Kak Bima

11 2 0
                                    

Dari kejauhan seorang pria menghampiriku, Ya itu Kak Bima. Orang yang paling dekat denganku, bahkan lebih dari orangtuaku. Ia langsung menghampiriku dan mengajakku masuk karena acara pembukaan akan segera dimulai, katanya. Aku pun langsung jalan memasuki auditorium sambil melihat suasana luar kampus dengan angin yang melambai lambai pada pohon pohon disekitarku.

Tak lama, seorang menepuk pundakku. Aku terkejut, karena yang aku lihat adalah Elma kawan masa kecilku. Air mata langsung terlinang di pipiku, karena memang sejak aku pindah ke Jakarta aku tidak pernah bertemu dengan Elma lagi. Dan karena teknologi juga masih belum berkembang pesat seperti sekarang, kami kehilangan kontak dengan Elma.

Tak berlangsung lama, akhirnya kami bersama masuk kedalam auditorium. Suasana dalam auditorium sangat ramai, kepalaku seakan dipenuhi dengan suara bising. Elma mengajakku duduk, ternyata ia bersama dengan temannya. Kami pun berkenalan, namun tampaknya ia tidak terlalu menyukaiku.

Dilihat dari lagaknya aku langsung mencap bahwa dia orang yang angkuh. Akhirnya acara pembukaan dimulai, banyak penampilan menarik seperti dance, choir, dan masih banyak lagi. Namun ditengah penampilan teater aku melihat suatu kejanggalan. Dia terus melihat ke arahku. Aku merasa gelisah, dan mulai bingung " Mengapa Ia melihat ke arahku ? Apa yang salah denganku? Apa makeup ku terlalu menor ? " Banyak pertanyaan yang mulai bermunculan dikepalaku.

Karena merasa gelisah aku pergi meninggalkan auditorium tanpa bilang lagi kepada Elma. Seselesainya acara Elma menghampiriku dan bertanya dengan bingungnya dia " Mengapa kau langsung pergi begitu saja ? " katanya. Aku pun kebingungan harus menjawab apa, bila aku mengatakan yang sebenarnya terjadi pasti dia langsung berpikir bahwa aku memiliki secret admirer. Ya pikirku mau bagaimana lagi, telak sudah aku ceritakan yang sebenarnya terjadi dan ternyata laki laki itu memang di kenal sebagai " Si Aneh".

C H A N G E Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang