Terdengar aneh mungkin
Karna saat kita sudah tak lagi bersama namun aku masih saja menulis tentang kita
Mengapa seperti itu?
Bukannya lancang.
Hanya saja menulis tentangmu atau tentang kita sudah menjadi kegiatanku.Dalam tulisan kali ini
Sebenarnya, aku tidak ingin mengusikmu lagi.
Memanggil namamu saja seperti ada menyayat dihati.
Namun, tetap saja jemariku dengam lincah menulis semuanya.Aku beranggapan bahwa kamu sudah melupakanku.
Apakah anggapanku benar?
Kalau benar maka kamu pintar.
Melupakan seseorang yang selalu membuatmu susah.
Mungkin pergimu begitu cepat.
Pergimu begitu menyayat.
Tapi, tetap saja kamu masih menjadi yang terindah.Maaf.
Satu kata itu selalu ada setelah air mataku jatuh begitu saja.
Maaf aku masih sering menangisi perpisahan kita.---
Gajelass yaa:)
Gabut.
Abaikan :)Tinggalkan jejak 🌟

KAMU SEDANG MEMBACA
Tujuhh belass
RandomKata yang tak sempat terucap #2 Bukannya apa, terkadang perempuan lupa betapa berharganya dirinya. [ON GOING]