Tiga

13.3K 557 14
                                    

Alur dipercepat karena ini hanya short story 😊

2 Minggu Kemudian

Semakin hari tingkah Alisa dan Mama Maya semakin menjadi-jadi, Alisa semakin gencar mendekati Samudra tak perduli dengan puluhan kali penolakan dari laki-laki itu. Wanita itu seperti tidak punya urat malu lagi, ia rela merendahkan harga dirinya demi laki-laki seperfect Samudra yang sudah mempunyai istri.

Belum lagi Mama Maya yang melakukan segala cara agar Samudra mau menikahi Alisa. Wanita paruh baya itu sangat ingin memiliki seorang cucu dari wanita yang kastanya sama dengannya. Ia tidak ingin memiliki cucu dari Nakya karena kasta wanita itu tak sederajat dengannya, baginya Nakya itu hanyalah pembantunya. Bahkan jika Nakya hamil sekalipun ia tidak akan sudi untuk mengakui anak Nakya sebagai cucunya.

***

06.30

Rumah Samudra

Suasana di meja makan begitu khidmat, Samudra makan dengan tenang, sesekali ia akan mengajak istrinya mengobrol santai dan mengabaikan keberadaan Mama Maya yang menatap tidak suka pada Nakya.

"Sam! Jam 10.00 nanti kamu sibuk nggak?". Sela Mama Maya ditengah Samudra dan Nakya asik mengobrol, lalu semuanya hening setelah mendengar pertanyaan dari Mama Maya.

Samudra menaikkan alisnya, menatap penuh tanya pada Mama Maya. Tangannya masih memegang sendok berisi nasi goreng masakan Nakya. Ia batal untuk menyuapkan ke dalam mulutnya saat mendengar Pertanyaan Mama Maya.

Pasti ada niat terselubung dari wanita itu, pikir Nakya.

"Sibuk Ma, ada apa?". Jawab Samudra.

"Tolong temani Mama kontrol ke rumah sakit!". Pinta Mama Maya dengan wajah Memelas.

Samudra mengerutkan dahinya.

"Pak Agus kan ada Ma! Hari ini aku mau menemui investor dari luar negeri!".

"Pak Agus pulang Kampung, jadi nggak bisa nemenin Mama. Kamu cancel aja jadwal kamu dengan investor itu atau ganti lain hari!". Ucap Mama Maya seenaknya. Tanpa tahu akibat apa yang terjadi jika Samudra menuruti ucapannya.

"Nggak bisa Ma! Ini penting banget, aku bakal rugi kalau pertemuan ini harus di batalin. Karena investor itu bakal memberikan suntikan dana milyaran rupiah ke perusahaan". Jelas Samudra berharap Mama Maya mengerti, tapi wanita itu tetap kekeuh untuk membujuk Samudra agar wanita itu mau mengantarnya.

"Sekali ini aja Sam, akhir-akhir ini jantung Mama sering sesak dan kepala Mama suka pusing. Mama takut ada apa-apa!". Sela Mama Maya.

"Ke rumah sakitnya besok aja ya Ma!". Bujuk Samudra, kali ini dengan  nada lembut tetapi tetap mendapatkan gelengan kepala dari Mama Maya.

"Udah, Mama sama aku aja ya! Nanti biarin aku izin sama atasan aku!". Usul Nakya setelah sejak tadi ia hanya diam sibuk menyimak pembicaraan Mama Maya dan Samudra saja.

Mama Maya mengabaikan ucapan Nakya.

"Mama maunya sama kamu Sam, Mama nggak mau sama dia. Bukannya sembuh nanti penyakit Mama malah semakin parah!". Ucap Wanita paruh baya itu ngawur. Samudra berdecak kesal, dengan terpaksa ia menuruti keinginan wanita tua itu. Agar Mama Maya tidak terus merengek dan menyakiti istrinya lagi.

"Ok, aku bakal temenin Mama. Tapi bukan jam 10.00, jam 14.00 kalau Mama mau". Putus Samudra tak terbantahkan yang langsung diiringi pekikan girang dari Mama Maya.

Samudra mengakhiri acara makannya, entah kenapa setelah berbicara dengan Mama Maya ia menjadi tidak nafsu untuk makan. Padahal ini adalah makanan favoritnya, nasi goreng cumi udang. Separuh dari piring pun belum ia habiskan.

Project ABC ~ EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang