Sekarang aku tinggal di apartemen, apartemen ini memiliki 4 ruangan yaitu kamar tidur, ruang tamu yang menyatu dengan dapur, kamar mandi dan 1 ruang kosong.
"Sementara ini kamu disini dulu ya sayang, papah akan sering kesini. Walaupun kamu sudah mengecewakan papah, tapi kamu adalah tanggung jawab papah. Maafkan papah sudah gagal mendidik kamu" (ucap papah sambil menangis)
'Senakal itukah aku? Hingga membuat papah sendiri menangis melihat perlakuanku?'
Tak terasa aku kembali menangis, rasanya aku ingin membeli ingatan itu kembali walaupun harga nya akan sangat mahal.
"Aahhhh, kepala aku sakit pah" (rintihku, memang setiap aku akan mengingat sesuatu maka kepala ku akan terasa sangat sakit)
"Minum dulu obat nya sayang" (pinta papah)
Aku meminum obat yang diberikan oleh dokter waktu itu, obat itu bekerja perlahan hingga memori di otakku kembali semuanya.
*malam hari*
Sunyi, dingin, hampa...
Ku lihat cermin, berharap cermin akan menampilkan jati diriku dulu dan berharap keajaiban muncul...'Aku tidak suka di tolak!'
Tiba2 satu ingatan muncul, apakah itu hanya ilusi atau memang ingatan yang benar2 aku alami. Mengapa aku diperlakukan seperti itu?
Drtttt
Suara pesan masuk
-besok jangan lupa, kamu ada jadwal kuliah. Kakak akan menjemput kamu jam 7 pagi-Kuliah? Seperti nya aku mahasiswa
Bagaimana aku bisa kuliah kembali? Aku kan tidak mengingat apapu ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Melangkah Untuk Kembali [End]
RomantikKarli gadis berusia 22 tahun yang harus menerima kenyataan yang cukup pahit dalam hidup nya, ia mengalami kecelakaan hingga membuat nya amnesia dan ia hamil sebelum menikah... di tengah guncangan dilema hidup Karlu membuat nya ingin segera mengakhir...