Setelah kepergian Rinus dan rombongannya aku merasa sepi. Aku sudah kehilangan seseorang yang menjaga ku dan aku sudah kehilangan cinta pertama ku. Bodoh bukan, hanya karena suatu peristiwa aku sudah jatuh hati kepada pria Dayak itu ya Rinus bajudin. Tiap hari aku mengingatnya, merindukannya, mengenang semua kejadian bersama kami.
Jujur aku ingin berpetualangan lagi bersama nya. Menurut ku perjalanan ini memberi ku banyak pelajaran, terutama tentang budaya Dayak. Aku belajar banyak dari Rinus, banyak yang tak ku ketahui lalu dengan adanya dia seakan aku tau semua tentang Dayak ini.
Aku hanya bisa berharap kepada Tuhan semoga kami di pertemukan lagi dan takdir menuntun kami untuk bersama.
....
Aku memejam Kan mata ku menikmati musik dengan headset tertancap di bibir telinga.
musik membuat ku nyaman dan tenang alunannya nya menggema di lorong telinga ini lalu sebuah kerikil kecil menyentuh tangan ku lembut.Aku terkejut.
Ku buka satu mata ku ku lihat di kejauhan sana ada seorang gadis yang tak asing lagi. Ku buka kedua mata, ku sipitkan meyakinkan pengelihatan ku apa yang sudah ku lihat di depan sana.Di hutan ku lihat seorang gadis di balik pohon tersenyum kepada ku. Aku membuka mata ku lebar-lebar. Terkejut itu Sarai, ya itu Sarai !
"Sarai?itu Sarai?......benar itu saraii!!!"
Tanpa pikir panjang aku berlari menghampirinya dengan girang, aku merindukannya."Sarai ! "aku menyambar nya dengan pelukan. Menguraikan semua rasa rindu ku padanya. Ini Sarai, tubuh mungilnya masih sama, aroma tubuhnya pun sama, ahhhhh aku sungguh merindukannya.
Sarai nyata dia masih bisa ku peluk, desa itu juga betul adanya.
Kalau dia tidak nyata mana mungkin aku dapat menyentuhnya, pikir ku setelah sekelebat ingatan menghampiri ku.
Aku dan Sarai melepaskan pelukan kami aku menatap nya nanar dan berkaca kaca.
"Sarai, gimana kamu bisa ke sini ?"mata ku sudah berkaca kaca, aku tersenyum Sarai juga.
"Gak penting ah caranya aku ke sini....aku cuma mau ngasih kamu ini"menyodorkan sebuah benda kecil "Titipan dari Tamanggung luhing, kepala suku kami. Katanya dia lupa ngasih buat kamu sama Rinus "jelasnya.
Aku menganguk. Ku lihat dua botol kecil seukuran jari jempol orang dewasa dengan tutup botol kayu isinya cairan layaknya becek. Tapi, berminyak warna nya coklat gelap dan bau nya sangat tidak enak.
Aku tidak tau apa ini."Ini apa"?tanya ku sambil menimang nimang benda itu.
"Ini penyang.....gunakan ini untuk menjaga mu salam di sini"
Penyang apa pula itu.
"Cara makainya ini gimana?campur makanan ya?atau di campur air minum? Atau ditelan langsung ?"
Sarai terkekeh
"Enggak lah....cara pakainya oles di kedua ujung jari tengahmu terus di putar tiga kali...nah hab""Bentar bentar "
Belum sempat menyelesai kan bicaranya sudah ku potong. Aku mengeluarkan hp ku dan memulai merekam."Nah lanjut...ini ku rekam biar enak di ingat "aku sumringa, lalu dia mulai menjelaskan nya langsung dengan gaya nya.
"Nah habis itu sentuh kepala kamu dengan jari tengah itu terus di tengah dahi, kedua bahu mu lanjut ke kedua lutut terakhir di ujung kaki, jangan lupa setelah itu jilat jari tengah mu sebentar "jelasnya panjang lebar.
"Jangan lupa di pakai di hari Jumat sore di depan pintu menghadap Utara "tambahnya lagi.
Aku mengangguk paham.
Aku tak bertanya lagi tentang penyang itu karena Sarai juga enggan menjelaskan lebih untuk ku. Setidaknya itu akan menjaga dan melindungi ku di sini hanya itu yang ku tau tentang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanah Surga(SELESAI)
Fiksi Ilmiah(Terinspirasi dari kisah nyata) Kisah Tanah Kalimantan ! bagaimana jadinya bila kau harus terjebak di pedalaman hutan kalimantan ? sebuah petualangan di mulai ketika Aya melangkahkan kakinya di tanah Kalimantan ....Hutan yang rindang dengan wangi kh...