Author POV
.
.Kyungsoo menyambut klien bersama Pelayan Yang. Klien dari Jepang ini telah Kyungsoo kejar bahkan lebih dahulu dari Klien dari China kemarin.
Perjuangan Kyungsoo memperebutkan klien ini dengan rival bisnisnya atas nama Cha. Cha ini bukan lawan perusahaan Do, sebelum ini.
Tapi karena penurunan kepemimpinan pada Kyungsoo, sepak terjang perusahaan Do tidaklah se-agresif kepemimpinan Tuan Do sebelumnya.
Di masa ini ia masih tahap belajar dengan perlahan, dengan pertimbangan dan keputusan yang di arahkan oleh Taejung.
Mendapatkan klien begitu melelahkan bagi Kyungsoo. Belum lagi rival-rival lain yang bertebaran disekitarnya.
Setelah berbincang sedikit banyak, Pelayan Yang berinisiatif menyudahi acara penyambutan dengan makan siang ini.
Diamatinya Kyungsoo yang semakin pucat, itu sangat terlihat saat Kyungsoo beberapa kali oleng diatas kursinya. Kyungsoo membuat alibi akan menyender pada punggung kursi setiap terhuyung, tapi Pelayan Yang hafal dengan gelagat Kyungsoo.
Kyungsoo dan Pelayan Yang dengan sopan meninggalkan restoran setelah menjabat tangan klien mereka.
Belum jauh dari pintu keluar restoran, seseorang melempar sebuah batu bata kearah Kyungsoo.
Entah siapa dan darimana, tapi batu bata itu tepat mengenai bahu kanan Kyungsoo. Cukup keras karena berhasil membuat Kyungsoo mengerang.
Pelayan Yang dengan sigap memungut bata tersebut dan tergesa menuntun Kyungsoo masuk kedalam mobil.
Didalam mobil, Pelayan Yang menatap nyalang sekitaran restoran dan matanya menyipit saat melihat orang berpakaian serba hitam diantara kerumunan orang yang berlalu-lalang di depan restoran.
Orang dengan topi hitam dan masker itu berdiri kaku dan menatap lurus ke mobil Kyungsoo. Sesaat setelahnya ia melangkah dan menyelinap diantara kerununan pejalan kaki.
Pelayan Yang beralih pada Kyungsoo yang masih mendesis dan mengibas bahunya dengan tangan kirinya. Sopir mobil menanyai keadaannya dengan resah karena melihat wajah Kyungsoo yang pias.
"Kita ke rumah sakit sekarang" ucapnya tegas.
"Tidak Yang-ssi, tidak-"
"Untuk kali ini biarkan saya memaksa anda Tuan, ini demi kebaikan anda"
Kyungsoo menyerah, ia kembali menyenderkan kepalanya yang juga pusing ke punggung kursi mobil. Matanya terpejam dengan alis hampir bertautan karena menahan sakit di bahunya.
Pelayan Yang meneliti bata yang ia pungut barusan, matanya menelisik dan menemukan secarik kertas diikat pada badan bata. Lagi-lagi kertas hitam bertinta merah dengan gambar belati ditengahnya.
Pelayan Yang memasukan kertas itu kedalam sakunya untuk ditunjukan pada Sehun.
Sesampainya di rumah sakit, Pelayan Yang berusaha membangunkan Kyungsoo yang ia kira tertidur.
Tidak peduli bagaimana cara Pelayan Yang membangunkannya Kyungsoo tetap menutup matanya. Detik berikutnya Pelayang Yang terenyak saat menyadari Kyungsoo yang tidak sadarkan diri.
Dengan panik ia membopong Kyungsoo keluar dari mobil dan berteriak meminta bantuan para petugas rumah sakit seperti orang kesetanan.
Sesaat setelah Pelayan Yang tidak diperbolehkan masuk ke ruangan Kyungsoo yang sedang ditangani, ia menghubungi Sehun.
"Tuan Sehun, Tuan Kyungsoo-" saking paniknya Pelayan Yang tidak berusaha menarik napasnya hingga ia tersedak sendiri.
"Yang-ssi, ada apa? Tenanglah, ada apa dengan Kyungsoo?" Tanya Sehun yang ikut panik di seberang telepon.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Life
FanfictionCast -Do Kyungsoo -Park Chanyeol -Oh Sehun -Byun Baekhyun Setelah semua terungkap dan terbalas, tidakkah mati terdengar mudah? ~Do Kyungsoo Aku tidak mungkin membunuh kekasihku sendiri~Park Chanyeol Sekian lama, kapan kau akan menyadarinya? ~Oh Se...