Aku mendaki bukan untuk menaklukkan mu,
Aku memberi bukan untuk menghargai mu,
Aku memahami bukan untuk mengartikan mu.Hanya saja dunia memberi isyarat,
Bahwa keanggunan mu tak memiliki syarat,
Jikalau ada pastilah hati ini tersayat,
Namun rasa ini tak lagi sebatas hasrat.Semua sudah tersirat,
Oleh kekejaman kalimat.Tertunduk aku oleh amanat,
Untuk tetap pada pijakan tanpa khianat.
KAMU SEDANG MEMBACA
untaian puisi ku
Puisikesucian, kehangatan, kegundahan, kesedihan semua diabadikan pada tulisan.