Saat ini Pangeran dan keempat temannya sedang menunggu Ratu yang sedang diperiksa oleh dokter, Pangeran sedari tadi hanya mondar-mandir didepan pintu tempat Ratu diperiksa entah kenapa ia merasa cemas akan kondisi Ratu saat ini.
"Pangeran sebaiknya lo tenangin diri lo, gue yakin itu cewek gak kenapa-napa." ucap Dovan
"Iya, lu kaya lagi nungguin bini lu lahiran aja." sahut Reno dengan entengnya, laki-laki itu memang tidak bisa melihat kondisi kalau bercanda. Selalu saja seenaknya
Tidak lama kemudia dokter yang memeriksa Ratu pun keluar, langsung saja Pangeran menghampiri dokter tersebut.
"Gimana dok keadaan wanita itu?" tanya Pangeran yang bingung harus menyebut Ratu dengan sebutan apa. Pacar? bukan istri? Apalagi
"Dia gapapa kok, dia cuma kecapeaan aja saran saya sih dia jangan terlalu banyak pikiran dan stres. Soalnya itu gak baik bagi janin yang dikandungnya,"
Pangeran dan keempat temannya terkejut bukan main, apa mereka salah dengar atau dokter yang ada dihadapan mereka ini sedang bercanda?
"J-janin dok?" ucap Pangeran dengan terbata-bata
"Iya. Kakak kamu saat ini sedang hamil," ucap dokter tersebut dengan senyuman
Yang benar saja? Kepala Pangeran rasanya ingin pecah saat ini juga saat dokter tersebut berkata bahwa Ratu sedang hamil, anaknya kah? Ya Tuhan cobaan macam apalagi ini. Belum juga Pangeran menyelesaikan masalahnya dengan Ratu dan sekarang ia harus dikejutkan dengan berita kehamilan Ratu. Dan dokter itu bilang kakak? Yang benar saja bahkan Pangeran tidak begitu mengenal Ratu, lalu bagaiman bisa dokter itu mengira bahwa Ratu adalah kakaknya.
"Ya sudah saya tinggal dulu ya," ucap dokter itu yang langsung berlalu meninggalkan kelima cowok yang masih terkejut atas berita yang ia sampaikan
"Tu dokter gak bercandakan ya?" tanya Dovan
Reno justru tersenyum setelah tadi sempat terkejut karena berita kehamilan Ratu. "Wah-wah ternyata Abang kita yang satu ini topcer juga ya, sekali buat langsung jadi." ucap Reno seraya merangkul Pangeran.
Sedangkan Pangeran yang mendengar itu rasanya ingin melayangkan tinjuannya pada wajah bodoh Reno saat ini juga, namun ia hanya melirik Reno dengan aura yang tidak bersahabat. Reno yang menyadari itu langsung melepas rangkulannya pada Pangeran dan mengangkat kedua jarinya membentuk tanda piss.
"Arghh!!" Pangeran mengacak-acak rambutnya frustrasi, Pangeran bahkan meninju tembok yang ada didekatnya untuk melampiaskan rasa frustrasinya
"Pangeran tenangin diri lo!" bentak Arya
Pangeran langsung menarik kerah baju Arya dan mendorong laki-laki itu ketembok, tubuh Arya menghantam tembok dengan keras hingga menimbulkan bunyi. Pangeran menatap Arya dengan penuh amarah bahkan wajahnya telah berubah merah karena menahan emosi.
"Lo gak ngerasain apa yang gue rasain bangsat! Jadi gue usah banyak omong!" ucap Pangeran dengan meluap-lupa
Arya nyaris tidak dapat bernafas karena cengkraman tangan Pangeran pada kerah bajunya membuat dirinya sulit bernafas bahkan wajahnya sudah berubah jadi merah, untungnya teman-temanya yang lain segera menolongnya dan menjauhkan Pangeran darinya. Arya bisa bernafas lega saat cengkraman Pangeran pada kerah bajunya terlepas.
"Lo gila ya! Lo mau bunuh temen lo sendiri?!" ucap Adam
Pangeran hanya menatap Arya dengan kilatan amarah sedangkan Arya hanya menatap Pangeran tanpa ekspresi.
"Kita kesini buat bantu Pangeran nyelesain masalahnya! Bukan malah berantem! Lo orang udah gede harusnya mikir! Punya otakkan lo pada?" ucap Dovan emosi dengan tingkah teman-temannya
Pangeran langsung menghempas tangan Adam yang memeganginya agar tidak lepas kontrol.
"Sekarang kita harus pastiin dulu bahwa anak yang dikandung tu cewek bener anak Pangeran atau bukan, kalau pun iya kita bakal cari solusinya setelah itu." Ucap Adam
Sedangkan Ratu yang baru saja membuka matanya pun terkejut karena mendapati dirinya yang berada di rumah sakit, Ratu memegangi kepalanya yang masih terasa sakit dan badannya juga terasa lemas.
Pintu ruangan itu terbuka dan menampakan sosok Pangeran dibaliknya, Ratu langsung membuang muka ketika melihat wajah orang yang sangat dibencinya. Pangeran berjalan mendekati Ratu yang terbaring lemah diatas branka.
"Gimana keadaan lo?" tanya Pangeran saat sudah berada disamping Ratu
Ratu hanya diam tanpa berniat untuk menjawab pertanyaan yang Pangeran lontarkan, rasanya ia benar-benar tidak nyaman berada dalam satu ruangan dengan Pangeran dan hanya berdua.
Pangeran menghembuskan nafas pelan entah dengan cara apalagi ia menghadapi wanita yang ada dihadapannya ini, dan bagaiman cara dirinya memberitahu Ratu bahwa saat ini wanita itu sedang hamil anaknya mungkin? Ia tidak tau Ratu sedang mengandung anaknya atau tidak kalau pun iya Pangeran anak bertanggung jawab. Tapi jika bukan anaknya yang Ratu kandung bagaimana? Pangeran memang telah memperkosa Ratu tapi jika Ratu hamil bukan anaknya lantas apa Pangeran juga yang harus bertanggung jawab?
"Gue mau lo jaga kesehatan lo. Karena gue gak mau terjadi sesuatu yang buruk sama calon anak gue,"
Ratu tersentak dengan ucapan Pangeran, dia bilang apa tadi? Calon anak? Apakah saat ini dirinya.....
"Lo hamil."
Deg.
Ratu hamil anak siapa ni? Pangeran apa Alex? Duh Ratu udah mau jadi calon ibu aja:')
Gimana part ini?
Next ga?
Voted,komen, and share jgn lupa cinta kuhh!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu Dan Pangeran [End]
RomanceIni adalah kisah ku. hidupku bisa dikatakan nyaris sempurna, bekerja sebagai seorang wanita karir yang sukses, mempunyai tunangan yang sangat mencintaiku yang sebentar lagi akan menjadi suami ku. Apalagi yang aku inginkan? semua kebahagian telah ku...