Monyet?

45 7 2
                                    

"Nyangkut di pohon sambil dengerin musik, keliatan banget jomblonya -farahdiya kamela

***

Masih dengan hari yang sama, dimana farah sudah bosan mendengarkan guru sejarah yang tak kunjung hentinya berdongeng. Ralat, bercerita maksudnya. Farah terlalu senang dengan kebiasaan bulak-balik toilet. Menurutnya, berjalan-jalan dengan modus ke toilet sangat meng-asyikan. Karena, pada saat jam pelajaran, koridor serta lorong sekolah sangat hening. Farah menyukai tempat yang hening. Dan kesempatan ini sedang terjadi.

"Permisi bu, saya izin ke toilet." Farah memotong pembicaraan bu tia yang sedang berdongeng tiada hentinya. Kemudian bu tia hanya melirik dan menganggukan kepala. Farah langsung berdiri merapikan rok nya yang sedikit kusut. Dengan santay nya, Anin mengikuti farah yang ingin melangkahkan kaki nya untuk pergi. Tiba-tiba, "hey hey Anin, kembali duduk. Saya tau kamu hanya ingin modus keluar liat gebetan di kelas sebelah." Ucap bu tia panjang lebar. Anin hanya bisa mengusap dada nya sambil menghela nafas lengah. "Sabar nin sabar, allah menyayangi orang yang bersabar." Kata Anin dalam hati.

***

Kini Afgar sedang berada di atas pohon. Bolos pelajaran adalah hal yang ia sukai. Memainkan handphone dengan men-stalker Akun instagram milik perempuan yang menurut nya terlalu mempesona. Afgar tidak sadar bahwa ada yang memerhatikan nya di bawah pohon.

"Eh monyet! Ngapain disitu?." Tanya farah sambil berteriak dari bawah pohon. Afgar terkejut, karena feeling afgar, tidak mungkin ada siswi yang membolos saat jam pelajaran. Afgar terdiam sebentar untuk memastikan lagi bahwa suara itu hanya khalusinasi nya saja. "Yeh si monyet. Di tanya, malah bengong." Kata farah lagi. Afgar benar-benar ketakutan untuk sekarang, dia memberanikan diri untuk melihat ke arah bawah pohon memastikan bahwa itu hanya khalusinasi nya lagi.

"Ciluk, Bakekok!" Wajah farah benar-benar sangat aneh. Mata farah yang juling, dan dua jari tangan yang di masukkan ke mulut sambil menjulurkan lidah nya. "Astaghfirullah, Setaaaannnnn!!!!." Afgar refleks dan langsung loncat ke bawah dan BRUKKK! Afgar terjatuh. Farah hanya melihat kondisi Afgar yang jatuh dan meringis kesakitan pada bagian lututnya.

"Awhh! Sakit bego!." Kata Afgar Yang langsung bangun dari tanah.

"Lu monyet ya?bisa manjat harus bisa turun, malah loncat. Dasar bego juga!." Kini farah yang terbawa emosi.

"Nyangkut di pohon sambil dengerin musik, keliatan banget jomblo nya." Umpat farah dalam hati.

"Gua emang jomblo." Balas Afgar seperti mengerti apa yang di tanyakan farah dalam hatinya.

"Anjritt! Ko lu tau si gua mau ngomong apaan? Anak indigo ya lu?." Farah penasaran.

"Ck! Mungkin kita punya ikatan batin." Kata Afgar yang sambil mengangkat jari tangan nya membentuk Love. Farah hanya menggidikkan bahu nya ngeri. Takut nya si Afgar terlalu salah memahami perasaan farah melanjutkan jalan nya menuju ke toilet. Afgar masih penasaran dengan siapa cewek tadi yang telah mengganggunya? Bahkan Afgar hanya bisa menggelengkan kepala nya melihat tingkah cewek tadi yang menurutnya unik.

***

Afgar terlupa akan sesuatu. Dia lupa menanyai nama cewek yang mengganggu nya tadi. Cewek tadi tidak memakai name tag di baju nya, penampilan yang sederhana dengan rambut yang di gerai sebahu benar-benar menarik perhatian Afgar.

----Tetttt!!! Bel Istirahat sekolah menyadarkan lamunan Afgar.

"Kenapa gar?kok kaya mikirin sesuatu?" Tanya Feli, cewek yang  menyukai Afgar dari kelas 10 hingga kini kelas 12. Afgar hanya acuh pada pertanyaan feli tadi. Afgar kini bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kantin "Kenapa aku berjuang sama orang yang udah tau bakal nolak aku si?" Tanya feli lagi. Afgar berhenti ketika ingin berjalan Se-langkah. "Udah tau end-ing nya kenapa masih berjuang? Sorry fel, Cari yang lebih baik dari gua." Balas Afgar tanpa melihat ke arah belakang. Dan langsung meneruskan jalan nya ke kantin.

***

"Wihh, Far?makannya tumben banyak?Anin mau baso nya satu boleh gak?" Tanya Anin. Mereka berdua sedang berada di kantin, menyantap baso. Farah baru memakan 3 biji bakso dan ini masih mangkok pertama. Sedangkan Anin sudah habis 2 Mangkok bakso, Anin berniat ingin nambah tetapi dia lebih tertarik dengan bakso nya Farah.

"Baru juga makan tiga, Coba deh puter balik liat punya lo. Habis 2 mangkok, dan lo belum kenyang? Kayanya cacing di perut lo ga baca doa sebelum makan!." Kata Farah kesal. Anin memohon dengan puppy eyes nya, al-hasil Farah kalah, dan memberikan bakso nya pada Anin. "Yeayyy!! Makasih cintaku Mwah!." Kata anin sambil merebut mangkok Farah. Farah hanya tersenyum kecil melihat sahabat kecil nya sangat lahap dalam hal makanan.

***

-----lanjut lagi ga cerita nya? Wkwk jangan lupa bintang di bawah nya ya! Makasih ^-^

Me And YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang