Bagian 8 (Membersihkan Masjid)

51 5 0
                                    

Author Pov

Semenjak kejadian itu, fitri rima dan della pun tak pernah membawa handphone saat sedang mengaji. Mereka jera sudah akan hukuman yang diberikan Ust Umar.

Hari terus berganti dan bulan pun bernganti. Kajian mereka bertiga juga lumayan tinggi

Untuk menyambut bulan suci Ramadhan anak anak Ust Umar ditugaskan untuk gotong royong membersih kan masjod dan daerah sekitarnya.

Termasuklah ketiga murid Ust Umar yaitu Fitri Rima Della. Kini semua murid Ust Umar sudah berkumpul di teras Masjid. Ust Umar mengumpulkan semua murid nya untuk membagi bagi kerjaan yang akan mereka kerjakan

Ust umar pun menyebutkan nama nama muridnya beserta tugasnya

"Randy, Agung, Nazmi, Iman, kalian sapu halaman masjid. Untuk sapunya ada dibawah tangga belakang"

"Baik Ust"

"Rima fitri Della. Sapu dan pel dalam Masjid dan lap kaca nya dari dalam"

"Siap Ust"

"Pipa, Raisa, muti, wulan. Sapu dan pel terasnya dan lap kaca depan"

"Laksanakan ust".

"Yahya dan Yusuf kalian nanti jemur sajadah nya dilapangan setelah disapu oleh temanmu. Dan kalian yg nyapu juga membantunya ya"

"Baik Ust"

"Dan untuk sisanya kita sama sama bersihkan kamar mandi. Yang laki laki di kamar mandi laki laki. Begitupun yang perempuannya"

"Baik Ust"

**********

Fitri Pov

Setelah Ust Umar menyebutkan tugas untuk kami bertiga. Akupun dengan senang hati melangkah mencari sapu untuk menyapu bagian dalam masjid

Kata Ust Umar, Waktu dia belajar dipesantren dulu. Kebiasaan disana menyambut bulan Ramadhan dengan bersih berih Masjid dan diadakan makan bersama pada malam hari nya.

Membersihkan masjid bertujuan agar mendapatkan kenyamanan dalam beribadah dibulan yang penuh berkah tersebut. Tidak itu saja, namun seperti yang kita ketauhi kebersihan adalah sebagian dari Iman

Sebelum menyapu dan mengepel, aku dan kedua teman seperjuangan ku terlebih dahulu menggulung sajadah nya. Kami menggulung nya dan memindahkan nya keluar agar bisa dijemur dihalaman masjid

Setelah selesai menggulung sajadah dan mengeluarkannya dari dalam masjid. Kamipun memulai menyapu

Sebelum menyapu kami susun strategi agar cepat siap. Kalo cepat siapkan Lebih bagus

"Della.. Rima.. Sini deh" ucapku

"Apa kak" balas mereka berdua

"Sini deh, biar susun taktik heheheh"

"Ahahhaa macam mau ngejalani misi yg berbahaya ya kak, pake taktik segala" celetuk della berjalan ke araku sambil menggeret sapu nya

"Jadi biar cepat siap kita bagi tugas ajaya. Gimana kalo ini kita nyapu bertiga, tapi sebelum nyapu Della lap kaca, rima merapikan mukenah, alqur'an sama tasbih yang ada disini. Kakak ngelap rak alqur'an dan mimbar Ust. Tapi siapapun yang siap lebih dulu, dia wajib bantu gaboleh nengok doang. Trus abis itu baru deh kita sapu dan pel. Gimana? " Saranku kepada mereka

"Boleh, kak tapi cari bangku dimana ya heheheee. Liat sendiri kan kacanya tinggi tinggi. Mana nyampe badan aku yang imut ini" ucap della dramatis

"Noh liat, dibelakang mimbar adatuh kursi yang biasanya buat benerin kipas angin. Kali aja bisa dipake" ucap rima sambil menunjuk ke arah belakang mimbar

"Oiya aduh lupa, kipas anginnya dibersihin gak ya? Mana tinggi lagi" ucapku

"Gini aja kak, di antara kita kan yang paling tinggi rima. Jadinya dia aja yang disuru naik kak. Ntar kursi nya kita pengangin deh ma" Usul Della yang langsung dapat tatapan tajam dari rima

"Kalo jatuh gimana?" ucap rima

"Yaampun ma, ya ngga lah sampe jatuh. Kan kita pegangin dari bawah
Lagian cuma lap depannya doang aja kok" celetuk Della

"Gimana ma? Mau gak? " tanya ku

"Iya deh iya. Tapi beneran pegangin nya jangan di goyangin loh ya. Awas aja
Bukan apa apasih takutnya kalian juga yang bakal aku timpuk dari atas ahahahaaa
Kayak pas ngambil rambutan waktu itu ahahahaa"  kekeh rima

"Yaudah buruan deh kerjain bagiannya. Ntr bagian kipas anginnya setelah ini aja" ucap rima

Rima dengan teliti membenarkan mukena dan al qur'an yang sedikit tidak beraturan. Dan merapikan kembali tasbih tasbih ditempatnya

Sementara della, dia sedang asik dengan semprotan kacanya dan lapnya. Dia tampak begitu menikmatinya

Sementara aku, juga membersihkan bagianku. Setelah bagian masing masing selesai, dan kini tiba saatnya membersihkan kipas angin

Setelah mencari tangga yang biasa membersihkan kipas, aku dan della memegangi tungkai bawah tangga tersebut, dan tugas Rima naik ke atas dan membersihkan nya dengan kain basah dan kuas

Setelah siap dengan kipas angin,kami pun memulai menyapu. Eist, tentu saja dengan taktik pembagian juga yang bertujuan cepat selesai

Aku dan rima menyapu masjid, dan della mengepel. Tentu kami tidak meninggal kan della sendiri mengepel

Setelah selesai menyapu, aku dan rima membantu della mengepel agar pekerjaannya cepat siap

Setelah siap mengepel, kami menghidupkan kipas anginnya agar cepat kering. Dan moment itu kami gunakan sebagai penghilang penat juga

Rasa nya enak sekali, setelah capek membersihkan dan seketika terkena angin yang cukup membuat keringat yang keluar  mengering dan membuat rasanya capek tersebutpun berangsur hilang

Setelah seluruh ruangan dirasa kering. Kipasnya pun kami matikan dan menyuruh bagian menjemur sajadah mengembalikan ketempat semula
Agar bisa dipakai shalat jama'ah dzuhur nanti

Setelah semua sajadah sudah terbentang dengan rapi dan bersih. Selanjutnya yaitu memberikan minyak wangi diatas setiap sajadah tersebut

Author  Pov

Setelah semua pekerjaan selesai, Ust Umar mengumpulkan semua muridnya yang nampak kelelahan sekali

Sejurus dengan itu senyuman Ust Umar terlihat "Semoga lelah kita semua yang ada disini. Menjadi berkah bagi kita semua. Aamiin" ust umar mendoakan anak anak muridnya yang nampak kelelahan

"Aamiin" jawab mereke serentak

"Karena semua pekerjaan sudah kita lakukan bersama sama. Disebelah sana ada makanan untuk kita semua" tunjuk ust umar ke arah meja yang ada beberapa macam makanan.

Dan melihat itu,  semua murid ust umar dengan mata berbinar dan tidak sabaran ingin kesana

"Tapi dengan syarat harus tertip dan beradab" lanjut Ust Umar

"Siap ust" ucap mereka lagi lagi setentam dengan semangat makan yang menggebu gebu

"Ust? Apa boleh sekarang dimakan? " celetuk agung, salah satu murid Ust Umar

"Kenapa nggak? Silahlan"

"Terimakasih Ust" jawab mereka dan bergerak ke arah meja yang berisikan makanan yang cukup menggiurkan bagi mereka


🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Assalamualaikum semuanya, terimakasih telah mampir.  Gak maksa buat vote kok heheh
Tapi kalo mau ya monggo

Tbc:)

Masjid Love Story Since 2016Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang