Chapter 2 ( Rider number 3 )

306 26 8
                                    

Separah apapun luka yang kamu dapatkan dari pertarungan hanya akan menyisakan sebuah goresan, tidak sama dengan hati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Separah apapun luka yang kamu dapatkan dari pertarungan hanya akan menyisakan sebuah goresan, tidak sama dengan hati. Ketika hati mu yang terluka ia akan menyisakan penghianatan, dendam dan kebencian.

*

"Butuh tumpangan?" Hyun mengulang kalimatnya, Hye tak secepat itu menerima tawaran orang yang tidak dikenalnya. Saat ini dia sedang tidak ingin berada di mobil sialan Ki Joon namun dia juga tidak berniat duduk di sport hitam pria asing yang terlihat sudah merubah keputusannya, dengan kasar Hyun menginjak pedal gas tidak perduli Sungwoo sudah lebih dari 3 kali meneriakinya. Tatapan Hye mengikuti kepergian sport hitam itu dengan hati yang masgul.

"Sial kenapa aku terjebak di mobil sialan ini."Hye membathin, Ki Joon mengemudi sangat tenang, dia sepertinya sedang menyusun kalimatnya, Hye juga sudah menyiapkan segala jawabannya.

Ki Joon membisu sepanjang perjalanan. Justru dengan diamnya Ki Joon merupakan hal buruk bagi Hye. Dia menjamin pria itu sedang berpikir keras mencari cara melunakan hati Hye.

"Aku besok kembali ke Seoul, aku tahu kau sangat membenciku, aku tidak memaksa mu memaafkan ku." Ki Joon menelan ludah yang terasa tersangkut di tenggorokannya.

Namun Hye tidak bergeming, dia justru sibuk pada ponselnya, padahal dia hanya berpura-pura.

"Kau mengenal pria tadi?" Ki Joon mengalihkan topik karena merasa diabaikan jika harus membahas topik tentang dirinya. Hye menoleh kecil, gadis itu membenarkan posisi duduknya sebelum menjawab pertanyaan Ki Joon.

"Apa urusannya jika aku mengenalnya?" Sahut Hye ketus. Ki Joon membenarkan posisi tissue yang hampir jatuh dari box nya.

"Kau tidak mungkin mengenalnya, maksudku jika sudah mengenalnya lebih baik menjauhi preman brutal itu." Ki Joon menoleh Hye yang terhenti pada kesibukannya, gerakan Hye justru semakin membuat Ki Joon yakin gadis di sebelahnya tertarik pada topik pembicaraannya kali ini.

"Kau sangat ahli soal menilai orang secara case, membuatku ingin tertawa." Kata Hye sinis lalu meletakkan ponselnya kasar.

"Namanya Hyunbin, ku dengar lebih akrab dipanggil Hyun tapi dikenal pula dengan sebutan "Anacoda" ketika dia berada di arena balapan liar." Ki Joon menjelaskan secara rinci.

"Wooow, mendengar tentang deskrpisi dirinya membuatku semakin tertarik, kurasa dia pria yang sangat jujur." Sindir Hye sengaja memancing kemarahan Ki Joon, pria itu paling tidak suka jika gadis yang dia suka memuji pria lain.

"Aku hanya mengingatkan, jangan terlibat dengannya." Kata Ki Joon seperti memberikan ultimatum penutup, karena selanjutnya dia kembali hening, hanya sesekali pria itu menarik nafas panjang. Keduanya saling membisu hingga Ki Joon memasuki kawasan tempat tinggal Hye. Pria yang bernama Hyun sepertinya berhasil membuat Ki Joon menjadi pendiam.

**

"Kalian duluan ke markas." Hyun menyalakan starter sport nya, hitungan menit mobil itu sudah menghilang dari pandangan lima temannya yang akhirnya memutar kemudi berbelok melalui gang sempit. Kalau saja spion mobil mereka ukuran standar maka akan repotnya mereka mengganti setiap hari jika harus melewati gang sempit ini.

STAY WITH ME (Completed✅)Where stories live. Discover now