Kamu dulu adalah anugerah yang selalu aku harapkan, namun tak berani kujadikan permintaan pada sang Tuhan, sebab aku takut jika apa yang ku pinta ternyata bukanlah yang terbaik untuk diriku, atau bukan yang tercipta untukku, aku takut patah dengan doa yang salah dan harapan yang tinggi pada mahluk. Aku terlalu cemen? Bukan...bukan cemen melainkan aku sadar diri, aku hanya sang wayang yang bodoh, yang tidak pernah tahu mana yang baik dan buruk untuk aku. Kamu dulu adalah angan yang aku harapkan menjadi narasi yang mengubah kisah kelamku menjadi corak bahagia, namun aku tak berani melanjutkan angan itu apalagi berusaha untuk menggapainya sebab kamu terlalu indah untuk ku sentuh, dan terlalu jauh untuk aku rengkuh. Kamu dulu adalah ilusi yang selalu aku lukis dalam kamvas mimpi malam, berjuta corak warna indah yang mampu menghipnotisku sehingga aku bisa melupaka pilu dan lara meski hanya dalam hitungan menit. Iya itu semua dulu kini,, jalan sekenario allah lebih indah dalam menjadikan sebuah angan menjadi nyata, air mata yang dulu terus mengalir dalam ke bisuan kini telah di ganti dengan ribuan kebahagian dengan menghadirkan kamu pangeran waqiahku.
mas haidar yang sedang bermain dengan zahra putri kecilku, dan muhamad ghozali akbar teman masa kecilku sekaligus sepupu dari mas haidar,dia melambaikan tangan ke padaku sambil memperlihatkan senyuman yang selalu membuat hatiku tenang. aku yang sedang duduk bersama umi dan mba ilmapun membalas senyuman dan lambain tangan dari mas haidar, aku sangat bersukur bisa menjadi istri dari gusku, selain karena memiliki suami yang sangat baik, aku juga memiliki kaka ipar yang sangat perhatian dan sayang padaku, aku sekarang bisa merasakan punya kaka perempuan seperti yang ku harapakan dulu, ya meski dia hanya kaka ipar namun mba ilma memperlakukan aku layaknya ade kandung,begitu juga dengan gus oz dia begitu memperhatikan semua keluarganya, dan yang paling membuat aku bahagia adalah umi, meski dia hanya ibu mertua namun dia dalam menyangai aku melebih ibuku sendiri, sosok mertua yang menakutkan yang sering aku dengar dari mulut orang-orang kini telah terhapuskan dalam benakku, sebab aku sama sekali tidak merasakan apa yang orang-orang katakan meski aku tinggal satu rumah dengan umi. Terima kasih allah atas segala nikmat yang kini kau anugerahkan padaku.
Ha....rasanya aku seperti tuan putri dalam dongeng-dongeng yang harus merajut hidup dengan air mata sebulum menoreh pelangi dalam hebusan hidupnya setelah bertemu dengan sang pangeran.
Ini adalah catatan ahirku dari sekian lama perjalanku dalam meraih mimpi, meski banyak badai yang dulu menghantamku namun aku tak menyerah untuk bisa melawannya sehingga aku bisa berlalu dan melanjutkan langkahku untuk bisa mengapai mimpi panjangku, aku tak membawa senjata apa-apa untuk melawan segala badai waktu itu, aku hanya membawa tekat yang kuat dan satu mantara ajaib yang aku percaya atas kebenarannya, mantara MAN JADDA WA JADDA itu lah yang mengantarkan aku pada titik bahagiaku sekarang.
Untuk kalian semua para pembaca cerita singkatku ini, yang tengah berjuang dalam hal apapun, semangat dan jangan pernah menyerah sebab kesuksesan dan ke bahagian hanyan di peruntuhkan bagi orang-orang tangguh yang tak kenal putus asa.Tamat.
Terimakasih untuk semua pembaca yang sudah mau mengikuti cerita man jadda wa jadda dari awal sampai ahir, semoga cerita ini bisa memotivasi buat kalian semua yang tengah berjuang, ingat allah akan menggubah nasib seorang hamba yang mau berusaha, bukan pemalas seperti aku😂😂😂😂
Ahir kata assalamualaikum semuanya....
KAMU SEDANG MEMBACA
"من جدّ وجد"(END)
Spiritual" kesabaran adalah obat terbaik dari kesulitan" kata-kata motivasi dari millenial power yang selalu di jadikan penyemangat oleh azma untuk bisa mencapai mimpinya sebagai penjaga al qur'an, meski otaknya di bawah setandar dari teman-teman penghafal l...