Jam menujuk pukul 09:00 dan bel tanda solat dzuha bersamapun terdengar begitu nyaring di telinga, akupun bergegas untuk pergi ke musola sekolah. Semua muridpun melakukan solat dzuha dengan khusu hingga pada salam ahir. setelah usai solat para murid-muridpun berhamburan,ada yang ke kantin, ada yang ke perpustakaan, ada yang tetap di dalam musola untuk menyiapkan muroja'ah nanti.dan aku memilih pergi ke ruang atas musola untuk menyiapkan muroja'ah nanti.ya sebab aku sadar otakku ini begitu lemah dengan hafalan sehingga aku harus mempersiapkan lebih keras dari pada yang lain, di saat aku sedang menyiapkan hafalan untuk muroja'ah nanti tiba-tiba aku mendengar ada temanku yang sedang membicarakan aku.
" lah iya orang yang lain sudah sampai juz 10 si azma masih santuy di juz 5, apa dia tidak malu setor sedikit-sedikit gitu."
" mungkin itu efek dosanya dia di masa lalu kali ka,mangkanya al quran susah masuk di hatinya, kan tidak semua orang bisa ngafal quran, hanya orang-orang terpilih dan berhati bersih yang bisa ngafal quran."
" sepertinya sih gitu, al qur'an gak mau masuk di hati dan otaknya mantan preman sekolah, kalau aku jadi dia mending pindah sekolah saja dan berhenti ngafal dari pada malu gitu."
" kalau aku jadi dia juga gitu, seharusnya dia sadar diri kalau al quran tidak mungkin masuk ke dalam hati orang kotor seperti dia."
" ya udah, ayo ke kelas aja dari pada ngomongin sampah seperti dia."
Merekapun ke luar musola. ya allah sungguh kata-kata mereka menjadi halilintar di hatiku,apa benar ya allah aku susah menghafal karena dosa di masa laluku? Apa benar aku tak pantas mendapatkan cinta dan Rido dari-Mu dengan jalan menghafal quran, entah kenapa tiba-tiba air mata ini menetes bagai tsunami yang menghantam bumi.
📿📿📿📿📿📿📿📿📿📿
Bel tanda jam solat dzuhur telah berbunyi.kita semuapun pergi ke musola untuk berjamah bersama neng ilma selaku putri menantu pemilik sekolah ini, setelah usai solat dan berzikir bersama,neng ilmapun memimpin doa untuk kami semua di lanjutkan dengan setoran muroja'ah.
kamipun maju satu demi satu sesuai yang di tunjuk neng ilma, setelah semua siswi menyetorkan muroja'ahnya tiba-tiba neng ilma memanggilku yang akan segera kembali kekelas untuk mengikuti jam pelajaran terahir.
"Azma..." pangil neng ilma dengan menampilkan senyum mempesonanya.
" iya neng ada apa?"
" nanti sepulang sekolah mampir ke rumah ya, aku ada sedikit perlu sama kamu."
" ada perlu apa ya neng, kok aku jadi deg degan." jawabku sambil nyengir.
" gak ada apa-apa ma, aku cuma pimgin ngobrol-ngobrol sama kamu sebentar, bisa kan?"
" insyaallah ning."
" ok nanti aku tunggu ya."
" siap ningku." jawabku sambil tersenyum.
Waktupun terus berjalan, kegiatan belajar mengajar di sekolahpun telah usai, dan akupun menepati janjiku untuk mampir ke nandalem neng ilma.
" assalamualaikum"
" waalaikum salam" suara jawaban salam dari dalam rumah, dan sepertinya yang menjawab salam bukan neng ilma namun gus oz suami dari neng ilma.
" eh gus oz,neng ilmanya ada gus?"
" oh azma, ada ma di tunggu aja di sini,sebentar lagi juga keluar."
" iya gus."
Tak selang lama neng ilmapun keluar." eh sudah datang toh yang aku tunggu," kata neng ilma yang menyambut aku dengan senyuman hasnya.
" iya neng," jawabku sambil bersalaman pada beliau.
KAMU SEDANG MEMBACA
"من جدّ وجد"(END)
Spiritual" kesabaran adalah obat terbaik dari kesulitan" kata-kata motivasi dari millenial power yang selalu di jadikan penyemangat oleh azma untuk bisa mencapai mimpinya sebagai penjaga al qur'an, meski otaknya di bawah setandar dari teman-teman penghafal l...