Tok..tok
Ratu yang sedang melamun di pinggiran balkon apartemennya langsung tersadar dari lamunnya ketika mendengar suara pintu apartemennya yang diketuk. Ratu langsung berjalan untuk membuka pintu melihat siapa yang sudah bertamu ke apartemennya.
Ratu membuka pintu apartemennya dan mendapati sosok Alex dibaliknya, langsung saja Ratu ingin menutup pintunya kembali namun langsung ditahan oleh Alex.
"Sayang aku mohon kamu jangan kaya gini dong," ucap Alex memelas pada Ratu
Ratu menatap Alex tanpa ekspresi tidak seperti dulu saat Alex berkunjung ke apartemennya pasti ia akan sangat bahagia dan menyambut Alex dengan senang hati. Lain dulu lain sekarang bukan?
"Kamu gak berhak panggil aku dengan panggilan itu. Karena sekarang kita udah gak ada hubungan apa-apa,"
"Kamu kenapa sih tiba-tiba mau akhiri hubungan kita gitu aja, aku butuh penjelasan kamu."
"Aku udah gak cinta lagi sama kamu, puas?"
"Omong kosong Ratu Belleza, mungkin kamu emang bisa bohong sama seluruh dunia kalo kamu udah gak cinta lagi sama aku. Tapi kamu gak bakal bisa bohongin aku sampai kapan pun."
"Terserah kamu mau percaya atau enggak, yang pasti aku udah gak cinta lagi sama kamu dan aku harap kamu bisa temuin wanita yang lebih baik dari aku."
"Itu gak akan pernah terjadi. Karena aku gak akan pernah ngelepasin kamu,"
"Kamu harus coba terima kenyataan kalo aku udah gak cinta lagi sama kamu! Cinta aku udah bukan kamu lagi Al."
"Aku gak percaya kamu bisa berpaling dari, bahkan untuk ngelirik cowok lain pun kamu gak pernah."
"Itulah kesalahan kamu Al. Terlalu percaya sama seseorang yang belum tentu bisa dipercaya."
"Karena aku tau Ratuku tidak mungkin mengkhianati ku."
"Terlalu percaya kadang membuat orang berujung kecewa Al,"
"Ini semua kamu lakukan agar aku menjauhimu, sebenarnya apa tujuan mu?"
"Tidak ada. Lebih baik kamu pergi karena aku tidak menerima tamu tidak diundang,"
Setelah mengatakan itu Ratu langsung menutup pintu apartemennya begitu saja tanpa menghiraukan Alex. Ia tidak bisa terus-terusan menyiksa dirinya dan juga Alex ia harus membuat Alex menjauhinya dan tidak lagi menggangunya dengan begitu ia tidak perlu melihat cintanya terluka karena dirinya.
"Tolong Al berhenti paksa aku buat nyakitin kamu..." lirih Ratu yang kembali menangis, entah sudah berapa kali ia menangis yang pasti tidak terhitung lagi. Sekarang Ratu lebih sering menangis dari pada tersenyum dan tertawa, nyawanya seakan tidak ada dalam raganya.
Ratu harus memikirkan agar Alex berhenti mengejarnya karena Ratu sudah lelah dengan sandiwara yang ia buat sendiri. Ratu benar-benar lelah ia butuh seseorang disisinya saat ini.
........
"Lo masih mikirin itu cewek?" ucap Adam yang melihat Pangeran yang sedari tadi diam bak patung
Saat ini mereka berlima sedang bolos jam pelajaran sejarah di taman belakang sekolah yang jarang sekali orang lewati karena tempatnya yang terkesan seram dengan pohon-pohon rindang dan rumput-rumput yang menjulang tinggi.
"Iya, lo kenapa dah?" tanya Reno ikut heran
"Gue cuma bingung harus dengan cara apa lagi gue tebus rasa bersalah gue sama cewek itu."
"Lo serius mau tanggung jawab?" tanya Dovan yang terlihat ragu pada Pangeran
"Gue bukan pecundang yang lempar batu sembunyi tangan kaya lo," ucap Pangeran pedas
Dovan sedikit tersinggung akan ucapan yang Pangeran ucapkan karena selama ini ia selalu saja menghindari tanggu jawab dari kesalahan yang ia perbuat sendiri.
"Serahin diri lo kepolisi." itu tentu bukan suara Dovan, namun Arya. Laki-laki itu dengan mudahnya menyuruh Pangeran untuk menyerahkan diri. Apa sekarang Arya sudah gila dengan menyuruh Pangeran menyerahkan dirinya yang benar saja
"Lo gila ye tong? Lo nyuruh temen lo ndiri buat masuk bui? Sakit lo!" ucap Reno tak percaya dengan saran yang Arya berikan bahkan itu terdengan lebih seperti menjerumuskan bukan saran
"Tau ni sih beruang kutub! Kalo ngomong asal jeplak aja kagak pake saringan." timpal Dovan
"Kesian gue sama lo Ar, ganteng-ganteng bloon," ucap Adam ikut-ikut
Sedangkan Arya hanya diam menunggu jawaban Pangeran karena ia tidak perduli dengAan celotehan teman-temannya yang terkesan tidak penting. Pangeran diam tidak menanggapi ucapan teman-temannya.
"Lebih baik lo serahin diri lo sekarang, dari pada diam disini seperti seorang pecundang." lagi-lagi Arya berkata tanpa menggunakan otak
Saat ini Arya terlihat seperti seorang teman yang ingin menjerumuskan temannya sendiri.
"Gila lo! Udah Pangeran lo gak perlu dengerin ucapan sih Arya. Dia tadi malem banyakan minum jadi masih terpengaruh," ucap Dovan
"Enggak, yang diomongin Arya emang bener, gue harus serahin diri gue sekarang kepolisi."
Semua teman Pangeran terkejut kecuali Arya yang hanya memasang wajah datar. Benar-benar menyebalkan bukan?
Voted,komen, and share kalo kalian suka sama cerota aku ini
Oke see you kalian para readres yang aku cintai
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu Dan Pangeran [End]
RomanceIni adalah kisah ku. hidupku bisa dikatakan nyaris sempurna, bekerja sebagai seorang wanita karir yang sukses, mempunyai tunangan yang sangat mencintaiku yang sebentar lagi akan menjadi suami ku. Apalagi yang aku inginkan? semua kebahagian telah ku...