Hyun adalah pria yang tidak biasa. Putra dari sebuah organisasi Jepang yang disebut Kodokai. Ketika takdir mempertemukannya dengan Hye seorang gadis dari golongan biasa. Diantara kisah cinta mereka ada sosok lain yang selalu ada untuk Hye, orang yan...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Meja kerja Hyun terlihat sangat berantakan, pria itu begitu fokus pada PC nya. Entah berapa lama dia di sana, tidak ada yang berani mengganggunya. Anak buahnya sudah menunggu cukup lama hendak masuk, namun dia mengurungkan niatnya. Bawahan nya mulai memahami bos nya itu, jika dia sedang sangat fokus jangan pernah mengganggunya, jika kau mengganggunya maka mata Hyun yang terbilang kecil itu akan sanggup menatap mu hingga beberapa menit, dingin seperti kutub utara, satu kata yang meluncur dari mulutnya, singkat tapi berbisa. "Out".
Tangan kiri Hyun menggapai ponselnya yang bergetar, lalu terdiam menatap layar ponselnya. Dia mendapat sebuah surel dari nomor tidak dikenal. Sebuah foto yang berhasil membuat darahnya berdesir, dia menggigit bibirnya.
Hyun mencari kontak seseorang di panggilan keluarnya, Tokio adalah sasarannya, dengan perintah emergency menyuruh sekretaris nya itu sesegera mungkin datang ke ruangan nya.
Tidak perlu menunggu lama bagi seorang Hyun, tidak sampai tiga menit Tokio sudah datang memenuhi panggilannya.
"Wakil ketua & Hye pernah memiliki hubungan spesial?" Tanya Hyun menghakimi.
"Tuan, aku tidak tahu soal hubungan wakil ketua dengan kakak ipar." Tokio membungkuk, alis Hyun terangkat demi mendengar kata "kakak ipar".
"Sejak kapan kau memanggilnya kakak ipar?" Roman wajah Hyun melembut, rupanya kata kakak ipar berhasil menghiburnya.
"Jika tuan menikah dengannya, tentu secara otomatis akan menjadi kakak ipar." Tokio menjawab sekenanya, sepertinya Hyun kembali pada foto di ponselnya.
"Tunggu, kau bilang apa? "Jika menikah? Seolah kau memperkirakan kami akan putus" celetuk Hyun dalam hati.
"Kau selidiki secara diam-diam siapa yang mengirim surel ini, tetapi yang paling penting jangan sampai diketahui oleh wakil ketua" Kata Hyun yang disambut anggukan.
Sial,
Hyun mengumpat dalam hati. Dadanya masih belum normal, dia tidak bisa menyangkal perasaannya saat ini, dia sedang cemburu. Bagaimana bisa Cobra berselfie dengan bertelanjang dada di depan gadis cantik yang terlihat masih pulas. Apa yang sebenarnya terjadi?Apakah hubungan Cobra dan Hye sedekat itu? Jika bukan, bagaimana itu bisa terjadi? Hyun tahu Cobra pernah menjadi tetangga Hye hampir dua tahun, beruntungnya seminggu yang lalu pria Jepang itu sudah pindah tentu membuat Hyun bernafas lega. Sialnya, dia mendapat surel dari orang yang tidak dikenal. Tapi Hyun harus bijak, dia tidak boleh gegabah menanggapi masalah pribadinya. Karena pekerjaannya juga sangat penting, saat ini Cobra sengaja diutusnya ke Hongkong untuk mengurus pekerjaan disana.
***
Hyun mengeringkan rambutnya menggunakan handuk, dia menatap wajahnya di cermin sejenak. Lalu kaki jenjangnya melangkah keluar kamar mandi, dia merasakan kampung tengahnya (perutnya) sudah konser meminta diisi.
Roti tawar ditaburi abon sapi adalah menu kesukaannya, setidaknya pengobat rindunya pada temannya di Jepang. Hyun melangkah menuju pintu ketika mendengar belnya berbunyi.
