"Kita mau kemana?" tanya Sana setelah diajak (read: dipaksa) Hanbin untuk pulang bareng.
"Ke rumah gua lah, kan tugas lo jadi babu di sekolah maupun di luar sekolah," jawab Hanbin tanpa dosa.
"Kok gitu?!" tanya Sana memerotes.
"Protes? Yaudah ke ho--"
"Y-yaudah iya," kata Sana memotong ucapan Hanbin.
Hanbin tersenyum, satu tangannya yang menganggur kini menggenggam tangan Sana.
"Tangan gua dingin," kata Hanbin.
CUIH MODUS!!!!
Sana tersentak, namun akhirnya membiarkan cowok itu memegang tangannya.
"Sampe rumah gua, lo harus beresin kamar gua," kata Hanbin, Sana hanya mengangguk.
Ya Tuhan, percepatkanlah dua minggu ini.
---
Sekarang Sana dan Hanbin sudah sampai di rumah Hanbin.
"Lo nunggu apalagi? Nunggu gua geret biar masuk?" tanya Hanbin yang menyadari kalau Sana masih bengong di depan pintu mobil.
Sana mengerjap sadar, lantas menoleh ke arah Hanbin. "E-enggak," jawabnya sembari berlari kecil ke arah Hanbin yang sudah membuka pintu rumahnya.
"Kamar gua di atas, pintu coklat. Habis beresin, lo masak," kata Hanbin sambil merebahkan diri di sofa empuknya.
Sana mendengus kesal lalu melepas tasnya dan pergi ke kamar Hanbin.
---
"
Nih cowok, jorok banget ish!" dumel Sana sambil melipat selimut tebal Hanbin.
Terdapat bungkus rokok dimana-mana, bekas tissue, dan juga tongkat baseball dengan bercak darah.
Sial! Sana jadi takut.
Gadis itu akhirnya menyimpan tongkat tadi, merapikan tempat tidur, bungkus rokok dan tisu bekas yang entah bekas dipakai apa.
Setelah rapi, Sana turun ke bawah dan melihat Hanbin tengah sibuk di dapur.
"Lama lo," kata Hanbin sambil menaruh dua piring nasi goreng di atas meja.
"Kamar kamu sih," kata Sana lalu duduk.
"Kayak kandang babi tau gak!" sambungnya kesal.
"Yaudah, makan dulu lo. Ga mau gua bawa pulang anak orang dengan lemes-lemes, dikira gua apa-apain," cerocos cowok itu sambil duduk dan menyantap nasi gorengnya.
Sana juga begitu. Namun, sedetik kemudian,
"Kamu iklas gak masaknya?!" tanya Sana kesal, masa nasi goreng gaada rasanya gini?!
"Bawel bener udah dimasakin, untung ye tuan lu baik mau masakin!" balas Hanbin kesal.
Padahal dalam hati, ia merutuk pada dirinya yang tidak bisa memasak.
"Yaudah! Sana masakin!" kata Sana ketus lalu pergi ke dapur untuk memasak.
Tanpa sadar Hanbin tersenyum kecil dengan tingkah laku Sana.
"Tuh cewek kok gemesin?"
---
Selesai makan, Sana diantar Hanbin pulang.
Untung aja tuh papanya Sana ga ada, kalo gak udah di omelin habis-habisan karena pulang malam bareng cowok.
Kalau mama Sana sih sedikit santai, tapi daritadi nanyain terus Hanbin itu siapa.
Apalagi Jun dan dua adiknya.
"Lo pacaran?" tanya Jun yang denger-denger info dari Joy.
"Gak," jawab Sana sambil make masker di wajahnya.
"Ga usah boong lu. Pantesan ya sekarang rajin pake skincare, udah punya laki," kata Jun yang membuat Sana hampir melemparnya dengan tempat bedak yang kosong.
"Diem deh Jun, entar maskerku retak," balas Sana lalu merebahkan diri di kasur sembari menunggu masker kering.
Jun diam, daripada kembarannya marah lalu mengadu pada papa. Cowok itu ngescrool ig lalu beralih ke grup kelas yang ramai entah kenapa.
Selalu bersama
Joy
Woyy
Kemana anggota grup ini?
Sepi sekalehhh
KALIAN GA MAU BERGHIBAH APA?!Yerin
Kenapa Joy?Changkyun
Kenapa, sayang?Yerin
NAJESSS CHANG NAJESSSChangkyun
NAJES NAJES PERNAH KAMU SUKAI KAN?Jaehwan
BISA KAN MEREKA DI UNGSIIN
RIBUT ENTARWooseok
Bacot bet nih grup, heranJoy
Wooseok gitu sekarang sama aku :<Wooseok
YHoshi
Wooseok, Woozi, Wonwoo, 3W=3es.Jaehwan
Wkwkwk Hoshi bgstJoy
JADI GHIBAH GA NIH?Jaehwan
KELUARIN AJAYerin
Soal apa sih?Joy
SANA ANJIR SANAWonwoo
Sana kenapa?Momo
^2Joy
JADIAN SAMA HANBIN ANAK XI IPS"TUH KAN BENER LO JADIAN SAMA HANBIN,"
"JUN BRENGSEK! MASKER SANA RETAK!"
---
A/n:
Akhirnya anak-anakku 96 Line kembali, huhu aku rindu T.T
Bte, ada yang nyadar kalau yerin sekelas sama Joy kayak cerita binsana yang satunya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall in love
FanficIni tentang si badboy Hanbin yang jatuh cinta sama si ceroboh, Sana.