Hilang?

276 22 4
                                    

Saaih yang menunggu Qahtan 30 menit merasa ada yang aneh. Kenapa Qahtan tidak balik balik? Pikirnya. Ia bergegas mencari Qahtan disekitar situ, namun ia tidak mendapati Qahtan.

"Astagfirullah Qahtan!!" ucap Saaih memegang kepalanya.

Ia kemudian bertanya tanya kepada beberapa orang, tetapi tidak ada yang bertemu dengan bocah itu. Ia kemudian mencari muter muter kedalam PIM sebesar itu.

"Bagaimana ini? Astaga Saaih bodoh sekali kau" batinnya menyesal.

"Aku harus mencarimu kemana lagi nak?" ucapnya menyesal.

*** 

Qahtan berjalan tak menentu, ia bingung mencari yang dari tadi tak keliatan.

"Ayah..." panggilnya dikeramaian.

Ia terus berjalan entah kemana, mengikuti orang orang yang tak ia kenal. Tiba tiba seorang wanita menghampirinya.

"Heyy anak manis, kau mau kemana?" tanya wanita itu.

"Aku mencari ayahku, dia entah kemana" ucap Qahtan mulai menangis.

"Baiklah ayo kita cari ayahmu, sudah kau jangan menangis yah" wanita itu pun menggendong Qahtan.

"Bibi cantik, siapa namamu?" tanya Qahtan.

"Kenapa? Kau ingin tau aku?" ucap wanita itu tersenyum.

"Kata ayah jika bertemu dengan orang baik harus mengenalnya, bibi orang baik bukan?" tanya Qahtan.

"Baiklah sayang, Panggil bibi Iyyah and siapa namamu?" ucap wanita itu adalah Iyyah.

"Qahtan Ha-" ucapannya terputus karna ia melihat seorang badut.

"Why sayang?" tanya Iyyah heran karna Qahtan tiba tiba saja menyembunyikan wajahnya dipelukannya.

"Aku takut badut, dia sangat jelek" ucap Qahtan yang masih bersembunyi.

"Apa kau bilang? Dia jelek? Coba lihat sekali dia sangat lucu dan menggemaskan sama sepertimu" ucap Iyyah.

"Bibi bohong," ucap Qahtan lagi.

"Begini bibi akan ceritakan tentang kebaikan badut, kau mau dengar?" tanya Iyyah.

"Mau, tapi jngan disini bibi aku mohon" ucap Qahtan melihatnya.

"Baiklah tidak masalah, ayo kita ketempat bermain" ajak Iyyah.

"Ayooo, kata ayah Lestgooo" ucap Qahtan menirukan Saaih.

"Kenapa dia begitu mirip dengan Saaih?" batin Iyyah.

Iyyah segera membawa Qahtan ketempat bermain anak anak. Ia mengeluarkan sebuah kotak makanan.

"Kau sudah makan?" tanya Iyyah.

"Tidak bibi, aku dan ayah akan makan diresto" jawab Iyyah.

"Dengar makanan cepat saja juga tidak baik untuk kesehatanmu, kau mau salad?" tawar Iyyah.

"Tidak bibi, itu bekal bibi makan saja" tolak Qahtan tersenyum.

"Ayolah, jika kau tidak makan bibi juga tidak makan" ucap Iyyah pura pura merajuk.

"Oo yaampun apa semua orang dewasa akan merajuk seperti ini? Bibi sama dengan ayahku" ucap Qahtan tertawa.

"Jangan tertawa anak lucu, ayolah makan denganku. Kumohonnn" ucap Iyyah.

"Baiklah, tapi bibi harus menceritakan kisah badut tadi"

"Setuju, sekarang kita mulai satu suapan" ucap Iyyah menyuapi Qahtan.

Iyyah pun menceritakan tentang dongeng badut seraya menyuapi Qahtan yang sepertinya kelaparan sekali.

***

Saaih berjalan melintas tempat bermain, ia melihat seorang anak laki laki yang mirip dengan Qahtan. Ia segera menghampirinya.

"Qahtan?" Panggilnya, anak itu pun berbalik.

"Aku Rendi om bukan Qahtan" ucap anak itu langsung pergi.

"Yaampun Saaih, kemana harus mencari Qahtan lagi?" ucapnya sendiri.

Ia pun berjalan dengan pasrah, ia melewati beberapa permainan anak. Tiba tiba ada yang memanggilnya.

"Ayah...." panggil seseorang. Saaih pun segera melihatnya.

"Qahtan..." Saaih segera menghampirinya dan dilihat seorang Iyyah.

"Lho Iyyah? Lo kok disini?" tanya Saaih.

"Gw nemeni Qahtan, ini anak lo ih?" tanya Iyyah balik.

"Ayah bibi Iyyah sangat baik padaku, ia menceritakan kisah badut dan memberiku salad" ucap Qahtan melihat Saaih. Saaih pun menatap Iyyah.

"Terima kasih Yyah, aku kira Qahtan hilang tadi" ucap Saaih memeluk Qahtan.

"Tidak apa apa, aku juga tidak sengaja bertemunya tadi" ucap Iyyah tersenyum.

"Oh iyah lo disini ngapain?" tanya Saaih.

"Gaada cmn jalan jalan sama beli bahan dapur aja" ucap Iyyah.

"Ooo ayo keresto" ajak Saaih.

"Ngapain ih?" tanya Iyyah.

"Aku tau kau lapar, ayolah jangan menolak ubahlah kebiasaan dulumu" ucap Saaih tertawa.

"Ayah kenal bibi Iyyah?" tanya Qahtan.

"Bibi Iyyah teman sekolah ayah dulu" ucap Saaih. Iyyah lalu menatapnya.

"Emm tidak usah ih, aku pulang saja" ucap Iyyah.

"Ayolah Yyah, setidaknya sebagai ucapan terima kasihku karna kau sudah menemukan Qahtan" bujuk Saaih.

"Terserah kau saja lha" ucap Iyyah.

"Aku mau sama bibi Iyyah" Qahtan kemudian melepas pelukan Saaih lalu memeluk Iyyah.

"Baiklah sekarang kau melupakan ayahmu" ucap Saaih melihat Qahtan.

"Tidak ayah aku tidak melupakanmu, aku suka bibi Iyyah" ucap Qahtan membuat Iyyah kaget.

"Ayo Yyah"

Mereka pun mulai bangkit dan berjalan menuju resto diPIM. Saaih yang jalan disampingnya hanya tersenyum melihat keakrabpan Iyyah dan Qahtan.

Voteee🌟

Demi Dia (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang