⚠️WARNING TYPO⚠️
Setelah menempuh perjalanan yg cukup panjang, mereka pun tiba dirumah. Gadis itu nampak sudah akrab dengan Jinjin dan Haruto.
Sehabis menata semua makanan didalam kulkas, gadis itu pergi mandi terlebih dahulu, lalu disusul oleh Jinjin dan Haruto.
Saat jam makan malam tiba, Haruto terkejut melihat gadis itu menyiapkan makan malam yg biasa dihidangkan oleh (y/n). "bagaimana kamu memasak makanan ini?," tanya Haruto.
"Oh, ini masakan yg sering aku buat, cobalah ini enak!." gadis itu menyodorkan sepiring nasi beserta lauknya kepada Haruto dan Jinjin.
Pada saat mencicipinya pun rasa masakannya persis seperti milik (y/n), Haruto terdiam setelah beberapa saat mencicipi makanan tersebut.
"Bagaimana rasanya?," tanya gadis itu. "Ini enak, sangat enak. Ah iya, kita belum berkenalan." ujar Haruto
Lantas gadis itupun segera memperkenalkan dirinya, "namaku Jia," ucapnya sembari tersenyum manis.
Haruto pun membalas senyumannya, "nice to meet u Jia, aku Haruto, dan adik kecil ini Jinjin". Adik kecil yang disebut pun hanya tertawa geli.
"nice to meet you too Haru ! and hi Jinjin, kamu gemes banget." begitu makan malam selesai, mereka semua kembali ke aktifitas mereka masing masing.
Haruto sibuk membaca buku tentang virus, Jinjin dengan film kartunnya, dan Jia sedang sibuk membereskan dapur.
Setelah semua selesai dengan kegiatan mereka masing-masing, mereka pun kembali ke kamar mereka. Namun, malam ini hujan mengguyur kediaman mereka disertai angin kencang dan suara petir yang bersahutan.
Jia yang trauma akan suara petir dan kilat, lantas berteriak memanggil Haruto, "AAAAAA HARUU. . !" Haruto langsung berlari kearah kamar Jia karena mendengar teriakannya.
Sesampainya Haruto di kamar Jia, dia membuka pintu kamar tidak sabaran, dan didapatinya Jia sedang bersembunyi di balik selimut.
Haruto membuka selimutnya, lalu memeluk Jia dengan perlahan. Badan Jia bergetar, setelah dipeluk Haruto, Jia langsung membalas pelukannya erat, dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Haruto, nafasnya tidak beraturan, suara petir dan cahaya kilat seperti mimpi buruk untuk Jia.
"Haru, aku takut!." bisik Jia pelan, Haruto mencoba menenangkannya dengan mengelus punggung Jia, menyalurkan kehangatan, dan rasa aman.
"Aku disini Jia, shtt don't be afraid, it's okay.!" ucap Haruto. beberapa saat kemudian, perlahan badan Jia sudah tidak bergetar lagi, dia mulai tenang, dan nafasnya mulai beraturan, terdengar suara dengkuran halus dari Jia, dia tertidur di pelukan Haruto.
Haruto yang takut membangunkan Jia pun, membiarkan sang gadis itu tertidur di pelukannya, lalu muncul Jinjin dari arah pintu. Jinjin khawatir karena Haruto tak kunjung kembali ke kamarnya, jadi Jinjin mendatanginya ke kamar Jia.
Haruto menepuk sisi kosong di samping Jia untuk Jinjin berbaring disitu, Jinjin yang mengerti pun langsung naik perlahan ke atas kasur, lalu ikut memeluk Jia. Mereka bertiga akhirnya terlelap dengan mimpi mereka masing masing.
bersambung. . .
•••
haloo, aku ga nyangka masih ada yg baca dan vote lapak ini, makasih yaa udah support cerita aku, kalo ada kritsar silakan yaa, ada yg mau request cerita gitu ga? kalian bisa kasih bayangan ! love u readers-nim (´ ▽`).。o♡ maaf lama meng-ghosting kalian (╥﹏╥)
KAMU SEDANG MEMBACA
God's Scenario (Haruto X You)
FanfictionKetika kalian hanya hidup berdua bersama seorang ilmuan yang harus meneliti sebuah virus mematikan, dan kamu ditugaskan langsung oleh Presiden untuk melindunginya. Terinspirasi dari sebuah film berjudul "I am Legend" yang terbit pada 2009 lalu. Teta...