moodboster

3 1 0
                                    

"jangan pergi. lagu ini cocok untuk menghibur semua orang yang lagi patah hati. awas jangan goyang." - Afgar pradata.

***

Petang nanti dirumah akhyar, akan ada pesta jamuan karena salah satu kerabatnya pulang dari umrah. akhyar adalah salah satu temannya afgar. yang sangat medok sekali jawanya. Afgar teringat akan sesuatu, ingin mengajak farah. masih ingat dengan surat dikolong meja farah?mungkin isinya tentang itu. Afgar ingin sekali berkenalan lebih jauh dengan farah. Namun farah kurang merespon afgar. alias cuek.

Seorang afgar ga akan pernah menyerah. seperti namanya, Afgar yang artinya tangguh. Semoga ibunya ga akan menyesal mengasihi nama tersebut. doakan afgar semoga berhasil, ayo afgar semangat!!

afgar berjalan melewati koridor yang dipenuhi tatapan perempuan-perempuan disetiap kelas. tujuan afgar yaitu menemui farah. ia harus menemui farah segera, sebelum petang nanti. sebenarnya afgar ini biasa saja, tidak ada istimewa nya. namun mengapa hampir lima puluh persen lebih perempuan meminta nomor ponsel afgar hanya untuk berkenalan. bahkan sampai afgar pergi ke toilet pun ada yang mengikutinya. sepertinya perempuan itu yang sakit entah mengidap penyakit apa pada afgar.

afgar melihat perempuan yang ia cari selama jam istirahat pertama tadi.

"Farah!!!" afgar berteriak di koridor itu,hingga semuanya hening.

farah yang menyadari akan hal itu langsung terburu-buru ingin pergi secepatnya, sebelum terlambat. farah tak ingin ada yang heboh seperti kejadian tadi pagi. kemana farah pergi?

afgar terus mencari gadis itu. sampai ketoilet perempuan sekaligus. dan ada kejadian yang paling heboh lagi. afgar ketahuan oleh bu indira, guru Bahasa Indonesia di toilet tadi. " Afgar ngapain kamu disini?mau berbuat yang macam-macam?" ucap bu Indira penuh dengan omelannya. "engga bu, afgar--" ucapan afgar terpotong. "Alah alasan saja kamu. ikut ibu ke kantor, SEKARANG!!" bu Indira langsung pergi melanjutkan tujuan nya.

"Sial banget si gua sekarang. Dapet surat cinta lagi ini mah." Afgar menggerutu.

afgar menggagalkan niatnya bertemu dengan farah dikarenakan masalaah tadi. Afgar ga ngerti lagi dengan nasibnya, selalu saja kurang beruntung. nasib adalah takdir yang dinanti, meskipun itu pait. afgar mengikuti arah jalan nya bu Indira. sampai ditempat yang dituju, afgar langsung duduk ditempat yang disediakan untuk para orang tua siswa yang berkenaan datang.

Hepph, Ahh~ Afgar terduduk. "Siapa yang suruh kamu duduk Afgar pradata?" ucap bu Indira.

"Ohh, maaf bu. abis kursinya cocok sama bokong saya hehe. jodoh kayanya." balas afgar.

"Dasar, ayo cepat kamu ke ruang BK atau mau ibu beri hukuman yang lebih berat?" tanya bu Indira lagi.

"engga bu, makasi ini aja udah jadi beban saya. iya, iya saya segera kesana. ibu ga ikut kesana?" tanya balik afgar.

"Enak aja ibu ikut. kamu akan bertemu dengan bapa tercinta disana. sudah sana." balas bu Indira

afgar melanjutkan jalan nya ke ruang yang dituju. afgar sudah berfirasat tidak enak, entah perasaan apa ini. mungkin hanya sugesti nya saja. ketika sampai di ruang yang ia tuju, afgar memergoki gadis yang ia cari selama ini, sampai ia harus mengorbankan waktu istirahat nya hanya demi gadis tersebut. gadis tersebut sedang berbicara dengan pak imam, guru BK sekaligus guru yang mempunyai indra ke-6. mengapa gadis tersebut ada diruang yang harusnya tempat murid-murid yang melanggar?afgar semakin penasaran, ia bersembunyi dibalik tembok dekat dengan pintu tersebut. sehingga suara pembicaraan masih bias terdengar.

"farah. nilai kamu semakin turun, dari hari kehari. kamu ada masalah dirumah? atau ada apa? kalau gini terus bapak akan panggil wali kamu." jelas pak imam Panjang lebar. "maaf pak. saya gabisa jelaskan secara rinci. tolong jangan panggil kakak saya kesini. sudah cukup saya yang dimarahi oleh bapak." jawab farah.

afgar semakin penasaran dengan yang dibicarakan oleh pak imam dan farah. ia berencana untuk mengetuk pintu sebelum farah mengetahui bahwa ada dirinya disini. sebelum afgar mengetuk, tiba-tiba farah keluar. dan benar dugaan afgar. kemudian afgar mengejar gadis tersebut sebelum farah mengetahuinya. bagus nya farah tidak bertemu dan berbelok ke arah yang sama dengan afgar.

"far!! plis tunggu gue." afgar sedikit teriak agar farah mendengarnya. wajah farah sedikit terkejut mendengar suara yang bahkan ia mengenalnya dengan tidak sengaja. "farr. plis jangan kabur lagi." afgar tak sengaja memegang pergelangan tangan farah, supaya tidak kabur lagi. farah berbalik badan dan langsung menghempaskan tangannya.

"Eh kutu kupret! ga cape apa lu nyariin gua terus. gua cape." farah angkat bicara.

"oke oke, tapi jawab dulu beberapa pertanyaan gua, bentar aja." pinta Afgar.

"gabisa. gua sibuk, gada waktu buat ngomong sama lu." balas farah cuek.

"oke, lima menit aja deh." pinta afgar lagi.

"gabisa, tiga menit aja." jawab farah.

"oke, tapi jangan disini ya?" pinta afgar lagi.

"Jadi atau enggak? gue pergi nih." balas farah.

"oke iya iya. lu mau ikut gue ga ke acara nya akhyar?" ucap afgar to the point.

"kapan?" tanya farah.

"sore nanti. ntar gua jemput ya, oke ga?" ucap afgar sambil menaik turunkan alisnya itu.

farah langsung berbalik badan dan kembali ke kelasnya. afgar langsung bersorak ria, karena ajakan nya itu berhasil sempurna sesuai harapannya. Eitss jangan lupakan bahwa afgar dalam masa hukuman, haha. tetapi afgarnya malah melupai hal tersebut. kemudian bertemu dengan pak imam tanpa disengaja. "kamu disuruh bu Indira untuk bertemu saya, tapi kenapa kamu malah pergi?mau kabur kamu hah?ayo ikut saya." jelas pak imam Panjang lebar. afgar tertegun dengan pak imam yang katanya sih cenayang *punya ilmu dalam. "baik pak, tapi tolong jangan seret saya. saya ga akan kabur kok." balas afgar sambal menampilkan deretan giginya. mungkin mood nya sedang bagus, wkwk.

***

Gimana guys? bosen ya? ya maap. yang penting update sudah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Me And YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang