Makan malem hari ini mereka makan cuma bertiga, iya bertiga inget orang tua mereka pagi honey bulan? Yang berkedok perjalanan bisnis itu loh.
Chenle semangat banget buat makan makanan yang ada di atas meja, soalnya mereka tuh jarang makan makanan cepat saji.
Mereka di batasi soal makanan, mama mereka gak mau kalo anaknya makan makanan yang gak bener dan hari ini adalah kesempatan yang gak Dateng dua kali.
"Chenle makan mienya pelan aja bisa kali"
"Iya liat tuh udah berapa cup kamu ngabisin mie ramennya"
"Uuuuh biarin aja ih, gak tiap hari juga"
"Tapi nanti kamu sakit perut lele"
"Gak bakal"
"Euuum gais"
"Hem? Kenapa no?"
"Kenapa ge?"
"Itu.... Anu... Soal... Duh gimana ngomongnya ya?"
"Apasih gaje banget no"
"Euuum itu gimana kalo seandainya kucing kita itu beda dari yang lain?"
"Ya kan kucing di dunia itu beda yang bilang sama siapa?" Tanggap chenle yang masih fokus sama ramennya.
"Enggak bukan gitu maksud ku"
"Ya gimana?"
"Ya gitu"
"Apaan sih no najong dah"
"Aaaah kenyangnya besok makan apa ya enaknya"
"Ck kamu itu gak takut sakit tenggorokan abis makan ramen cup 6 bungkus gitu?"
"Gak akan kok"
"Woi tolong dengerin Napa dah"
"Iya Jeno kenapa?"
"Soal kucing kita...."
"Iya kenapa? Mereka baik-baik aja kok"
"Hadooooh kalian jangan kemana-mana oke? Awas sampe ada yang ngilang"
Jeno pergi Dateng ke kamar para empus.
"Woi kocheng!"
"Jenooooo"
"Adoh na pelan-pelan entar jatoh" Jeno agak ngeri soalnnya waktu jaemin lompat masih bentukan kucing tapi pas udah di Jeno dia berubah jadi manusia.
"Ehehehe"
"Chan, jiji mending kalian ikut kebawah terus jelasin ke mereka kalo kalian itu beda dari kucing lainnya"
"Heeeem"
"Cepet ih gak gue bantu juga Lo pada"
"Iya iya"
Mereka akhirnya ngebuntutin si Jeno dari belakang beda sama jaemin dia ada di pelukan Jeno.
"Hoi! Ada yang mau kenalan tuh"
"Siapa?"
" Noh yang onoh dua"
"What?!"
"Yang bener aja lu kocheng lua ajak kenalan kan dari awal juga kita yang ngasi mereka nama"
"Iya Gege aneh ih"
"Gak percaya banget sih"
"Woi berubah dong kalian"
"Masa udah di kenalin pada masih jadi kucing"
Sring
Berubah lah para kucing di depan Lee bersaudara.
"loh kamu? Siapa? Kok bisa disini?"
"Hai aku jisung biasa di panggil jiji aku kucing mu"
"What?!"
"Halo markeu Hyung"
"Lo siapa?
"Aku haechan kucing Hyung kasi nama Chan gak liat tadi aku berubah dari kucing apa?"
"Astaga kepala ku hadooh"
"Ge Gege chenle pusing mau pingsan dulu ya?"
Brak
"Eh eh jatoh kan" seru jinsung panik waktu liat chenle pingsan dari kursi kebawah lantai.
"Eh? Chenle!" Mark langsung nolongin chenle bawa chenle ke kamarnya.
"Waduh kalian buat mereka shock kasihan chenle sampe pingsan gitu dia"
"Haduh haduuuh lele pingsan gimana dong?" Panik jisung yang lagi sibuk bolak balik.
"Diem napa pusing lihatnya"
"Mending samperin ke kamarnya trus tungguin sampe bangun lagi"
"Ah! Bener juga"
Jisung langsung naik ke kamar chenle di ikutin haechan.
"Nono Nana laper mau itu" rengek jaemin sambil nunjukin pizza yang ada di atas meja makan
"Yaudah yuk kita makan aja, pasti bosen ya makan ikan Mulu yuk makan ini dulu"
"Hu'um bosen makan makanan kucing mulu, Yeay makan pizza nyum"
"Pelan-pelan nana"
"Hung enak~"
Mari biarkan Nana bahagia dengan makanannya.
Tbc
Hai kurang greget ya pertemuan mereka hehehe tadinya aku gak mau buat kaya gitu tapi setelah ku pikir" ini lebih nyambung.
Niatnya mau buat haechan sama Mark itu ketemuan pas malem di dapur si Mark mergokin haechan nyolong makanan malem-malem tapi apalah daya kalimat itu gak mau kesusun dengan baik wkwkwkw jadi terima aja dah ya.
Oke sekian
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Kitten
Fantasy"loh kamu? Siapa? Kok bisa disini?" -chenle "Hai aku jisung biasa di panggil jiji aku kucing mu" -jisung "What?!"- Mark "Halo markeu Hyung" - haechan "Kok? Haduh kepalaku" -jeno "Hai Nono aku jaemin kucingmu Nana" -jaemin "Chenle aku lapar...."-jisu...