OY 07

3.5K 342 57
                                    

     Lembayung keunguan menghiasi langit sore ketika Carel memarkirkan mobilnya didepan rumah, Carel lebih dulu turun, memutari mobil lalu membuka kan pintu untuk Syden.

Masih ada Amah yang tadi mendorong gerbang tinggi rumahnya, melihat wanita paruh baya itu kesusahan, Carel jadi kepikiran mengganti pagarnya menjadi otomatis. Dia tidak menyalahkan Syd yang sejak awal memiliki konsep sederhana dalam berumah tangga, tidak ingin kemewahan, padahal Carel bisa membeli rumah lebih dari ini, beberapa tetangga kompleksnya sering mempertanyakan kekayaan seorang Carel, kenapa memilih rumah minimalis.

Jadi setidaknya, untuk membungkam mulut mereka, pasang pagar otomatis bisa jadi salah satu ide terbaik.

Amah membantu mengangkat barang bawaan, Carel sempat melarang, tapi dasar Amah terlampau keras kepala, dia tetap menyumbangkan tenaganya.

Ada banyak hasil tani dari orang tuanya, sayuran hijau hampir satu karung, buah buahan, dan dus dus yang kebanyakan isinya kue kue kering buatan Sarah sendiri, dan semuanya berlabel 'Untuk Syd". Sarah sama Chandra, seakan menegaskan, Carel tidak boleh makan.

Biarin aja, dia curi nanti.

"Tolong beresin yah bi, sayur sama buah taro secukupnya. Sisanya, bibi bawa ke rumah, bagiin sama tetangga, itu pesan ibu."

Amah bergegas kedapur setelah mengangguk, dus dus makanan juga Carel simpen diatas meja makan.

Carel lantas menyusul Syden yang lebih dulu pamitan ke kamar, mungkin karna cape, dia pergi tanpa sepatah katapun.

_____

Ternyata,

Syden tidak masuk kedalam kamarnya, waktu melewati satu ruangan disebelah kamar utama, dia tiba tiba memiliki keinginan masuk kedalam ruangan yang ukurannya lebih kecil.

Dia tertegun diambang pintu, menimang nimang apakah ini saatnya Syd memberanikan diri, setelah sekian lama dia enggan berkunjung kedalam ruangan yang menyimpan banyak kenangan, meninggalkan duka mendalam atas kepergiannya, memory lamanya berputar berantakan, hingga matanya tak kuasa meluapkan emosi mendalam. Syd tau, cepat atau lambat, dia harus mempersiapkan diri, kehamilannya telah menginjak 5 bulan, sudah saatnya menyambut yang baru, dan merelekan yang pergi.

Decitan pintu melepas hening, Syd terdiam lama, kakinya membeku menahan ribut yang menyeruak ingin dibebaskan, sendal bulu putih perlahan membawanya menyapa setiap sunyi yang ada didalam ruangan. Amah rutin membersihkannya tiap 2 hari sekali, jadi tak akan ada debu, bahkan setiap pagi jendela balkon akan sengaja dibuka, agar kelembapan ruangan tetap terjaga.

Harum lavender memberinya ketenangan, netra Syd berkaca kaca kala box bayi berbentuk bulat berbahan kayu, dengan paduan warna hitam putih elegan berada didekat jendela, hatinya mencolos sakit.

Harum lavender memberinya ketenangan, netra Syd berkaca kaca kala box bayi berbentuk bulat berbahan kayu, dengan paduan warna hitam putih elegan berada didekat jendela, hatinya mencolos sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Only You | ChansooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang