Heroin Disqualified (2)

714 72 0
                                    

***


Saat ini Jennie sedang berada di toilet, mencabut sisa panah yang berada di punggungnya.

"Ada apa dengan si si jelek mantan mata empat itu?"

Samar-samar Jennie mendengar pembicaraan teman sekelasnya yang sedang berada di wastafel sambir memperbaiki make up mereka.

"Pakai kontak lensa pun yeoja jelek tetap lah jelek"

Jennie melihatnya, ternyata itu Nayeon dan juga Jihyo yang sedang membicarakan Tzuyu.

"Mereka membicarakan Tzuyu" Gumam Jennie.

Jennie langsung menghampiri Nayeon dan Jihyo.

"Yeoja itu seharunya sadar dirinya tidak pantas untuk Kim Jisoo, benarkan?" Ucap Nayeon yang di angguki Jihyo.

"Yakk..." Panggil Nayeon pada Jennie.

Jennie sedikit terkejut.

"Kau juga setujukan Jen?" Tanya Nayeon.

"Ah, tidak juga. Bukankah dia gadis yang baik?" Ucap Jennie dengan kikuk dan berbohong. Sejujurnya Jennie sangat menyetujui apa yang Nayeon ucapkan.

"Menurutku kau dan Jisoo jauh lebih baik sebagai pasangan" Celetuk Jihyo.

"Mengapa begitu?" Tanya Jennie yang kini hidungnya sudah terbang ke awang-awang.

"Kalian berdua seperti pasangan yang luar biasa. Seperti kalian saling memiliki ikatan yang paling dalam" Jawab Nayeon sambil terus bermake up ria di depan cermin.

"Tidak, mana mungkin. Kami hanya berteman sejak kecil" Elak Jennie yang sebenarnya hanya pura-pura.

"Yeoja berwajah aneh itu tudak cocok untuk Kim Jisoo kan?" Tanya Jihyo yang sedang menyisir rambutnya.

"Dia belum menyadarinya" Lanjut Nayeon.

"Wah yah benar, kita sedang berbicara tentang Chou Tzuyu haha" Ucap Jennie kikuk.

"Wah see? kita cocok. Lain kali kita bicara lagi okay?" Ucap Nayeon yang bersiap untuk meninggalkan toilet karna sudah selesai ber make up nya.

Jennie hanya tersenyum.

Ah ternyata banyak yang mendukung hubungannya dengan Jisoo.

Jennie melihat kearah cermin, lalu terkejut melihat sisi lain dari dirinya yang sepeti iblis.

Apa baru saja Jennie menjadi orang yang munafik?

"Apa barusan seperti aura kejam dari wajahku?" 

Jennie menatap dirinya tak percaya di depan cermin, lalu dia kembali terkejut melihat seseorang di pantulan cermin yang berada di belakangnya.

Jennie membalikan badannya pada Tzuyu yang mungkin sudah mendengar pembicaraan tentang dirinya tadi, karna Tzuyu baru saja keluar dari dalam toilet.

"Sejak kapan dia di sana? Apa dia mendengar pembicaraan tadi?" Batin Jennie sambil mematung melihat Tzuyu yang berjalan kearahnya dengan tatapan yang biasa saja.

Tzuyu mencuci tangannya di wastafel.

"Em, Mianhae" Ucap Tzuyu.

Jennie melihat kearah Tzuyu, terkejut kenapa tiba-tiba dia meminta maaf?

"Aku tidak bermaksud untuk menguping pembicaraan kalian, tapi aku tidak punya kesempatan untuk melarikan diri" Lanjut Tzuyu.

"Tidak. Kau tidak perlu meminta maafkan?" Ucap Jennie masih dengan keterkejutannya.

Short Story BlackPink ShipperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang