Part 7, At that time.

1.3K 125 17
                                    


Author pov.

"Ck! Mereka meninggalkan ku begitu saja! Lihat saja jika aku bertemu dengan mereka aku akan meng-crucio mereka!" Umpat seorang gadis dengan rambut blonde nya yang unik.

Karena terlalu fokus pada umpatan dan pembalasan dendam yang tengah dia rencanakan dia pun tanpa dia sadari telah menabrak seseorang.

"Maaf!" Ujar seseorang yang dia tabrak tersebut, dia pun mengulurkan tangan mencoba untuk membantu gadis yang merupakan penerus Malfoy itu, siapa lagi kalau bukan Eve?

Eve pun mengulurkan tangannya, namun bukan untuk menyambut tangan orang yang membantunya tersebut melainkan menangkis nya dengan kasar.

"Kau pikir aku mau memegang tangan mu? Setelah menabrak seorang Malfoy seenaknya?!" Seru Eve sambil bangkit dengan sendirinya, setelah berdiri sejajar dengan orang yang dia tabrak akhirnya dia pun dapat melihat dengan jelas orang yang dia tabrak tadi.

"Tunggu, aku mengenalmu! Rambut brunette yang sangat kusut itu, dan sikap sok ramah itu, kau pasti Enderson bukan?" Ujar Eve menatap laki-laki yang memiliki rambut brunette itu dengan tatapan rendah.

"... Mudblood." Kata itu begitu saja keluar dari mulutnya dengan senyuman licik setelahnya.

"Kau tidak bisa memanggil seseorang seperti itu! Status darah sudah dilarang di dunia persihiran!" Seru laki-laki tersebut, dia adalah Alex Enderson.

Dia berasal dari panti asuhan milik muggle yang berada di London.

Tidak ada yang mengetahui kenapa dia bisa menjadi salah satu murid dari Hogwarts, dia bahkan tidak mengetahui siapa orang tuanya karena itu tidak ada yang tahu alasan dia bisa diterima di Hogwarts, jadi banyak yang mengasumsikan bahwa Alex adalah keturunan muggle-born.

Dan Eve sangat membenci keturunan muggle-born lebih dari apapun.

"Bagi ministry of magic mungkin,  tapi disini tidak ada satupun orang yang berasal dari tempat tersebut, jadi aku boleh berbicara sesuka ku." Ujar Eve sambil berlalu begitu saja.

"Ck! Mudblood, jijik.." Umpat nya sambil menggosok-gosok tangan nya seolah tangan nya itu kotor.

"Eve, disini kau.." Seru Albus terdiam ketika melihat Eve menampilkan wajah jijiknya.

"Apa yang terjadi padamu? Kau alergi?" Ujar Albus sambil memegang tangan Eve yang sejak tadi dia gosok-gosok (?)

"Tidak, dan jangan menyentuh ku!" Ketus Eve lalu melepaskan tangannya paksa dari Albus.

"Harusnya aku yang bertanya, kenapa kau meninggalkan ku begitu saja?! Bukannya seharusnya kau dan aku pergi ke Great Hall bersama? Ck, Minggir!" Lalu Eve pun mendorong dengan kasar Albus supaya dia bisa berjalan, Albus pun hanya dapat menghela napas panjang.

"Maaf.." Gumam Albus pelan namun tak terdengar oleh Eve, dia terlalu sibuk memikirkan tangannya dan kejadian tadi pagi.

"Bagus, sekarang aku terlambat sarapan!" Ketusnya dan berlari meninggalkan Albus yang mengikutinya dari belakang, membuat Albus yang baru tersadar dari lamunannya langsung mengikuti Eve dari belakang.

...

Keesokan harinya Eve pun tengah bersiap-siap untuk liburan musim dinginnya.

"Kau akan pulang hari ini?" Ujar Peter sambil melihat Eve yang tengah sibuk menge-pack barang-barang nya.

"Yeah, kurasa kau belum." Ujar Eve tanpa menatap Peter yang sibuk menatapinya dari tadi.

"Oh, aku tahu! Kau pasti tidak sabar untuk mengikuti pes--" Seketika saja tongkat Eve sudah tertancap tepat disamping Peter.

"Jangan pernah membahas hal itu lagi atau kau akan kehilangan mulutmu!" Ketus Eve dan pergi meninggalkan Peter yang masih bergidik ngeri.

Author pov.

Tampak seseorang tengah tersenyum dengan manis sambil merapikan barang-barangnya di dalam koper miliknya.

"Kau kelihatannya sangat senang." Ujar Teddy mengganggu nya.

"Tentu saja! Aku akan bertemu dengan Eve lagi!" Ujar Ashton sambil tersenyum dengan sangat manis saking manisnya bisa membuat malaikat sekalipun pingsan atas senyumannya itu.

"Kau tahu, terkadang aku mengira kau mengidap siscon akut." Ujar Teddy sambil menampakkan wajah jijiknya.

"Aku masih normal! Lagi pula kau tidak akan mengerti rasanya memiliki adik secantik dan semanis Eve! Lihat saja jika kau bertemu dengannya." Seru Ashton sambil menutup kopernya dan bergegas meninggalkan Teddy yang masih bingung.

"Woah, kau sudah mau pulang? Enaknya! Aku masih harus menetap di sekolah hingga besok." Ujar seseorang dengan rambut blonde panjang sebahu.

Dia tidak lain adalah Blair, Blair Longbottom, dia adalah anak dari Neville Longbottom dan Luna Longbottom.

"Yeah, aku tidak sabar ingin bertemu dengan Eve!" Seru Ashton semangat.

"Oh adik perempuan yang sering kau ceritakan itu? Aku tidak pernah bertemu dengannya.." Ujar Blair sambil menampilkan wajah sedih.

Keluarga Longbottom sebenarnya sering diundang ke pesta keluarga yang sering dilakukan oleh Keluarga Malfoy dan yang lainnya, hanya saja karena kesibukan yang dimiliki oleh keluarga Longbottom membuat mereka berdua tidak pernah bisa menghadiri pesta tersebut, Neville yang sibuk menjadi seorang guru biologi di sekolah sihir lain, dan Luna yang sibuk menjadi seorang penulis di Daily Prophet membuat mereka berdua memiliki kesibukan yang sangat padat.

"Apa keluarga tidak bisa menghadiri pesta tahun ini?" Tanya Ashton pada Blair, seketika wajah Blair pun berubah dari sedih menjadi ceria.

"Sepertinya kami bisa! Ayah tahun ini akan mengambil liburan dari sekolah sihir tempat dia mengajar, dan ibu pasti akan mengambil liburan dari kegiatan menulisnya." Seru Blair senang, dia tampak tak sabar menanti liburannya yang dimulai besok.

"Aku akan menantikanmu!" Seru Ashton tersenyum manis, Blair sendiri seketika merona.

Setelah itu Ashton pun meninggalkan ruang rekreasi Hufflepuff.

Sementara itu..

Scorp menampakkan wajah jenuh sedari tadi dia menunggu ketiga saudara, walaupun yang dia akui saudaranya hanyalah Ashton dan Leo.

"Kau lama!" Ketus Scorp pada Leo yang baru saja datang, kedua tangannya sibuk memegang dua benda, tangan kirinya dia gunakan untuk memengang bukunya, dan satunya untuk memegang koper nya yang sangat berat.

"Hn, apa mereka masih belum datang?" Ujar Leo tak semangat, dia tampak kebosanan.

"Belum." Ujar Scorp simple sambil menampakkan wajah tak senang miliknya.

"Mereka berdua benar-benar ribet." Gumam Leo sambil tak mengalihkan pandangannya dari buku yang setia di tangannya.

"Leo, Scorp!" Seru seseorang, yang tak lain adalah Ashton sambil dirinya menarik Eve menuju mereka berdua.

"Aku bertemu dengan Eve ditengah perjalanan ku, aku tak pernah tahu bahwa asrama ku dan asrama Eve sama, aku di basement sedangkan Eve di dungeon." Ujar Ashton seperti bercerita.

"Apa kau baru tau hal itu? Bukannya sejak awal kita sudah mengetahui letak dan posisi dari setiap asrama di Hogwarts?" Ujar Leo menyerah kan map Hogwarts.

"Yah, dia sudah tahu! Hanya karena kau di Ravenclaw bukan berarti kau bisa mengejek kakak mu sendiri!" Ketus Eve marah sambil memeluk Ashton dari samping, Ashton yang mendapatkan perlakuan tersebut hanya tersenyum dan membalas pelukan Eve.

"Dasar brocon dan siscon akut." Ejek Scorp lalu meninggalkan kedu-ralat-ketiga saudaranya.

A/N

Finally! Ruby udah ngebuat lanjutannya :v susah lho ngebuat satu part dari Malfoy! Satu part saja menghabiskan waktu 1 minggu :v

Ngomong, ngomong kalian punya resolusi?

Vote nya jangan lupa yah :v  dadah!

MalfoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang