Part 14 ( Hye Birthday )

160 15 0
                                    

Flash Back 3 tahun yang silam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Flash Back 3 tahun yang silam

"Terkadang apa yang kita inginkan, kita rencanakan akan berubah suatu saat nanti. Keinginan itu berubah. Banyak hal indah di masa depan, hidup bahagia dengan istri dan anak dengan damai. Kehidupan itu didambakan setiap pria, namun tak mudah untuk mencapai karena pria akan berjuang. Tidak cukup hanya kekuatan, kelompok, dan teman yang kita butuhkan, tapi masa depan yang damai itulah yang ingin kita capai. Manusia tidak cukup pada harapan sederhana, namun jauh di hati dan pikirannya ada ribuan keinginan yang ingin dia capai."Tuan Takanori berdiri, ia meninggalkan sebuah amplop surat.

Hyun membuka aplop berwarna cokelat yang diterimanya dua hari yang lalu. Ada keraguan di hatinya untuk membukanya, sama sekali dia tidak penasaran, dia hanya perlu membukanya saja. Jemarinya mulai bergerak membuka perekat amplop itu. Perlahan dia mengeluarkan isinya.

Beberapa dokumen sertifikat, sebuah USB dan beberapa lembar foto serta sebuah surat. Pertama hal yang membuat Hyun tertarik adalah surat yang ditulis diatas kertas yang sudah kekuningan. Tulisan tangan hangul yang sangat berantakan, dengan bahasa yang juga berantakan.

Aku tidak punya mimpi selain bisa sekeren ayah tetapi aku tidak suka cara ayah menjadi keren.

Ibu, ibu, ibu, aku selalu memanggil mu tiga kali agar kau menyahut.

Aku akan kembali suatu saat nanti.

Hyun tersenyum membaca coretan kecilnya, dia tidak ingat persisnya kapan menulis surat ini. Dia menatap foto-foto masa kecilnya dengan bermacam perasaan.

Dua sertifikat kepemilikan sah kodokai atas nama ayahnya yang akan segera diwariskan padanya, namun jika menolak Hyun tidak akan dapat apa-apa termasuk akan dicoret dari kartu keluarga.Benda terakhir yang perlu dilihatnya adalah USB, jemarinya mulai sibuk pada laptop nya yang biasanya hanya menjadi pajangan kamar.

Mata pria itu membulat demi melihat deretan angka-angka yang ditulis di dalam kolom dengan shading diberi warna hitam, hijau dan merah.

"Apa Kodokai sedang krisis" Hyun bergumam.

Dia memikirkan apa yang akan dilakukannya? apa keputusannya? Padahal sama sekali tidak tertarik pada kehidupan ayahnya yang melelahkan, lawan bisnis yang siap menghunuskan pedang ke leher, belum lagi penghianat di belakang yang siap merobek tenggorokan ketika tidur, ditambah lelahnya jika berhubungan dengan hukum, dan paling menyebalkan sentimental masyarakat tentang organisasinya.

Mata Hyun menangkap selembar foto dari kumpulan foto yang dikirim ayahnya, dia tahu foto itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan benda lainnya, tapi mengapa ayahnya mengirimkan.

"Siapa wanita ini? " Mata Hyun menyipit, dia melihat setengah wajahnya terekam sedang melirik gadis yang melemparkan koin pada air mancur keberuntungan. Di balik foto itu ayahnya menulis sesuatu yang membuatnya tersenyum geli.

**Jika kau percaya pada yang namanya takdir, kau mungkin akan bertemunya lagi.** Jangan serius ini hanya gurauan ayahmu.

*

STAY WITH ME (Completed✅)Where stories live. Discover now