Jeno turun dari tangga dengan seragam yang sudah lengkap dan rapi.
Saat ia hendak kedapur untuk sarapan, tak sengaja ia berpapasan dengan heejin yang baru saja keluar dari kamar.
Baju yang heejin kenakan masih sama seperti kemarin. Jeno mengernyit "Lo gak sekolah?"dibalas gelengan oleh heejin.
"Jangan kasih tau kesiapa-siapa kalau aku diam disini ya no. Terutama ke kim hyunjin dan shin ryujin."
Lagi-lagi jeno mengernyitkan dahi. Memang ada hubungan apa heejin dengan sahabat dan teman sekelasnya?
Tapi melihat baju lesuh heejin dan kelihatan kalau gadis itu belum mandi. Jeno kembali berjalan kekamarnya mengambil kaos, celana, dan handuk yang sekiranya cukup untuk heejin pakai.
Dilihatnya heejin sedang memandangi foto-foto keluarga jeno yang ada didinding. Jeno menepuk bahu heejin hingga membuatnya terkejut. "Nih pakaian, gua gatau cukup atau engga dibadan lo."Ucap jeno menyodorkan kaos, celana dan handuknya pada heejin.
Heejin dengan ragu menerima pakaian serta handuknya. Jeno merogoh saku celananya, mengeluarkan uang merah 3 lembar dan disodorkan pula pada heejin.
"nih buat Keperluan lo hari ini—"
"Gausah no!"tolak heejin langsung. "Aku udah cukup ngerepotin kamu, dan aku bersyukur banget kamu mau bantuin aku. Makasih banyak no."Lanjutnya mendorong tangan jeno.
Tak mau kalah, jeno kembali menyodorkan uangnyanya. "Tolong terima! Gua gak ngerasa direpotin kok tenang aja, udah jam 6 lebih gua harus pergi."Jeno memaksa heejin menerima uangnya.
"Kalau lo laper, dikulkas ada roti sama susu. Gua pergi dulu, bye!"
"no! Aku ngerasa gak enak ih—"heejin mengikuti jeno keluar rumah. Hanya saja jeno berlari dengan cepat jadi ia tak dapat mengejarnya lagi.
Heejin menghela nafas. "Makasih no, kamu baik banget."ucapnya mulai tersenyum.
"Aku harap aku bisa ngebales kebaikan kamu. Pokoknya hari ini aku gak mau sia-siain waktu, aku harus cari kerja biar gak ngerepotin jeno terus!"monolognya bersemangat dan kembali memasuki rumah.
•••
Tok!tok!tok!
Kim yang sedari tadi sudah terbangun dari tidurnya, segera beranjak untuk membukakan pintu kamar.
Dilihatnya mama soobin yang bernama choi mina ini sedang tersenyum lalu memasuki kamar yang baru kim tempati sejak kemarin malam. "Kamu udah bangun ternyata, udah mandi?"Tanya mina sambil nyimpen beberapa baju dilemari.
"Be-belum tante."
Mina mengeluarkan handuk dari dalam lemari, kemudian disodorkan pada kim.
"Mandi dulu gih, mama pengen ngomong."Mina menarik kim untuk berjalan kekamar mandi. "Ta-tap—"
"Udah ada perlengkapan mandinya didalam, cepet ya."mina menutup pintu kamar mandi sembari tersenyum senang.
"Baju seragamnya ada diatas kasur, pakai ya? Abis itu kebawah kita sarapan bareng."teriak mina menutup pintu kamar kim.
"Masih tante!"
Kim yang berada didalam kamar mandi, hanya bisa menghela nafas pasrah.
Setelah selesai, kim langsung kebawah. Takut jika mina menunggu, tapi saat ada ditangga. Ia melihat keluarga choi sedang makan bersama sambil sesekali bercanda dan tertawa.
Kim iri? Tentu saja.
"Sampe kapan lo mau diem disitu?"
Kim mengerjap, dilihatnya beomgyu yang baru keluar dari kamarnya. Membuat yang ada diruang makan juga menoleh pada kim.