Cinta sesaat hanya meninggalkan sepenggal kisah samar yang tidak akan kau temui dalam novel romantis. Cinta sesaat hanya ada dalam penggalan kisah hari ini namun lenyap pada esok hari. Namun aku lebih menyukai itu daripada harus terpasung pada kisah cinta panjang yang berakhir pada penyesalan.
*
"Kurasa mereka sudah pergi." Hye berkata pelan, menggeser posisi duduknya lebih jauh, meskipun gelap namun Hye dapat melihat raut wajah Hyun yang salah tingkah. Pria itu tidak ahli menyembunyikan rasa malunya. Dia berdiri mengawasi ke bawah, memastikan apakah para petugas itu benar-benar pergi.
"Ayo kita turun." Ujarnya setelah memastikan petugas di bawah sudah pergi.
"Kenapa sih pas giliran naik gampang, eh pas turun susahnya minta ampun."Gerutu Hye sambil berusaha keras memanjangkan kakinya mencapai tumpuan. Hyun sepertinya tidak suka menunggu lama, dia menjulurkan kedua tangannya memberi kode agar Hye meluncur bebas.
"Kau yakin akan menangkapku?" Tanya Hye ragu-ragu, dalam pikirannya pria itu bisa saja membiarkannya jatuh tersungkur. Namun Hyun tidak menjawab, melainkan membiarkan tangannya tetap menjulur, siap menyambut beban yang akan meluncur dari ketinggian satu meter di atasnya.
Kaki Hye mulai gemetar ketika mendarat pada sisa tembok yang sudah retak, semakin ujung kakinya menyentuh tembok semakin kakinya bergetar. Hye merasakan kakinya ditarik dan tubuhnya terjun bebas.
Bukan ke lantai melainkan ke tangan kekar yang terdengar merintih kesakitan. Hye hanya memejamkan mata ngeri, bagaimana bisa pria ini mampu menangkap beban seberat 45 kg dengan enteng,. entahlah, itu tidak penting saat ini, Hye tidak punya waktu memikirkannya.
"Berat ya.. maaf." Hye berusaha senatural mungkin menahan rasa malu, pria es itu hanya menggeleng. Dia mengutip syal Hye di lantai dan melangkah pergi, tentu saja Hye mengekori, tidak mungkin dia bertahan di tempat sialan ini.
Hyun mengawasi sekitar bangunan, dia sempat melirik arlojinya, dahinya menyerngit ketika melihat jarum jam menunjuk ke angka 12 dini hari.
"Pinjam ponsel mu."ujarnya. Hye merogoh saku, ahh...ponsel ku ketinggalan." Hye mendesah panjang begitupun Hyun. Pria itu menyingkirkan terpal penutup sepeda motornya, dia mulai menyalakan lalu kendaraan itu perlahan bergerak meninggalkan bangunan itu.
Jalan setapak disisi pemukiman bisa dikatakan padat dan kumuh, Hye dapat mencium asap pabrik dan aroma limbah tak jauh dari jalan yang dilewatinya. Sepi, kabut mendung menutupi langit pertanda akan segera turun hujan. Hye tidak banyak tahu soal negeri macan asia ini, dia hanya tahu tentang ibu kota nya yang selalu menawarkan destinasi metropolitan dan laju perkembangan teknologinya yang sangat tinggi, sama sekali berbeda dengan pemandangan yang dia lihat malam ini.
"Hei, kamu yakin tidak tersesat?" Tanya Hye menggunakan bahasa negara asalnya.
"Kita akan kehabisan bahan bakar." Jawab Hyun dengan Jepang kental nya. Hye tersenyum, pria ini mengerti bahasa Korea.
YOU ARE READING
STAY WITH ME (Completed✅)
FanfictionHyun adalah pria yang tidak biasa. Putra dari sebuah organisasi Jepang yang disebut Kodokai. Ketika takdir mempertemukannya dengan Hye seorang gadis dari golongan biasa. Diantara kisah cinta mereka ada sosok lain yang selalu ada untuk Hye, orang yan...