Chaelisa part 4

1.6K 140 9
                                    

Judul : I give My first Love to You (Chaelisa version)

Genre : Sad Romance

Rating : 15+

Rosè bisa bernafas lega sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rosè bisa bernafas lega sekarang. Lisanya akan hidup lebih lama bersamanya, Lisanya akan sembuh.

Dengan air mata bahagia yang mengucur, sambil menatap langit malam yang penuh bintang, Rosè berada di rooftop rumah sakit yang dulu sering di habiskan waktu bersama dengan Lisa menikmati indahnya kembang api.

Senyum lega pun terukir dalam tangisnya.

Setelah cukup lama menyendiri, bernafas lega dan tak henti mengucap syukur, Rosè kembali ke bawah untuk menemui Lisa yang tak bisa kemana-mana selain ruangannya.

Tapi daerah rumah sakit ini banyak murid yang berseragam yang sama dengannya, bahkan sebagian ada yang menangis tersendu.

Rosè mendatangi kumpulan kakak kelasnya itu.

"Sunbae-nim, ada apa?" Tanya Rosè.

"Ah Rosè, kau ada disini?"

"Ah ne, ada apa? Kenapa banyak sekali murid Asrama Shinwa yang berlalu lalang?"

"Kau belum tahu? Jisoo tertabrak kereta da sampai saat ini belum juga sadar"

Rosè mematung sesaat tak bisa berkata apa-apa.

"Otaknya tidak berfungsi, hiks. Jisoo!!"

Rosè langsung berlari menuju ruangan Ayahnya.

Rosè membuka pintu ruangan Ayahnya dengan kasar.

"Rosie!! Ada apa sayang?"

"Ayah! Bukan dia kan? Bukan dia?"

Dokter Park mengerutkan dahinya.

"Bukan dia apa?"

"Donor jantung untuk Lisa, bukan dia kan?"

Dokter Park terdiam menatap komputer. Dia mengerti apa yang di maksud putrinya.

"Ayah!"

"Itu bukan urusanmu Rosie. Temani Lisa gih"

Rosè melihat Ayahnya sendu.

Ternyata memang benar, orang yang mendonorkan jantungnya untuk Lisa adalah Jisoo.

Sementara itu di ruang ICU, Jisoo terbaring lemah dengan alat pernafasan, kabel-kabel dan infus sedang di tangisi Ibu dan juga kakeknya.

Teman-teman dan penggemar Jisoo tak hentinya berkunjung.

Jisoo yang populer dengan kecantikan dan kepintarannya terlebih dia sangat baik hati, banyak di sukai orang-orang.

"Jisoo!" Lirih Ibunya.

"Jisooya, kamu memutuskan untuk menjadi pendonor nak?" Ucap Kakeknya sambil memegang kartu pendonor milik Jisoo yang sudah di penuhi darah.

Short Story BlackPink ShipperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang