PEPROMENO
CHAP 2
•
•
•
•
Tita mendesah bingung sembari menarik lengan Nadia untuk mendekat. "Nad, kamu yakin kita gak apa-apa ke pesta kayak gini?"
"Tenang aja, Ta. Aku udah bilang sama Abang, kok. Dia bilang gak apa-apa, lagian 'kan kita udah tujuh belas tahun, udah punya KTP, ikut pesta kayak gini gak masalah."
Tita melirik takut pada sekitarnya. "Tapi kamu liat deh, banyak yang mabuk gitu, Nad. Aku takut."
Nadia hanya terkekeh sembari menggerak-gerakan tubuhnya mengikuti alunan musik. "Kamu nikmatin aja pestanya. Kapan lagi kita bisa ikutan pesta kayak anak-anak gaul gini."
Mungkin Tita salah, harusnya ia menolak saat Nadia mengajaknya ikut ke pesta ini, nyatanya ia sama sekali tidak menikmati ini semua. Kepala Tita terasa pusing karena lampu remang-remang yang ada di sana.
"Kamu mau minum gak, Ta?"
"Aku minum air putih aja, Nad."
"Ish.. maksud aku bukan minum itu. Ini loh, Ta, yang anak-anak gaul sering minum. Wine sama bir, aku pengin tahu rasanya."
"Jangan, Nad. Nanti kalo kamu mabok gimana? Kak Juna bisa marah-marah nanti."
"Ya nggak sampe mabok dong, Ta, kan aku cuma nyoba, sedikit aja. Aku juga kepengin tahu rasanya tuh kayak apa." Lalu Nadia berbisik, "jangan bilang Abang, ya."
"Nad ...!"
Gadis itu terkekeh, menarik lengan Tita menuju meja di sudut ruangan. "Sedikit, Ta, aku penasaran."
"Kamu aja deh, Nad, aku gak mau."
"Ihh Tita, gak asik dong. Nanti kamu penasaran loh."
Tita menggeleng cepat, lalu mengedikan bahunya jijik. "Nad, aku sama sekali gak penasaran sama minuman kayak gitu. Coba kamu lihat orang-orang yang minum alkohol."
Nadia memutar kepalanya untuk memperhatikan satu persatu orang-orang yang berada di dekat mereka. Semuanya sedang asik bergoyang seperti hilang kendali karena mabuk.
"Nanti kamu juga bakalan kayak mereka kalo kamu minum itu, mabuk terus joget-joget gak jelas."
Nadia menghela. "Ta ... kita cuma minum sedikit kok, gak akan mabuk."
"Enggak! Pokoknya aku gak mau."
"Ya udah kalo kamu gak mau, aku aja yang minum."
Tita menatap kesal ke arah Nadia. Keras kepala, sama seperti abangnya. Tangan Nadia mulai mengambil satu gelas minuman beralkohol di atas meja. Ia sedikit berjengit begitu mencium bau tidak enak dari minuman tersebut.
"Tuh kan, udah deh kamu gak usah minum itu." Lagi-lagi Tita menahan Nadia untuk mencoba minuman berbahaya itu.
Tapi, Nadia tetaplah Nadia, adik dari Arjuna Kainaka yang memiliki sifat keras kepala dan tidak suka dilarang. Nadia meneguk sedikit cairan memabukan itu, lalu berjengit saat rasa panas menjalar di tenggorokannya.
"Gak enak, Ta."
"Iyalah, kan tadi aku udah bilang."
Nadia menyengir, lalu tak berapa lama kepalanya terasa berat sedikit. Apa mungkin ini efek minuman yang barusan ia minum?
"Nad, aku ke toilet dulu ya," ujar Tita.
Nadia mengangguk samar dengan kerjapan mata pelan karena pandangannya mulai tidak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
PEPROMENO
RomancePesta tahun baru yang diadakan teman-temannya membuat Arjuna Kainaka terjerat dalam sebuah kesalahan karena telah meniduri seorang gadis berumur 17 tahun yang tidak lain adalah teman adiknya sendiri. Adera Kalista atau yang sering dipanggil Tita, ga...