04| Hanbin jadi manis

418 81 4
                                    

Setelah kemarin ngopi sama Hanbin, hari ini Sana tampil dengan kantong mata.

GA BISA TIDUR EUY.

"Aelah kalong datang," kata Momo meledek.

"Diem deh," balas Sana sambil menguap. Gadis itu mengambil posisi bust tidur.

Tapi, dia keganggu sama Jaehwan yang neriakin namanya.

"SANA DICARI HANBIN," gitu teriaknya.

ASLI! Sana mager banget nyamperin cowok itu. Tapi kakinya tetep jalan karena males banget ditambah satu hari masa ngebabu nya.

"Kenapa?" tanya Sana sambil nguap, sumpah! Ngantuk banget asli.

Hanbin ketawa, nih cewek lucu banget kalo lagi nguap.

"Ngantuk bu?" tanya Hanbin sambil tertawa.

"Ck, kalo ga penting gue balik," kata Sana lalu berancang pergi, namun Hanbin menahannya.

"Galak bener," kata Hanbin lalu memberikan sebuah kantung plastik.

"Tadi Daniel dapet rezeki abis malak pak Insung, jadinya dia beliin ini," kata Hanbin sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Dia bilang 'kasi cewek lo juga', nah makanya gua kasi ke lo. Entar istirahat ke rooftop, makan sama temen gua disana!" sambung Hanbin dengan nada memerintah dan wajah tegas.

TAPI PIPINYA MERAH BROH.

"eum, makasih ya," kata Sana sambil senyum tipis.

"Ck, iya-iya sono balik. Gua mau balik juga, dah," kata Hanbin lalu pergi.

Sana tersenyum, Hanbin itu tsundere ya?

---

"Hai San, sini gabung," kata Jennie sambil melambaikan tangannya.

"Bin, cewek lu dateng cuma diem aja," kata Seungyoun sambil nyikut lengan Hanbin.

Hanbin cuma noleh, terus lanjut ke makanannya.

"Biasa, ada pawangnya langsung ciut si kambeng," kata Wonwoo, Hanbin cuma natap tajam.

"Sini San, samping Hanbin," kata Daniel sambil mengisyaratkan Sana duduk disamping Hanbin.

"Nah gini kan lengkap, gua sama Jihyo, Sana sama Hanbin, Jennie sama Wonwoo, kurang lo aja anjir jomblo nolep," kata Daniel sambil nunjuk Seungyoun.

Cowok sipit itu mengumpat kasar ke cowok bermarga Kang tersebut. "Bangsat,"

Akhirnya semua makan bareng, tak terkecuali Sana dan Hanbin.

Sana noleh kearah yang lain sambil ngunyah kulit ayamnya, ga buruk juga pertemanan mereka.

"Yah abis," kata Sana pas ngeliat kulit ayamnya abis, padahal itu bagian favorit Sana.

"Nih," tiba-tiba Hanbin nyondorin semua kulit ayamnya.

"Kalo abis tinggal minta, jangan kek orang susah," kata Hanbin terus bangkit buat nyuci tangan.

Sana makin bingung, Hanbin kenapasih?

---

Seperti biasa, Sana pulang bareng Hanbin. Sampai di rumah Hanbin, Sana langsung beres-beres kamar cowok itu.

"Gua mau masak," kata Hanbin lalu turun ke bawah.

Sementara Sana beres-beres, Sana noleh ke arah pintu. Di sana ada Hanbin.

"Udah?" tanya Sana, cowok itu bingung.

"Udah apa?" tanya nya balik.

"Masaknya," jawab Sana.

"Masak? Masak apa?" tanya cowok itu balik.

MAU SANA JAMBAK RASANYA.

"Katanya tadi masak," kata Sana sedikit ngegas.

"Ga ada masak elah, orang gua baru pulang. Minggir! Gua mau tidur," kata cowok itu lalu tiduran.

"Hanbin! Gue baru beresin!" marah Sana, cowok itu ga peduli.

Cowok itu menarik Sana ke pelukannya laku berbisik, "Diem deh, ato mau gua cium?"

ASSHSHSHSHSHSSH BANGSAT BENER.

"Apasih?!" marah Sana.

"Ngapain tuh?" Sana langsung noleh terus kaget.

HANBIN?

BENTAR, ULANGI,

HANBIN?

INI SIAPA?

Sana noleh ke cowok yang ada di bawah badannya, cowok itu nyengir.

Sana langsung berdiri, sementara cowok itu duduk sambil nyengir ngeliatin Hanbin.

"G-gue g-ga ng-ngapa-ngapain," jawab Sana gugup, sementara cowok mirip Hanbin itu masih nyengir.

"Hehe, kakak," sapa cowok tadi, Hanbin berdecak.

"Keluar lo dari kamar gua," kata Hanbin sambil menunjuk adiknya itu.

"Baru pulang dari Jepang juga," balasnya sambil cemberut.

"Keluar!" tegas Hanbin, cowok itu akhirnya keluar. Sebelum keluar, cowok itu ngedipin mata ke Sana terus bisik,

"Kakak gua galak kak, awas aja diterkam," bisiknya lalu pergi.

ASHSHSHSHSH SANA JADI AMBIGU.

"Ngapain lo sama adek gua?" tanya Hanbin ketus.

"T-tadi d-dia narik gue k-ke kasur," jawab Sana, HUHU MAU NANGIS AJA RASANYA.

Hanbin berdecak, "memang dasar Haruto, kelamaan di Jepang jadi mesum," katanya.

"Udah, ga usah takut. Tendang aja anunya," kata Hanbin lagi.

"Udah beres kan? Mau pulang apa makan dulu?"

"P-pulang aja,"

---

Setelah kejadian ketemu Hanbin kedua, Sana jadi gemetaran.

SUMPAH ADEKNYA HANBIN UDAH MIRIP BANGET, MALAH MESUM LAGI YAALAH PERCEPATKAN DUA MINGGU INI.

"Masih takut?" tanya Hanbin sambil genggam tangan Sana.

Sana ngangguk, TAKUT BANGET LAH BANGSAT.

"Kalo takut biasanya ditenangin pake apa? Biar gua cariin,"

"M-maksudnya?"

"Apa yang bikin lo tenang. Yang bikin lo ga takut lagi? Biar gua beliin, gua ga suka liat lo lemes terus pucat gini,"




























Sana mengumpat seribu bahasa dalam hatinya, Hanbin sialan, Sana tuh bisa baper ya! Kalau Sana baper Hanbin mau tanggung jawab?!

Fall in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang