"Eh man, kata Kak Nia pembagian kelas buat anak baru udah keluar. Kita cek yuk di mading sekolah" ucap Peppy pada Amanda ketika pulang sekolah. Amanda yang mendengar berita itu langsung bersemangat."Ayukk"
Mereka berlari beriringan. Tak sabar mengetahui kelas mana yang akan mereka tempati.
Di depan mading,banyak siswa berdesak-desakkan untuk melihat informasi pembagian kelas. Amanda dan Peppy sedikit bingung bagaimana mereka akan menyelip diantara puluhan orang disini.
"Lo siap pep?" Amanda melirik Peppy dengan senyuman liciknya. Peppy mengangkat alisnya tanda setuju.
"Okey, satu...dua...tiga"
Dihitungan ke tiga Amanda dan Peppy dengan gesit menerobos kerumunan tersebut. Amanda yang tubuh nya kecil dengan mudah menyelip sana sini. Sedangkan Peppy sedikit kesulitan karena postur tubuhnya tak sekecil Amanda.
"Woi jangan dorong-dorong dong!"
"Santuy!"
"Jangan ngegas woi!"
"Kaki gue lu injak bangsat!"
"Hei antri kek!"
Begitulah kira-kira ucapan beberapa orang ketika Amanda dan Peppy menyelip di kerumunan. Dengan susah payah, akhirnya mereka sampai di depan mading.
"Pep, lo liatin bagian IPS, gue yang IPA"
Dengan sigap mereka mencari nama mereka masing-masing.
Amanda mencari namanya di IPA 1. Nihil. Ia beralih ke IPA 2.
"Amanda Cah..ya.. Bin..tang" eja Amanda ketika menemukan namanya di IPA 2. Dan Amanda juga menemukan nama Peppy disana.
"Woi pep,nama lo disini!"
Peppy menuju ke arah Amanda dan menemukan namanya.
"Peppy A..zel..la nah bener" ucap peppy dengan mata yang berbinar. Tak menyangka bisa satu kelas dengan Amanda.
"Woi yang di depan jangan lama-lama dong! Gantian!" Teriak siswa yang dibelakang. Amanda dan Peppy segera meninggalkan tempat tersebut.
Mereka menuju kantin setelah melihat pembagian kelas. Sebelumnya, Amanda sudah mengirim pesan kepada Sari,Chinta,Fathin dan Mutia untuk berkumpul di kantin. Fyi, Mutia juga teman Amanda semenjak di bangku SMP.
"Haiiii gessssssssss" teriak Chinta dan Sari ketika ia menghampiri Amanda dan Peppy.
"Woi teriak-teriak nya satu orang aja ga usah duaa.. budeg nih gue entar" ucap Amanda kesal.
"Tau nih,ga elite banget" tambah Peppy.
Sari dan Chinta menyengir lebar dan ikut duduk di meja kantin.
"Btw kami kelas IPA 2 loohh..kaliann gimana??" Tanya Chinta pada Amanda dan Peppy. Amanda membulatkan matanya.
"Kami juga"
"Wah jadi kita-kita sekelas dong yaaaaa"
Mereka berpelukan berempat seperti Teletubbies. Tak menyangka akan sekelas.
"Tinggal nunggu kabar Fathin dan Mutia.."
Ucapan Sari disambut anggukan dari yang lainnya.
" Baaaaaa!!! Pasti kalian lagi ghibahin gue yaaaa????" Tiba-tiba saja Fathin mengagetkan mereka berempat. Disusul Mutia dibelakang nya.
"Ge-er, siapa yang ghibahin lo" jawab Sari.
"Lama amat sih lo berdua" omel Chinta.
Fathin dan Mutia bergabung di meja kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
SMITTEN
Teen Fiction(hayuk mampir,baca aja dulu siapa tau suka❤️)✔️ Entah dari permukaan mana, kakak kelasnya Riyand tiba-tiba muncul dalam kehidupannya. Pada awalnya Amanda risih, tapi siapa yang tidak jatuh hati ketika selalu diperlakukan dengan istimewa? Sementara...