Tujuh

16.3K 768 8
                                    

Sistem kejar kebut semalam😂

8 hari kemudian

Ini adalah hari kedua Nakya dan ketiga anaknya berada di Jakarta. Arga dan Bima sudah mengikuti lomba cerdas cermat dan mereka mendapatkan peringkat 2. Merupakan pencapaian yang luar biasa mengingat sekolah Arga dan Bima baru mengikuti lomba cerdas cermat sampai tingkat nasional.

Atas prestasi itu Arga, Bima, dan 1 temannya lagi mendapatkan beasiswa sampai mereka lulus SD.

Nakya sungguh bangga dan senang atas prestasi yang di capai kedua anak-anaknya itu. Bahkan pihak sekolah memberikan mereka waktu libur selama 1 Minggu dan Nakya menggunakan kesempatan itu untuk mengajak anak-anaknya bermain ke tempat Wiwin.

Anak-anaknya senang sekali dan begitu semangat untuk menemui Tante onlinenya itu, Tante yang selama ini hanya mereka sapa melalui sambungan video call kini dalam hitungan beberapa menit atau jam ke depan akan mereka temui.

Karena sejak tadi Nakya dan anak-anaknya sudah 2 kali berputar di daerah yang sama menggunakan mobil yang sengaja ia sewa untuk 1 Minggu ini. Sudah 10 tahun berlalu dan Nakya tidak menyangka bahwa daerah yang dulu ia tinggali sudah berubah 100%. Karena ia ingat bahwa jalan yang ia tempati ini dulu adalah perumahan kumuh dan sekarang sudah berganti dengan gedung-gedung tinggi. Jalannya pun sudah lebar dan begitu banyak belokan yang membuat Nakya bingung harus lewat mana.

Padahal ia juga menggunakan bantuan google maps yang katanya mempermudah seseorang untuk mencapai tempat tujuan dengan mudah.

Tapi sepertinya apa yang ia ekspektasi kan tak sesuai dengan realita yang ada, buktinya sudah 1 jam Nakya dan ketiga anaknya memutari jalan Jakarta dan belum juga menemukan rumah Wiwin, padahal ini menggunakan google maps. Sementara ingatannya mendadak lupa saat melihat tempat yang ia lewati ini sudah berubah 80 % dari terakhir yang ia lihat beberapa tahun yang lalu.

"Ma, kok kita nggak sampai-sampai sih dari tadi?". Keluh Cendana. Gadis itu duduk di kursi belakang bersama Bima sementara Arga duduk di samping kemudi.

Arga terlihat tenang dan kalem tidak seperti kedua adiknya yang terlalu hiperaktif dan sangat tidak sabaran.

"Iya Ma, Bima udah haus nih!". Ucap Bima menimpali. Anak kedua Nakya ini memang kuat minum, sama dengan Cendana.

"Bang, kasih botol minum ke Bima!". Suruh Nakya pada anak sulungnya.

"Udah habis Ma, kan tadi Cendana yang ngabisin!". Seru Cendana dari belakang.

Padahal Nakya membawa 3 stock botol minuman yang setiap botol terdiri dari 1 liter. Tapi air minuman itu sudah ludes tak tersisa akibat perbuatan Cendana dan Bima.

Arga dan Nakya saja minumnya tak sampai 1 per empat botol sejak 1 jam tadi.

"Udah Ma, mampir aja ke supermarket buat beli minuman!". Usul Arga menengahi agar kedua adiknya tidak berisik lagi.

"Iya-iya kita bakalan mampir ke supermarket!". Ucap Nakya menyetujui usul anak sulungnya yang di sambut girang oleh Bima dan Cendana.

"Sekalian Beli es krim juga Ma!". Celetuk Cendana.

"Yee bilang aja dari tadi kalau mau minta beliin es krim. Pake alasan haus segala!". Cibir Arga setelah tahu tujuan tersirat adiknya.

"Biarin yang penting makan es krim!!". Cendana menjulurkan lidahnya.

Nakya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar perdebatan ke dua anaknya.

Ia mengerutkan dahinya dan menoleh ke arah Bima yang sedari tadi diam. Seperti sedang konsentrasi menahan sesuatu.

Project ABC ~ EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang