Bagian 3 (Hijab)

74 6 0
                                    

Terhitung sebulan sudah fitri ikut mengaji di Masjid Nurul Iman tersebut. Dan dia juga tidak terlalu takut dengan Ust Umar. Bahkan dia tidak memanggil nya dengan sebutan Ust lagi, tetapi sama dengan teman temannya yang lain yaitu sebutan tulang. Tapi jika Ust Umar sedang marah, aku tidak berani memanggilnya dengan sebutan tulang.

Dan selama sebulan itu fitri dan rima rima semakin akrab. Fitri sering main kerumah rima, begitu pula sebaliknya. Bahkan fitri manggil bunda rima dengan sebutan yang sama yaitu bunda. Rima juga akrab dengan ayah ibu fitri.

Fitri Pov

"Kakfit, kakak masi ingat ga ceramah tulang waktu itu?" tanya rima

"Ceramah yang mana nih?" tanyaku sambil berfikir sejenak

"Yaallah, kok pelupa sih kak, itulo yang tentang hijab kakfit" ujar Rima

"Oh iyaiya trus kenapa? " tanyaku lagi yang membuat Rima jengah sendiri

"Yaampun kakfit, kakak ga sayang apa sama ayah kakak? Kalo kakak terus terusan ga pake hijab keluar rumah seperti ini, ayah kakak bisa disiksa nanti di akhirat
Satu rambut kakak itu jadi 7tomabk yang menusuk kepala ayah kakak, bayangin aja 1rambut 7tusuk tombak
Lah rambut kakak ada berapa. Helai?" jelas Rima

Degh

"Ma.... Ri... ma" ucap ku terbata bata dan mulai menangis di pelukan rima

Author Pov

Begitu mendengar itu dada fitri serasa sesak, darah nya berdesir hebat mendengar penjelasan dari sahabatnya tersebut. Tanpa disangka air matanya pun jatuh.

Beberapa saat diam, fitri pun langsung memeluk Rima dan menangis sejadi jadinya disitu. Dia terus membanyangkan betapa jahatnya dia selama ini kepada ayah nya yang sudah bersusah payah mencari uang untuknya. Tak kenal panas dan hujan ayahnya terus berusaha.

Tapi apa yang ia balas? Ia balas dengan menambah dosanya dengan cara mengumbar aurat nya. Dia terus menangis untuk melepaskan sesak di dada nya.

Setelah beberapa menit menangis di pelukan Rima, fitri kembali merenggangkan pelukan mereka dan mengusap sisa air matanya dengan tangannya.

Firri Pov

"Kakak gapapa kan?" tanya Rima

"Ma, kakak pengen pake hijab kaya kau, kakak gamau nambah dosa kakak dan nyumbang dosa ke ayah kakak" ucapku sambil tertunduk lesu

Rima pun tersenyum dan berkata "Iya kakfit, aku mau kok bantuin kakak buat belajar pake hijab, kakak bisa pinjam hijabku dan boleh kok pinjam rok aku"

"Makasih ya ma, aku beruntung kali bisa jumpa samamu, aku gabisa banyangkan gimana besarnya dosaku kedepannya jika aku ga jumpa samamu" ucapku dengan mata berkaca kaca

"Iya kak, aku juga baru belajar kok, kakak itu udah ku anggap kaya saudara aku, jadi gausa ngerasa ga enak. Aku juga seneng bisa sahabatan sama kakak" ucap rima sambil memegang pundak fitri

"Makasih maa" ucapku sambil memeluk Rima untuuk kesekian kalinya.

"Iya kak, udah lah nangis nya. Masak nangis terus?ga asik ah
Mending kita kerumah kakak nyarik baju dan rok rok yang bisa kakak pake kalo mau keluar rumah
Dan baju tangan pendek gini, gausa dipake lagi kalo mau keluar rumah ya" ucap rima tulus

"Iya yuk"

Mereka berdua pun berjalan kerumah fitri bertujuan untuk memilah baju baju fitri.

Setelah mereka siap memilah baju dan mereka merebahkan tubuh mereka di atas kasur milik fitri di barengi canda tawa

"Hmm kak, kaya nya aku tamat dari smp aku mau masuk smk kakak deh, tapi masi bingung sih jurusan apa" ujar rima

" Hmm jurusan apa ya, kau  minat apa? " tanyaku penasaran

"Minatnya sih kaya kakak, jadi kalo ntar ada tugas bisa minta ajarin hehehe" jawab nya

"Yaudah ma ga usah pening pening ma, liat berapa nilai hasil ujian aja trus cocokin sama nilai jurusannya"

Dan hanya dibalas anggukan oleh rima.

"Hm kak, kayannya udah mau sore aku pulang dulu ya, soalnya bunda juga mau tutup jualannya
Nanti ga ada yang bantuin, malah bunda marah marah lagi hehehee" ujarnya

"Iya iya,  yaudah gapapa. Oiya ma, kirim salam sama bunda ya" ucapku

"Siap buk bos heheehee" ujar Rima sambil berlagak hormat

"Yaudah kak, aku pulang dulu. Assalamualaikum" pamit Rima

"Iya hati hati Waalaikumsalam"

******


Author Pov

Sehabis menagaji dan melakukan shalat isya ber jama'ah fitri pun bergegas pulang, karna ada tugas sekolah yang belum kelar.

Sesampai dirumah dilihatnya ibu dan ayahnya lagi asik menonton berita di tv sedangkan ke empat adiknya belajar untuk sekolah mereka besok

Fitri pun masuk dan menyalami kedua orang tua nya dan bergegas ke kamarnya untuk mengerjakan tugas sekolahnya

Sesampai dikamar fitri langsung mengerjakan pr nya. Sangkin asiknya belajar tak terasa waktu sudah larut, jam menunjukkan pukul 22:30 malam
Dan fitri pun merasa matanya yang sudah berat sekali untuk melihat

Setelah membereskan buku bukunya fitri pun bergegas merebahkan tubuhnya dikasur milik nya

Tak berselang lama, fitri pun tenggelam di alam bawah sadarnya.





••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Assalamualaikum guys, gimana ceritanya dibagian ini? Seru ga? Hmm biasa aja ya?

Maaf kalo ceritanya kurang menarik, karna ini cerita pertama aku. Jadi mohon bntu aku guys caranya Vote dan Coment yang sopan ya

Tbc:)

Masjid Love Story Since 2016Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang