Part 13, Unknown.

1.1K 65 4
                                    


Eve Pov.

Kenapa liontin seperti ini bisa ada ditempat seperti tadi? Setahu ku liontin seperti ini tidak seharusnya berada disana..

Sambil terus menanyakan liontin tersebut aku pun tertidur, dengan liontin tersebut disamping ku menyimpan nya erat agar tidak adanya siapa pun yang tahu.

"Mungkin Leo tahu kegunaan dari benda ini." Gumam ku sebelum akhirnya jatuh ke dalam dunia mimpi.

Udara pagi yang hangat pun mencapai ku, terbangun dari mimpi aneh yang selalu saja terulang.

"Ck, kenapa harus mimpi itu lagi?"

Aku pun segera mempersiapkan diriku untuk sarapan di Great Hall, aku pun pergi kesana dengan Rose dan Blair yang kutemui ditengah jalan.

Aneh..

"Oh iya Eve, apa kau tidak pernah bertemu dengan Ash lagi? Kulihat kau sedikit sibuk dengan kedua mahkluk itu sampai melupakan nya." Ujar Blair.

"Oh, maksudnya Peter dan Albus? Mereka memiliki kelas yang sama dengan ku ditambah mereka seumuran dengan ku, Rose dan Dahlia berada satu tahun diatas ku satu satu nya hal yang bisa kulakukan hanyalah berteman dengan mereka." Ujarku tenang sambil berjalan disamping mereka berdua.

"Sekali kali temuilah Ashton, dia sangat merindukan mu kau tahu dia selalu membawa foto kemana-mana, aku sampai mempertanyakan apakah dia itu siscon atau tidak." Komentar Blair.

"Dia baik-baik saja, dia memang suka khawatir dengan ku, dari kecil dialah yangg selalu menemani ku, ditambah aku yang dulu sangat jauh berbeda dari sekarang.." Gumamku di bagian akhir.

"Humm.. Aku mengerti kok!"

Sesampainya di Great Hall, aku pun duduk disamping Peter dan Albus, selama jamuan kami hanyalah berbincang bincang kecil, hingga mata ku mendarat di Leo.

Kurasa aku akan bertanya pada Leo sebelum kelas nya dimulai, mumpung kelas kita berdua sama.

Aku pun menghampiri meja Hufflepuff setelah sarapan, Leo yang menyadari keberadaan ku pun berbalik dan menyapa ku.

"Ada apa Eve? Kau butuh sesuatu." Sapa nya, aku hanya menjawab nya dengan anggukan.

"Tapi tidak bisa disini.." Aku terhenti karena Lily yang begitu saja datang dan memeluk ku erat.

"Hallo Lily!" Ujarku sambil memberinya senyuman manis, mengacak ngacak rambut merah nya yang menyala.

"Lily rindu banget sama kak Eve! Kak Eve sudah jarang datang kerumah jadinya Eve sendiri.."

"Aw... Mulai sekarang Lily kan udah di Hogwarts, jadi nggak perlu takut sendiri lagi oke?" Aku pun memeluk tubuhku kecil nya, menaruh kepala ku dibahu nya.

"Oke kak Eve!"

"Kalau begitu Kak Eve boleh pergi dulu? Kak Eve mau bicara sesuatu sama kak Leo." Bisik ku padanya yang hanya diangguki.

"Wow, Ivy.." Ujar seseorang sambil menarik Lily dari pelukan ku.

"Oh Hugo." Ujarku, aku tidak pernahnya mengerti kenapa orang seperti dia selalu berada di sekitar ku.

"Apa yang kau lakukan disini? Ini meja Hufflepuff, jika kamu berpikir untuk meracuni kami, usaha mu masihh kurang." Ujarnya mengejekku.

"Terserah katamu Hugo, tapi asal kau tahu saja, jika aku ingin meracuni seseorang, aku akan pastikan tidak ada siapa pun yang mengetahuinya jadi cara bodoh yang kaum sebutkan tadi bukanlah hal bodoh yang akan dilakukan orang-orang seperti ku." Ujarku sambil menatap nya intense.

"Huh..?"

"Kau bisa simpan segala ejekan mu yang tidak berguna itu, kamu selalu tahu kan akhir dari debate ini? 1-0, lagipula aku jugak datang kesini untukmu bertemu Leo, aku tidak tertarik untuk menghabiskan waktu ku dengan orang seperti mu." Ujarku untuk terakhir kalinya meninggal Hugo yangg terdiam karena tidak tahu harus menjawab apa, meninggalkan nya sambil menarik Leo bersama ku keluar dari Great Hall.

"Ada hal penting yangg ingin ku perlihatkan pada mu, ini." Ujarku sambil menunjukkan sebuah Liontin, yang kusimpan di kantong jubah ku.

"Ini.. Bukankah ini liontin yang sama seperti yang dimiliki ibu? Liontin ini bisa membawa penyihir ke waktu yang diinginkan nya, benda ini seharusnya sudah dihancurkan!" Tukas Leo sambil melihat lebih dekat Liontin tersebut.

"Lalu memang nya kenapa?"

"Jika liontin ini jatuh ke tangan orang yang salah, dia bisa saja mengganti waktu yang sekarang dan mengubah dunia kita yang sekarang ingat? Jika kamu mengubah masa lalumu maka masa depan mu juga akan berubah, dimana kau mendapatkan nya?" Tanya Leo yang terlihat sangat serius.

"Wowow.. Kau tidak perlu serius itu aku menemukan nya digudang, tergeletak disalah satunya meja yang berserakan dalam ruangan tersebut."

"Gudang? Hogwarts tidak punya gudang, tunggu ruang kebutuhan? Siapa yang menaruh liontin ini diruang kebutuhan?"

"Aku tidak tahu.."

Seketika seseorang berjalan mendekati kami, Leo dengan sigap menyuruh ku untuk menyimpan nya.

"Leo! Eve!" Ujar kak Ashton yangg memeluk kamu berdua sangat erat.

"Kalian tidak bilang kalau kalian mau reunian keluarga, kalau kutahu aku akan ikut kumpul bersama kalian." Ujar kak Ashton lugu, dia terlalu polos untuk dunia ini.. Aku hanyalah tersenyum palsu membalas senyuman nya, karena tidak tahu harus menjawab seperti apa.

"Kami bukan mengadakan reuni keluarga, kami hanya memiliki kelas yang sama hari ini jadi kami berbincang tentang pelajaran dikelas itu." Ujar Leo berbohong, Leo sangat ahli dalam berbohong, dia bahkan sering membuat orang tertipu oleh tipu muslihat nya, heeh..

"Oh, kalau begitu semangat yah, jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan kalian, aku akan ke kelas ku yang selanjutnya.

Disaat itu pula ada Teddy yang datang menghampiri kami, dia terlihat sangat tenang, dia tersenyum manis kearah ku yang hanya kubalas dengan senyuman manis palsu ku.

Setelah itu mereka pun pergi dari pandangan kami menghilang menuruni tangga tangga Hogwarts.

"Jadi bagaimana?"

"Kita harus menyimpan nya." Jawab Leo sedikit tenang daripada tadi.

"Kenapa kita tidak tanyakan hal ini pada Ms. McGonagall? Dia mungkin tahu apa yang harus kita lakukan." Ujar ku menyarankan saran ku yang kurasa lebih baik daripada rencana nya.

"Tidak, jika kita memberitahu hal ini kepadanya, beritanya akan tersebar dan jika itu tersebar orang tersebut pasti akan melakukan segala cara untuk mendapatkan nya kembali, kita tidak pernah tahu seperti apa orang yang memiliki liontin seperti ini tapi kita hanya perlu memastikan liontin inj ada ditangan yang tepat." Jelas Leo lagi lalu mengambil liontin tersebut menyimpan nya dalam kantong jubah nya.

"Biar aku yang menyimpan nya, asrama ku memiliki kunci yang hanya bisa dimasuki oleh anggota Ravenclaw saja, aku akan memastikan benda ini berada dibawah pengawasan ku, aku juga perlu mencari tahu lebih tentang ini, jadi kuharap kau mengerti." Ujar lalu berjalan duluan sambil menarik tangan ku.

"Terserah kau saja Leo." Hal terakhir yang kuucapkan sebelum memasukki kelas.

A/N

Ruby back!!! Wohooo! Ruby pikir ruby nggak bakalan bisa ngelanjutin Malfoy ╥﹏╥
Tapi udahan libur jadi ruby bisa deh ngelanjutin! :D

Pertama ruby mau thankyou to semuanya yang udah mau baca 8k itu terlalu banyak :) ruby mau nangis pas tahu banyak yang baca (ᗒᗩᗕ)

Intinya makasih banyak deh, dan ruby udah mempersiapkan beberapa suprise di part berikutnya karena otak ruby akhirnya jernih juga kek aqua :)

Vote dan comment nya yah! Kalau kalian suka ruby bakalan terus lanjutkan!

Bye bye Crystals!

MalfoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang