(1)Bagaimana Bisa?

3.1K 271 3
                                    

Tidurnya mulai terusik saat kicauan burung yang saling bersahutan mulai memenuhi indra perdengarannya, perlahan ia mulai membuka mata, ia lihat jam diatas nakas menunjukkan pukul 07.00 pagi

Akh..... Tolong!

Ada keributan apa diluar sana?! Dengan rasa was-was dibukanya tirai jendela kamar, dan terlihat disana ada seseorang yang tengah menggigit tangan tetangga diseberang rumah.

Ia pun mengambil sebuah double stick yang ada disamping lemari pakaian

Ia buka pintu kamar dengan perlahan, ia segera menuruni tangga dengan cara mengendap-endap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ia buka pintu kamar dengan perlahan, ia segera menuruni tangga dengan cara mengendap-endap

"Ayah? Ibu?" panggilnya dengan suara pelan

Hiks, hiks

Air matanya lolos begitu saja saat mendapati tubuh ayah dan ibunya dengan berlumuran darah didapur, mereka sudah dipastikan tak bernyawa lagi, sepertinya ini ulah orang-orang aneh itu. Ralat, sepertinya ini ulah para zombie

"Ya, seperti yang kalian lihat, virus mematikan telah menyebar keseluruh kota Seoul. Para ilmuwan saat ini belum menemukan titik terang tentang kasus ini. Para penduduk setempat dihimbau untuk tetap berada didalam rumah, dan kunci pintu serta jendela rumah kalian. Demikian breaking news hari ini." Ia menengok kearah TV yang masih menyala, disana tersiar kabar bahwa para ilmuwan belum menemukan titik terang

"Akh... Gimana ini?! Hiks, ayah, ibu. Selamat tinggal, maafin (y/n) belum bisa kasih kebahagiaan buat kalian." Ia tidak bisa menahan tangisnya

Ia segera bangkit, dan menuju kamarnya yang berada dilantai dua. Ia tutup rapat-rapat pintu kamarnya, lalu Ia menghubungi seniornya saat dikepolisian, Hanbin.

"Halo (y/n), syukurlah. Kamu gak papa 'kan?" -Hanbin

"Iya kak, aku gak papa"

"(y/n) kita dapat job baru"

"Eoh? Apa itu kak?"

"Kita ditugaskan untuk mengawal para ilmuwan yang sedang bertugas meneliti virus zombie. Gimana? Kamu ikut?"

"Oke, aku ikut. Sudah lama aku gak dapat job"

"Bagus, nanti kakak jemput kamu dirumah. Bersiaplah!"

"Hm, aku tutup ya telfonnya"

Pip

Ia segera menekan tombol rahasia yang ada dalam lemari pakaiannya, dan dibalik lemari pakaiannya terdapat senjata yang terbilang lengkap.

Ia segera menekan tombol rahasia yang ada dalam lemari pakaiannya, dan dibalik lemari pakaiannya terdapat senjata yang terbilang lengkap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ia mengambil beberapa pistol yang mudah dibawa, ia juga membawa pisau dan pedang untuk berjaga-jaga bila amunisinya habis.

Pim pim

Ah, pasti itu Hanbin. Ia sekarang mengenakan bajunya dulu saat ia sedang bertugas dikepolisian

 Ia sekarang mengenakan bajunya dulu saat ia sedang bertugas dikepolisian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hai (y/n)" ucap kak Hanbin dengan senyuman manisnya

"Hai kak Mbin" mereka melepas rasa rindu dengan ber-tos ria, perihal sebutan Mbin, itu adalah panggilan kesayangannya pada kak Hanbin.

"Siapa aja yang ikut?" tanya (y/n)

"Semua anak iKON ikut" ucap kak Hanbin sambil mengusak rambut (y/n)

"Wah?! Ah, pasti seru banget" (y/n) sangat antusias saat bersama senior-seniornya. iKON? Mereka adalah kelompok terbaik saat bertugas dilapangan, dan ia sudah dianggap seperti adik sendiri bagi mereka, banyak orang yang iri dengannya karna ia bisa dekat dengan mereka.

Ini mobil iKON

"Woah, keren banget mobilnya" -(y/n)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woah, keren banget mobilnya" -(y/n)

"Aku dipinjamkan Jendral Angkatan Darat. Ayo berangkat!" -Hanbin

"Ayo!" ucap (y/n) dengan antusias

***

Hai, ini cerita pertama aku. Jadi, mohon nasehat dan sarannya readers!

-JYH

God's Scenario (Haruto X You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang