E M P A T

3.1K 216 9
                                    

Beberapa hari belakangan ini, Sky tengah di rundung masalah. Ia melupakan beberapa tugas-tugas penting yang dosennya berikan. Hal itu tentu menjadi masalah besar, mengingat dirinya adalah peserta beasiswa di kampus itu.

Seperti saat ini, saat dirinya lagi-lagi di panggil untuk menghadap dosen salah satu mata kuliah yang baru saja selesai ia ikuti kelasnya.

"Skylar, jujur saya bingung kenapa kamu bisa mendapat beasiswa saat tugas ringan yang saya berikan saja tidak kamu selesaikan," ujar Bu Maya.

"Maaf, Bu." Sky menundukan kepalanya merasa malu sekaligus bersalah pada kedua orang tuanya.

"Kamu ini mahasiswa baru. Ditambah lagi kamu dapet beasiswa penuh disini. Saya harap kamu enggak akan menyia-nyiakan lagi kesempatan yang kamu punya. Saya minta kamu buat makalah dari pelajaran yang baru kita pelajari. Minimal lima puluh lembar dan kumpulkan minggu depan." Bu Maya berbicara dengan tegas.

"Baik, Bu. Maaf sekali lagi." Sky hanya bisa menerima hukuman yang ia dapat karena kecerobohannya.

"Silahkan keluar." Bu Maya pun mempersilahkan Sky untuk keluar.

Seseorang menahan lengan Sky saat gadis itu hendak pergi menjauh dari ruangan dosen.

"Gue denger semuanya," ujar Claude membuat Sky menundukan kepalanya. Takut karena setelah bertanya pada Jane tentang siapa Claude, Jane memberitahu jika Claude adalah cucu pemilik kampus mereka. Jane sempat aneh dengan Sky yang melupakan hal itu namun ia tak berpikir jauh sebab Sky mungkin tak mendengar penjelasannya saat pertama kali gadis itu bertemu dengan Claude.

"Lo mau beasiswa lo dicabut?" Claude menatap heran ke arah Sky. "Heran kenapa bisa dapet beasiswa kalo baru masuk aja ternyata enggak bisa apa-apa."

"Maaf." Hanya itu yang bisa Sky katakan. Padahal Claude sengaja berkata seperti itu agar mereka kembali beradu argumen seperti waktu itu.

"Ck." Claude berdecak kesal karena bukan ini yang ia inginkan. "Lo sakit?" tanya Claude yang akhirnya memilih untuk mengalah.

"Aku sehat, kok," jawab Sky tanpa ragu.

"Gue enggak pernah liat lo lagi belakangan ini. Sekalinya ketemu, lo abis di marahin dosen." Belakangan ini, Sky memang sering keluar kelas paling akhir dan pulang ke rumah sesegera mungkin. Dirinya merasa mudah lelah belakangan ini hingga ingin sekali menghabiskan waktu yang dimilikinya untuk beristirahat.

"Aku ... sibuk, Kak." Sky memilih untuk berbohong sebab ia pun kebingungan dengan apa yang terjadi pada dirinya belakangan.

Sky memang pelupa namun ia tak pernah merasa kesulitan sama sekali sebab kegiatan di asramanya dulu terorganisir. Terlebih, ia selalu melakukan hal bersama-sama dengan teman satu kamarnya karena mereka memang sekelas dan sering satu kelompok dalam hal tugas.

Namun sepertinya sekarang berbeda. Sky tak lagi memiliki orang yang akan membangunkannya ketika ia melewati dua kali bunyi alarm yang sengaja ia pasang. Atau orang yang akan menanyakan jika dirinya sudah mengerjakan tugas atau belum di malam hari ketika ia mulai menarik selimut untuk tidur.

"Gue kira lo sakit." Claude sengaja mengutarakan hal itu, menunjukan ke khawatirannya pada Sky.

Sky menimbang. Ia sepertinya harus memeriksakan diri pada dokter karena sering kali kelelahan. Ia bisa saja meminta Gabe mengantarnya. Namun ia benar-benar sungkan untuk merepotkan Gabe sekarang. Terlebih lagi, ia tak begitu memahami jalan di sini.

Sky ingin sekali bertanya pada Gabe, kenapa kakaknya itu menjauhinya tanpa alasan. Sky ingin sekali mereka kembali bersama, seperti saat dulu, saat Maharani masih hidup. Saat semuanya belum seperti ini.

THE BASTARD UNIVERSE [SKYLAR]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang