Delapan

17.1K 708 10
                                    

Selamat hari Sabtu 😊 😊
Dan selamat 3 bulan buat keponakan tante si undul😘😘
Semoga makin sehat, pinter, dan gemesin😂😂

Setelah pertemuan ketidaksengajaan di supermarket tadi. Nakya dan ketiga anaknya akhirnya mampir ke apartemen Samudra dan Papa Alex. Itupun atas Paksaan Papa Alex, Samudra dan ketiga anaknya.

Ketiga anaknya sedang melepas rindu bersama Papa Alex di kamar sebelah. Sementara Nakya menemani Samudra, sang bayi besar di kamar ini.

Wanita itu sempat menangis mendengar cerita kondisi Samudra dari Papa Alex. Di mulai dari kejadian 10 tahun yang lalu saat Samudra terpaksa menikahi Alisa karena drama Mama Maya yang berpura-pura terkena serangan jantung, dan ia yang memergoki pernikahan itu lalu memilih pergi begitu saja. Tak sampai disitu rupanya Samudra mengejarnya, dan Samudra harus mengalami kecelakaan karena laki-laki itu tak fokus menyetir mobil.

Laki-laki itu mengalami kerusakan fungsi otak sehingga bertingkah begitu kekanakan dan depresi juga karena ditinggal dirinya pergi begitu saja. Selai itu juga Samudra harus mengalami lumpuh. Sungguh hidup Samudra amat menderita dan Nakya sangat amat menyesal karena selama ini ia selalu menutup akses tentang Samudra.

Tangan Nakya tak henti-hentinya mengelus rambut Samudra yang gondrong. Mata laki-laki itu terpejam dengan senyum yang bertengger manis di wajahnya.

Bahkan laki-laki itu tidak mau melepaskan pelukannya dari tubuh Nakya. Jika Nakya bergerak sedikit saja maka laki-laki itu akan terbangun dan menangis. Meskipun Samudra telah menunjukkan tanda-tanda kesembuhannya, ada beberapa sifat kekanakan yang masih melekat dari diri laki-laki itu.

"Nakya! Nakya! Jangan pergi! Maafkan Mas sayang!". Racau laki-laki itu dalam tidurnya. Ada rasa nyeri di hatinya saat melihat Samudra mengigau secara langsung. Hanya ada kata menyesal dalam ucapan bawah sadar laki-laki itu.

Nakya mengeratkan pelukannya.

"Sshhh Mas! Aku ada disini, aku nggak pergi ke mana-mana!". Bisik wanita itu dengan kata-kata menenangkan. Tangannya mengelap bulir-bulir keringat yang ada di kening Samudra. Dan berhasil nafas laki-laki itu sudah kembali teratur.

Tak lama kemudian, kantuk perlahan-lahan menyerang Nakya. Wanita itu tak bisa lagi menahannya dan ikut menyusul Samudra ke alam mimpi.

***

Pagi harinya

Papa Alex telah berangkat ke kantor pagi-pagi sekali, sebenarnya laki-laki paruhbaya itu ingin sekali absen dari kantor. Tapi apalah daya karena ada investor dari luar negeri yang ingin bertemu dengannya tanpa bisa di wakilkan pagi ini. Jadilah ia harus menyimpan rasa rindu itu kepada ketiga cucunya.

Saat ini Samudra dan ketiga anaknya sedang duduk di meja makan sambil menunggu Nakya menyelesaikan masakannya.

"Pa! Mau pangku!". Rengek Cendana. Gadis itu sudah ingin mendekati Samudra jika tidak di tegur oleh Nakya.

"Adek! Duduk sendiri di kursi kan bisa! Nggak liat kalo Papa lagi sakit!". Tegur Nakya yang datang dari dapur sambil membawa mangkok besar berisi nasi goreng yang sudah siap dimakan.

Bibir Cendana mencebik kesal.

"Adek juga kan pengen duduk di pangkuan Papa kayak Mila, Deva, Kiki, Naura, Layla, Adam dan Kelly!". Rajuk Cendana sambil mengabsen nama teman-temannya satu persatu.

"Nggak Papa ky! Ayo Adek sini!". Tangan Samudra menepuk-nepuk kedua pahanya. Cendana memekik girang lalu naik ke atas pangkuan Samudra. Gadis kecil itu mencium kedua pipi Samudra.

Project ABC ~ EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang