Lagi lagi aku menyerah
Menyerah pada alur semestaSesak demi sesak semakin membuncah
Tangis semakin tak tertahan
Saat kau bilang akan segera pergi
Aku terdiam, membisu pada keadaan
Keadaan yang aku percaya
Tetapi justru mengecewakankuSemesta
Sebenci itukah kau padaku
Sampai kau memberikan alur semua ini
Apa tak ada alur lain?Mungkin benar
Bahagia itu hanya kado dari kesedihan
Tetapi mengapa kesedihanku tak kunjung mereda
Mengapa semuanya seolah bertubi tubi kau beriAku tau aku tidak dewasa
Aku hanya gadis yang suka menangisi alurmuAndai saja aku memiliki perimus
Mungkin alurnya dapat sesuai yang kuinginkan
Tetapi perimus hanya ada di dalam mimpiJika kau rindu akan kisah lalumu
Ingat lah aku di deret paling awal
Datanglah dalam beranda ku
Minta pada semesta agar dipertemukan kembali
Akankah kau melakukan semua ini nanti?Semuanya hanya omong kosong yang selalu aku semogakan:)

KAMU SEDANG MEMBACA
Tujuhh belass
RandomKata yang tak sempat terucap #2 Bukannya apa, terkadang perempuan lupa betapa berharganya dirinya. [ON GOING]