"jangan buat gue semakin penasaran tentang lu dong far." -Afgar pradata.***
Hari senin, adalah hari yang paling harus di musnahkan oleh afgar. Malas, sangat malas. Afgar sedang bermimpi tentang cewek itu di masa lalu nya. Suara khas cewek tersebut, persis dengan suara farah. Apa yang terjadi? Afgar penasaran.
"Eghhh," afgar menggeliat karena matahari membuat bola mata tertutup miliknya menjadi silau. "Oh, pagi ya?senin ya?dikira masih minggu." Ucap afgar dalam hati.
Toktoktok! Suara ketukan pintu terdengar, afgar sudah hafal betul kebiasaan ibu nya. Ia hanya santai menjawab "iya, afgar mandi terus siapin mata pelajaran habis itu pergi ke bawah nyusul sarapan." Ucap afgar panjang lebar, ibu nya hanya menggelengkan kepala dari balik pintu tersebut.
Afgar menuruni anak tangga sambil memasuki mata pelajaran yang baru ia siapkan tadi pagi. "Duh, banyak banget si bawa nya. Enak ya jadi guru, siswa bawa pelajaran banyak, guru gak masuk jadi jamkos. Hereree," gerutu pagi afgar. Setelah siap, afgar bergegas kebawah menuruni anak tangga.
"Afgar,ayo cepetan. Nanti nasinya keburu dingin." Ucap ibu afgar, afgar hanya melirik lalu mengiyakan perkataan ibu nya tersebut. "Belajar yang bener, bagusin nilai rapor bukan nilai poin dari guru BK." Ceramah ibu afgar. "Hmm," jawab afgar.
"Bu, afgar berangkat ya." Afgar segera menyalami ibunya dengan santun lalu pergi dengan motor vespa kesayangannya.
***
Farah dengan Anin sangat serasi seperti kakak beradik. Berjalan berduaan di sepanjang koridor, melewati kelas terfavorite. "Far, ada yang manggil noh," ucap Anin. "Gausah di tanggepin. Jalan aja" balas farah. Anin hanya mengiyakan pernyataan farah.
Sesampai dikelasnya, mereka berdua terlihat heran, karena banyak sekali siswi berteriak berdempe-dempetan didekat bangku Farah dan Anin tempati. "Misi." Ucap farah singkat, namun farah diacuhkan. "Permisi semuanya." Masih tetap di acuhkan.
"PERMISI!" Teriak Farah kesal. Semua hening. Begitupun Anin yang hanya mengedipkan matanya sekali. "Ngagetin aja lo far," ucap dewi. "Tau nih, huhhh" sorak dari siswi-siswi.
"Ada apaan sih rame-rame?mau ngantri sembako?" Anin angkat bicara.
"Ini bangku gue, kalian boleh bubar." Sela farah.
"Eh yang punya bangku udah dateng, cantik banget si mukanya kalo geram gini." Balas afgar.
"Ini sekolah bukan audisi tebar pesona." Saut farah.
"Okee, jangan lupa buka surat nya di kolong meja ya, see you di kantin far," balas afgar lagi.
Siswi di kelas XI-Mipa-2 kemudian menjadi bingung. Saling melempar pandangan. "Temen lo kenal afgar, nin?" Bisik dewi. "Gatau, iye kali. Dia ga pernah cerita ke gue." Balas Anin.
Setelah insident kericuhan dikelas nya, farah menjadi sangat Badmood. Ga ada niat sama sekali untuk mendengarkan celotehan Anin, maupun guru. Ketakutan farah kembali hadir. Ia risih jika terus seperti ini. "Bu mega, farah izin ke toilet." Bu mega hanya mengiyakan, setelah sampai toilet farah langsung membasuh mukanya. Ia bingung dengan laki-laki yang terus mengikutinya terus menerus.
"Kenapa?kenapa harus gue?gue takut." Ucap farah dalam hati.
***
UKS. Tempat kedua setelah Pohon mangga di dekat toilet, yang menjadi tempat ternyaman afgar. Ia izin ke Uks alasannya sakit perut, padahal hanya malas di kelas karena bosan. "Ughh, nyaman." Dengan badan berbaring menatap langit-langit UKS. Tidak terasa, afgar tertidur.
*Flashback on
"Jangan, jangan main sama aku, nanti kamu ketularan bodoh."
"Kata mamah aku bermain sama siapa saja ko, kamu jangan takut. Ayo"
"Engga, makasih"
"----kamu tuh ya, ayo main. Di taman banyak sekali kelinci, bahkan ada rumahnya. Mau lihat tidak?ayo."
"Engga, aku takut kelinci."
"Hahaha, masa sih?yaudah temani aku saja kalo gitu,"
"Yasudah."
"Kamu cantik----"
Anak kecil itu segera pergi dan berlari ke arah awal mula ia datang. Ia seperti teringat sesuatu, namun afgar lupa menanyakan nama perempuan cantik itu.
"Aku sayang kamu, teman kelinci. Matamu waktu itu persis dengan perempuan yang saat ini aku temui, namun aku belum mengetahuinya yang--"
*Flashback off
"Yang haus yang haus kali gar." Ucap fabian yang mengejutkan. Afgar terbangun.
"Anjir, ngagetin gue aja lo." Ucap afgar.
"Wkwk, ya mangap. abisan lo mimpi apaan si? Mulut udah kaya ikan, monyong-monyong." Balas fabian.Afgar terlihat sangat bingung dan sedikit rasa terkejut. Melihat fabian datang dan menghampiri afgar di UKS sekaligus membangunkan mimpi indahnya tadi. "Ck, sial." Umpat afgar. "Jangan buat gua semakin penasaran tentang lu dong far." Umpat afgar lagi.
***
Gimana gimana?maap ya kurang seru, tambahin votenya dong biar nambah semangat wkwk. Thx u~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And You
Teen FictionGadis aneh yang di pertemukan oleh waktu untuk memperbaiki masa lalu nya. Namun, gadis ini tidak pernah menunjukan tanda-tanda menyukai seseorang. Hampir di bilang ''Ga normal". Bukan Farahdiya kamela namanya kalo Tidak mengacuhkan perkataan orang l...