6 tahun yang lalu
SRAK!
SRAK!"Hah! Hah! Hah!"
Bunyi ranting patah, dan nafas yang terengah- engah, menemani pelarian.DRAB!
DRAB!
DRAB!"Hah, hah, kenapa dia masih mengikutiku?"
Seorang gadis remaja berseragam sekolah berlari kencang, menerobos hutan tanpa menghiraukan ranting-ranting pohon yang melukai kulit tangan dan kakinya.Hii~~ hiii~~ mau kemana? jangan lari pergi kemanapun akan ku tangkap~~
Suara seram mendayu dari belakangnya tidak membuat langkah Anindira berhenti. Dia terus memacu kakinya dengan cepat, menerobos semak-semak yang menghalanginya. Sesekali ia berhenti untuk bersembunyi dibalik pohon besar, tetapi langsung berlari kembali saat makhluk berwujud aneh menemukan tempat persembunyiannya.
Seandainya dia tidak lupa memakai jimat pengusir hantu yang diberikan kakeknya, mungkin Anindira tidak akan berakhir seperti ini.
Terkadang Dira benci dengan kemampuan dirinya yang dapat melihat hal-hal aneh, kemampuan itu lebih sering membuat Dira kerepotan dari pada tidak. Walau tidak semua dari mereka menganggu, tapi lebih banyak yang sering mengajak ia berkelahi. Seperti makhluk yang sedang mengejarnya kini. Siluman bertubuh besar dengan rambut putih panjang menutupi bagian sisi kanan dan kiri wajahnya yang hanya memiliki satu mata.
Sekarang yang terpenting dia harus mencari kuil terdekat. Seingat Dira, dia pernah melihat Kuil di hutan ini. Tempat yang selalu dia lewati ketika berangkat dan pulang sekolah. Kuil di tengah hutan yang selalu membuat dirinya penasaran sejak kecil, tetapi takut untuk ia datangi. Antara beruntung atau sial, Diar agaknya bersyukur bisa mengingatnya saat ini. Setidaknya di kuil itu ia akan lebih aman, karena makhluk itu tidak mungkin bisa mengikutinya.
DUK!
Sesuatu mengenai kakinya saat ia berlari. Membuat Dira tanpa sadar berteriak.
"HHHUUUAAAAA!!"
BRUK!
Dan dia terjatuh.
"Aduh, duh.." Dira memegang lututnya. Meringis kesakitan sambil melihat tali tambang yang tadi tersakut di kakinya. Tali itu kini telah putus menjadi dua bagian.
"Putus?" Dira menegakkan kepala, menatap rumah kayu kecil dengan tempelan kertas kuning khas kuil yang dikelilingi oleh tali tambang.
'Jadi aku jatuh karena tali yang mengitari tempat persembahan ini?' Batin Dia sembari bergerak, berusaha untuk bangun tetapi langsung terjatuh lagi sambil memegang pergelangan kakinya yang terkilir.
"Aa..a..Aduh. Apa ini hari sial ku?"Disini kau rupanya~~
Saat sedang menggerutu, mata Dira langsung di buat terbelalak horor karena makhluk yang tadi mengejarnya sudah ada di hadapan Dira. Jarak mereka hanya beberapa langkah.
Hii~ Hii~ Ini hari keberuntunganku karena bisa memakan daging manusia yang leyat
Dira menguk ludah, dengan susah payah ia menggerakkan badannya untuk bergerak mundur ke belakang. Dira berhenti ketika punggungnya mengenai rumah kayu kecil yang pintunya sudah terbuka. Matanya menatap tali hitam dengan bandul mutiara bulat berwarna merah keemasan. Tanpa sadar tangan Dira mengambilnya beserta kertas kuning dengan bubuhan cinnabar yang ia tau dapat menangkal kejahatan.
"Pergilah atau aku akan mengembalikanmu ke nirwana dengan kasar!"
Tapi bukannya takut, makhluk itu justru tertawa seram. Dalam hitungan detik tangan panjang mahkluk itu melaju cepat ke arah Dira.
Dira ingin melemparkan kertas mantra yang dia temukan, tetapi asap tebal memenuhi pandangannya. Sesaat setelah itu asap perlahan lenyap , dan disana, dihadapan Diara berdiri seseorang dengan baju hitam yang kontras dengan cahaya kuning keemasan yang menyinarinya tubuhnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/200247137-288-k266665.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love & Curse Of The Seven Knights
Fiksi SejarahBeberapa kisah cinta abadi yang tak lekang oleh waktu, kisah tentang perjuangan dan reinkarnasi dari jiwa suci. Kisah tentang pencarian cinta sejati dari beberapa hati yang di bumbui sebuah keajaiban, dendam, serta keindahan dari 7 kesatria dengan r...