"Ayah, kak Jisoo, kak Jennie... jangan tinggalkan aku" Teriakku ketika aku melihat mereka pergi kedalam cahaya yang sangat gelap.
Aku sendirian, tidak ada seorang pun disini.
Aku sangat takut.
Apa yang terjadi padaku?
Ibu? Aku ingin ibu, aku ingin ibuku ada di sini.
"Lisa..."
Aku berbalik ketika seseorang memanggilku.
"Tante Dara?"
Tante Dara tersenyum kepadaku.
"Kau harus menjadi anak yang baik jika hidupmu tidak ingin berakhir tragis seperti keluargamu" Ucap tante Dara.
Tante Dara terlihat sangat menyeramkan, matanya merah menyala seperti seorang iblis. Aku sangat takut.
"Kau mengerti maksudku kan?" Tanyany lagi.
Aku mengangguk dengan ketakutan.
Aku tau dia jahat, aku sudah merasakannya sejak awal.
"Kalau kau tidak menurut, kau akan ku bunuh Lisa"
"T-tidak, aku tidak ingin mati,tidak mau"
Aku menangis sejadi-jadinya, lalu tante Dara berubah menjadi iblis berwajah merah yang pernah ku lihat di perpustakaan.
"Aaaaaarghhhh..."
Aku berteriak dan terbangun di kamarku dengan nafas tersenggal.
Hanya mimpi, itu hanya mimpi tapi itu terasa sangat nyata, ataukah itu petunjuk untukku jika Ayah dan kedua kakakku dalam bahaya.
Aku melihat jam ternyata tepat tengah malam aku terbangun lalu aku keluar kamar hanya ingin memastikan jika kedua kakakku baik-baik saja.
Aku membuka pintu kamar kak Jennie, ternyata dia ada disana bersama dengan kak Jisoo.
Aku menggelengkan kepalaku saat melihatnya, kuyakin mereka sudah melakukan hal yang tidak-tidak, karna mereka tidak berbusana.
Aku mendengar suara seseorang sedang menggali di halaman belakang karna saking sunyinya disini.
Aku berjalan kearah sumber suara tetapi sebelum menghampiri sumber suara itu aku melihat kamar tante Dara terbuka, lalu aku masuk ke dalam.
Disini banyak sekali obat dan suntikan yang entah untuk apa, aku tidak tau.
Sebenarnya apa pekerjaan tante Dara dan kemana Ayah? Kenapa aku tidak pernah melihatnya pulang.
Karna takut aku pun keluar kembali dan memutuskan untuk ke arah belakang yang suaranya masih terdengar.
Dari kejauhan aku melihat dua orang yang kuyakini tukang kebun disini dan tante Dara sedang mengubur sesuatu.
Samar-samar aku mendengar sedikit percakapan mereka.
"Jangan sampai terlihat, aku tidak tau harus membuangnya kemana"
"Tapi apakah tidak apa-apa?"
"Tidak apa-apa. Bukankah kau menggali cukup dalam?"
"Baik nyonya"
Aku segera berlari pergi ketika tante Dara hendak kembali kedalam rumah.
Aku menutup pintu kamarku dengan nafas tersenggal.
"Siapa yang dia kubur?"
"Jangan bilang Ayah?"
Aku menangis sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story BlackPink Shipper
FanfictionJenlisa,Chaelisa,Lisoo,Jensoo,Chaesoo,Chaennie. Blackpinkxblackpink Kumpulan cerita-cerita pendek yang kubuat sedemikian rupa tentang Blackpink😁 Silahkan baca semoga suka. @Blackpinkshipperwp