Chapter 4.

242 41 8
                                    

Pengen tau seberapa antusias kalian dengan ff baruku ini! Karena sejak pertama aku belum melihat ff ini berhasil mengambil hati kalian. Jadi silahkan berkomentar :) tap vote juga ok

Happy reading!

Pria yang sedang berada di atas wanita itu melepaskannya. Lalu melenguh pelan. Ia lalu menatap wajah wanita dihadapannya yang lelah lantas tertidur.

Pria itu menarik selimutnya menutupi separuh tubuh mereka. Menyisir rambut wanita disampingnya, lalu tanpa sadar wanita itu berbalik padanya menyandarkan kepalanya di atas dada bidang miliknya.

Sudah hal yang lumrah baginya untuk meniduri seorang wanita. Tapi entah mengapa kali ini ada kerinduan yang ia rasakan pada wanita yang mendekapnya ini. Ada rasa sakit dan bahagia bersamaan dan aneh rasanya. Ia sangat sadar jika ia meniduri wanita mabuk dan jelas ini kepuasan sepihak, mungkin saja wanita ini hanya menganggapnya sebagai hayalan.

Tapi baginya yang terjadi sungguh nyata dan wanita ini sudah memikatnya lebih dalam, merasa untuk menyesapnya dan menghirup aroma yang keluar dari tubuhnya. Ia jatuh hati pada wanita ini, yang bahkan dia tidak mengenalnya.

Pria dengan lesung pipit itu menutup matanya lalu mendorong kepala wanita itu agar semakin dekat.

Sama dirinya juga merindukan kasih sayang yang sudah lama hilang darinya.

***

Pria paruh baya berdiri dengan tongkat ditangan untuk menumpu badannya yang sebenarnya masih sanggup berjalan tegap namun entah mengapa aksen itu melekat pada dirinya, ia turun dari mobil yang pintunya baru saja dibukakan salah satu pria berjas hitam.

"Tuan Kris Liu sudah menunggu anda"

Ia hanya mengangguk kala seorang suruhannya menyampaikan pesan.

"Baiklah" jawabnya dan berjalan pergi.

Seorang berperawakan gagah dengan setelan jas berwarna coklat bercorak menghentikan dirinya ketika sampai didepan seseorang yang dengan sengaja harus ia sambut.

"Kau sudah sampai tuan Park, lama tidak jumpa" sambutnya ramah

Tak ragu senyuman hangat tuan Park dilontarkan padanya.

"Sudah lama tidak berjumpa denganmu Tuan Liu" sambil menjabat tangan pria yang sebenarnya adalah rekan koleganya.

Lalu pria itu tersenyum "Maaf hanya ini yang bisa kulakukan untuk menyambutmu, selamat datang di tempatku"

"Baiklah" Tuan Park tersenyum kagum lalu berjalan sejajar bersama seseorang yang ia sebut Liu itu.

Lantas mereka sampai di tempat seperti ruang tamu dengan perapian disana. Rasanya sangat aneh ketika melihat yang satu adalah pria dengan umur lewat setengah abad dan yang satunya bahkan mungkin masih pertengahan 20 tahun.

Duduk berdampingan diantara meja dan kursi lain.

"Lalu bagaimana investasi ini dengan perusahaan kapal itu?" Tanya tuan Park

Pria muda itu tersenyum sambil menyesap anggur miliknya "Aku sudah pergi untuk perjalanan bisnis, Mr. Arnold di Singapura sudah menyetujui perjanjian itu, dan Mr. Chong berjanji untuk gabung dalam perusahaanku"

Pria paruh baya itu mengangguk senang "Ada bayaran yang setimpal dan ada harga yang harus dibayar" lanjut Liu

Pria itu terdiam kala mendengar celotehan tuan Liu seperti sedang tidak bergurau.

"Sedikit berdarah soal kesepakatan terkadang harus dilakukan, benar?" Seringainya lagi.

Tuan Park menghapus senyumnya lalu buru-buru menyesap anggurnya tanpa menjawab.

Hate to LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang