Quatre

401 45 8
                                    

Quatre >> Four

Aku menghela nafasku ketika melihat kalender bergambar sebuah partai demokrat di depan wajahku, tanggal tiga puluh satu oktober. Sial, haruskah aku bertemu dengan Halloween day lagi? aku masih ingat ketika aku pergi ke pesta Halloween bersama Zayn tahun lalu, dan itu sangat memalukan.

"Wassup!" aku menoleh dan mendapati Zayn sedang tersenyum lebar ke arahku, oh shit. Aku tidak ingin menghina atau mengejek Zayn, tapi sungguh wajah Zayn sangat mirip dengan penjahat kelamin saat ini, dan sialnya aku adalah korban yang masih perawan. 

"Guess what!"

"Tebak apa? bahkan kau belum memberi tahuku." aku memandangnya dengan tatapan heran, seketika mataku membulat melihat sebuah kertas- uh, I mean sebuah undangan, "mencuri dari mana? tidak mungkin kau dapat undangan seperti ini"

"Ashley Anderson invited us to join her party! that'd be awesome!" aku menganga tidak percaya, ini tidak mungkin. Mungkin aku harus bangun, yeah, aku harus bangun. Shit, bukannya bangun aku malah kentut, sudah kebiasaan.

"Jadi, apa yang harus aku lakukan sekarang, dude?" tanyaku kepada Zayn. Look, untuk makan sehari-hari saja aku susah, apalagi harus membeli kostum, deritas seorang yang kura-uhm mungkin maksudku derita seorang anak miskin yang ganteng, mungkin?

Zayn tertawa lebar lalu menepuk-nepuk pundakku dengan kedua tangannya yang besar, ini sakit. Sungguh. "Aku tahu, aku bisa meminta uang ke dad, dan aku tidak ingin kau mengucapkan kata 'tidak usah' karena aku tidak akan menerimanya."

Jadilah aku hanya mengangguk.

Ashley, abang Niall datang.

-

Aku terperangan melihat rumah Ashley, man! this is so huge. Lihat, mungkin luas kamar mandi rumah Ashley sama dengan luas rumahku. Aku menoleh melihat Zayn yang sudah sangat siap  dengan kostum Batmanya.

Sedangkan aku? kalian jangan bertanya. Aku tampil menggunakan kostum ketupat- err sorry sepertinya penulisnya salah mengetik. Maksudku aku tampil dengan kostum Robin Hood, am I cool enogh?

" Zack, you know? aku sama sekali tidak percaya diri." aku mengendarkkan pandanganku sekeliling, shit. di sini semuanya orang kaya dan banyak uang. Sedangkan aku? pergi ke sini saja menggunakan bajaj. Oke.

"Tegapkan bahu, busungkan dada dan jalan." aku menganga lebar ketika Zayn menegapkan bahunya, membusungkan dada dan jalan meninggalkan aku. Apakah semua orang kaya sama idiotnya seperti Zayn?

Aku melihat Ashley sedang berbicang dengan teman-temannya, aku tidak tahu siapa salah satu di antaranya tinggi dan berambut pirang. Duh, andai aku bisa memegang jemari Ashley barang sebentar pasti akan mengagumkan.

Aku mencari-cari sosok Zayn yang hilang entah kemana, akupun memutuskan untuk duduk dan menikmati makanan yang tersedia. Demi semesta dan isinya, aku belum pernah memakan makanan ini. Biarkan saja kalian mengataiku kampungan but those taste like heaven, really.

"Excuse me?" aku mengangkat kepalaku dengan mulut yang penuh dengan makanan, entah kenapa makanan ini terlihat lebih sexy dari pada Ashley yang tengah tertawa di sana, "apakah tempat ini kosong?"

Aku hanya mengangguk dan melanjutkan lagi makanku, si perempuan pirang dengan wangi yang sangat menyengat duduk di sampingku. Sebenarnya aku agak risih jika berdekatan dengan perempuan, takut Ashley cemburu. Ha. lucu sekali kau Horan.

Sudah lima belas menit aku duduk-makan-minum-makan lagi-dan minum tetapi Zayn tak kunjung datang, acara sudah di mulai dari tadi. Terkadang aku heran, kenapa di pesta mengerikan seperti ini ada slow dance, kenapa?

Aku melihat Harry yang terbalut kostum Superman dengan tatapan iri luar biasa, dia menarik tangan Ashley dan mulai mengajaknya berdansa. Cih, tampang mesum dan psikopat sepertimu tidak cocok Harry, sama sekali tidak cocok.

"Ehm." aku menoleh ketika perempuan pirang yang memakai kostum Cat Women di sampingku ini berdeham, aku menaikkan kedua alis tanda 'apa'. Biarlah, sekali-kali aku ingin tampak cool. "Care to dance?" 

Aku meneguk ludah mendengar tawarannya. Bukan, aku ingin sok jual mahal tapi, uhm- fine! I can't dance, jadi aku harus bagaimana menganggapi tawarannya? aku tidak ingin harga diriku pergi lagi, baru juga kudapatkan.

"Sure." aku berdiri dan menjabat tangannya, "akan tetapi aku lupa bagaimana cara berdansa aku terlalu sibuk mengurus kuliah, jadi aku jarang berlatih."  Oh Horan, look, how pathetic you are.

"Don't mind tho," si pirang-pun mengajakku ketengah lantai dansa, shit! aku tegang- bukan-bukan tegang karena aku- you know what I mean. tapi karena aku sekarang akan berdansa ini akan menjadi malam paling bersejarah dalam hidupku!

"What's your name?" aku bertanya di tengah-tengah dansaku yang payah, sungguh aku bukannya ingin membagakan diri, akan tetapi untuk ukuran orang sepertiku aku pandai juga berdansa, "I'm Niall just in case if you wondering."

"Ellie, Ellie Sancez."

-

Haiiii Long chapter everyoneee, special for halloween day!

semoga kalian suka ya, jangan lupa vote dan comment-nya that'd mean a l00000t to me thank you guys, xx

Rude; on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang