guling bertanda gemesh. Farah hanya terdiam menatap ponsel nya yang tidak ada kabar dari sang kakak. "Wah gila sii film nya baper banget. Udah mah choi jun woo pacaran nya harmonis banget lagi. Gak ada harapan buat jadi istrinya ini mah." Ucap anin panjang lebar yang tetap di acuhkan oleh farah. "WOI SETAN! DENGER GAK---mppphhhh." Farah langsung membekap mulut anin sebelum gendang telinga nya pecah. Dengan cepat Anin menggigit tangan farah. Alhasil farah kesakitan. Ya kurang lebih begitulah farah dengan anin sampai larut malam.

Ckleekk! ----pintu kamar anin terbuka. Menampilkan seorang bujangan yang membawa jas di bagian bahu nya. "Dek?udah tidur ya?." Tanya Reno yang tidak ada sahutan. Reno mendekati kasur farah yang di bawah lantai. Reno menyisihkan rambut farah ke belakang kuping. Melihat farah yang begitu nyenyak tertidur, Reno tidak tega untuk membangunkannya. "Ngghhhh." Farah menggeliat. Farah terbangun dari mata yang terbilang minimalis itu. "Eh?abang ganggu ya?." Tanya Reno lagi. Farah langsung memeluk reno dari samping dan tertidur di paha Reno. "Kalo abang pergi jauh, adek rindu gak?." Tanya Reno dalam hati. "Jangan geer, adek cuma meluk karena bantal nya keras. Bukan rindu ataupun kangen." Kata farah.

Reno langsung menggendong farah ke mobil untuk segera pulang, tidak lupa untuk berpamitan dan menyalami tante ella juga. "Makasih ya tan udah mau jagain farah lagi." Kata reno. "Gapapa kali ren, Anggap aja rumah sendiri." Sahut tante ella. Reno hanya tersenyum sambil memberi salam. Dan mereka pergi kerumah dan beristirahat

***

Hehe. Jangan lupa vote bintang di bawah ya!!! Enjoyyyy~

Me And YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang