12

821 132 36
                                    

Author POV.

.
.
.

Chanyeol dan Jongdae melihat sekelilingnya dengan takjub, Kyungsoo melangkah angkuh didepan mereka. Seakan memerkan pengetahuannya pada tempat ini.

Sebuah gang dimana kanan kiri didindingnya penuh dengan kancing. Iya, benar-benar kancing yang jumlahnya bahkan takkan bisa kau hitung.

"Kalian tahu kenapa dominasi kancingnya berwarna putih?" Tanyanya menengok ke belakang, menilik dua lelaki dewasa dibelakangnya yang tengah tenganga takjub.

"Karena inilah tempat kami bersembunyi dari patroli saat membolos. Setiap setelah kami berkunjung, bagusnya kau mencabut satu kancing kemejamu dan menempelnya didinding. Kasusnya disini yang selalu kita kenakan adalah seragam sekolah makannya banyak kancing putih disini" jelasnya.

"Nah, ayo" ajaknya, melangkah lebih cepat.

Sampai diujung gang, terdapat sebuah jendela. Dibelakangnya ada seorang anak lelaki yang antusias melihat kedatangan Kyungsoo.

"Soo Hyung!" Pekiknya. Kyungsoo tersenyum menanggapinya. "Hai Jae, lama tidak bertemu" balasnya.

"Masuklah, tapi.." Pandangan anak lelaki itu mengarah pada dua bodyguard Kyungsoo.

"Mereka bersamaku, tenang saja. Ah, aku duluan, temui aku didalam, ne?"

Kyungsoo melangkah menuju pojok gang yang terdapat pintu tingkap, setelah ia membukanya terlihat anak tangga menurun.

Ketiganya menyusur anak tangga menurun dan menukik ke kanan lalu anak tangga menuju atas.

Kyungsoo kembali membuka pintu tingkap diatasnya, cahaya benderang menyinari pemuda itu.

Tidak mengerti dan hanya mengekor, dua bodyguard itu menyapu sekitar dengan mata masing-masing yang hampir membola.

"I'm home" bisik Kyungsoo. Chanyeol yang kebetulan mendengarnya hanya bisa mengernyit bingung.

.
.

"Pesanlah, aku yang bayar-Dan aku tidak menerima penolakan" ucapnya tegas.

"Tapi Tuan-"

"Kukira kau sudah mendengarku dengan baik, Jongdae-ssi?"

Jongdae pasrah, menuruti perkataan Kyungsoo dan mulai menyebutkan pesanannya.

Seorang bocah berlari, hampir menubruk Kyungsoo kalau Chanyeol tidak sempat menyambar kerah belakang anak itu.

"Eh-lepas! Soo Hyung!"

"Chanyeol-ssi, dia temanku" desis Kyungsoo. Anak lelaki itu terlepas dari cingkingan Chanyeol, menghambur pada Kyungsoo lalu berbalik melirik Chanyeol dengan tajam.

Jemarinya menunjuk-nunjuk wajah Chanyeol dengan geram,

"Soo Hyung, ahjussi itu siapa?!" Tanyanya melengking. Kyungsoo mengabaikan pertanyaan anak itu selagi mengajaknya duduk.

"Kau tahu aku kemari?" Tanya Kyungsoo, anak itu mengangguk.

"Jaemin Hyung yang memberitahuku. Kau jahat sekali tidak kemari lagi, dan kenapa bajumu seperti itu?"

"Yeah. Ah, kembalilah. Bantu Hyungmu dibelakang sana" Kyungsoo mendorong bocah itu dengan pelan.

"Tuan, maaf. Bisakah kita segera kembali?"

Kyungsoo menatap Jongdae dengan bingung, ia bahkan belum sempat memesan apapun. Kyungsoo mengamati Jongdae yang sibuk mengutak-atik layar ponselnya.

"Kenapa?"

"Tempat ini tidak ada jaringan sama sekali, Tuan"

Kyungsoo mendengus. Ia kira apa.

[2] LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang